Home / Romansa / Mendadak Kawin / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Mendadak Kawin: Chapter 71 - Chapter 80

161 Chapters

BAB 71

“I-itu ...” keringat Heni bercucuran, tamat sudah!Brian sudah membuka flashdisk itu bahkan salah satu folder sudah Brian buka dan nampaklah banyak sekali video dengan judul dan cover yang tidak perlu lagi Heni jelaskan! Sungguh, Karina itu kampret sekali! Dia benar-benar mencari dan mengumpulkan entah berapa jumlah video asusila itu untuk dirinya?Heni tidak tahu, apakah dia harus takjub dengan perjuangan dan kegigihan Karina mengumpulkan video itu untuk diberikan kepadanya ataukah Heni harus murka karena flashdisk berserta video itu harus membuat Heni berada di posisi yang tidak mengenakkan ini?“Kamu serius flashdisk itu dari Karina? Dia kasih kamu flashdisk yang isinya ratusan video b*kep kayak begini?” wajah Brian masih sangat syok. Tidak salah kalau Brian syok, Heni saja yang sudah tahu apa isi flashdisk itu auto syok begitu tahu isi flashdisk itu benar-benar video porno!“I-iya itu dari Karina, Mas.” Tentu saja Heni tidak berbohong, flashdisk itu memang hadiah pemberian Karina.
last updateLast Updated : 2022-08-26
Read more

BAB 72

“Yan ... kalian berantem?”Bagas berbisik begitu lirih, namun Brian bisa dengan jelas menangkap suara yang ditujukan calon kakak iparnya itu kepadanya. Brian menoleh, menatap Bagas yang memperhatikan dia dengan saksama. Mereka sedang pergi ke toko mebel yang buka cabang di salah satu mall terbesar di kota itu.“Ah nggak tuh, Mas. Kenapa memang?” tentu Brian berkata jujur, mereka tidak ada masalah kok sekembalinya dari kost dan menyusul keluarga besar Heni di rumah baru mereka.“Lah? Tumben si Heni dari tadi diem mulu, kirain berantem sama kamu, Yan.” Bagas nampak terkejut, tentu sebagai kakak kandung, dia hapal betul dengan tabiat Heni.Kini Brian menoleh, menatap Heni yang nampak tengah memperhatikan sample kitchen set yang ada di pojok ruangan. Memang wajah itu begitu lain, tidak macam biasanya, membuat Brian tertegun bingung. Kenapa dengan calon istrinya itu? Brian menoleh, menatap Bagas yang sejak tadi menemani dia melihat-lihat sofa untuk ruang keluarga. Dengan mimik wajah dan so
last updateLast Updated : 2022-08-28
Read more

BAB 73

Hari masih gelap, namun Heni sudah harus bangun. Semua acara penting mulai dari ijab qobul sampai resepsi dari pihak Heni dilakukan di Tangerang. Untuk dari pihak Brian sendiri hanya akan ada jamuan makan malam satu keluarga besar bersama sanak family dan bakti sosial di salah satu panti asuhan yang sudah ditunjuk pihak keluarga. Tidak ada resepsi karena Brian dan Heni sendiri yang minta. Mereka tentu tahu diri, sudah dibelikan rumah plus biaya renovasi, tentu baik Brian maupun Heni tidak ingin lagi membebani Astrid dan Ridwan yang sudah berbaik hati kepada mereka. Terlebih Astrid dan Ridwan pun juga sudah mengatakan akan menanggung semua biaya sekolah spesialis Brian selepas menikah nanti. Seperti itu dan mereka masih mau menuntut minta diadakan resepsi? Kenapa jadi tidak tahu diri sekali? Heni berulang kali menghirup napas dalam-dalam. Acara tidak terlalu mewah. Hanya menyewa sebuah gedung pertemuan bukan ballroom hotel berbintang. Mas Bagas sendiri yang menyarankan supaya dana y
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

BAB 74

Brian sejak tadi mondar-mandir di depan kamar hotel yang keluarganya pesan tidak jauh dari lokasi gedung pertemuan yang di sewa untuk acara sakral Brian bersama Heni. Jujur Brian gugup, risau dan takut. Ia takut acara tidak berjalan sebagaimana mestinya, Brian takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ah ... Brian benar-benar overthinking untuk hari ini. "Yan ... mau nikah malah cosplay jadi setrika begitu?"Brian tersentak, sosok itu sudah berdiri di depan pintu. Brian menelan ludah dengan susah payah. Itu Ridwan, papanya. Ridwan dan Brian sejak dulu tidak terlalu dekat. Brian hanya dekat dengan sang mama. Dengan Ridwan, selain karena jarang bertemu saking sibuknya pendidikan semasa Brian belum masuk ke FK dulu, juga karena Ridwan terlalu kaku dan keras pada Brian. Anak lelaki harus tegar, kuat dan tahan banting! Begitu kata Ridwan dulu. Kata yang selalu Ridwan ulangi terus dan terus sampai Brian sendiri bosan mendengarnya. "Kamu gugup?" Ridwan tersenyum begitu manis. Na
last updateLast Updated : 2022-08-30
Read more

BAB 75

Brian hampir pingsan rasanya ketika sosok dengan kebaya putih dan mahkota singer itu melangkah di apit dua gadis muda menuju ke arahnya. Wajah itu begitu cantik, begitu luar biasa mempesona sampai-sampai Brian dibuat kagum olehnya. Dia ini menikahi manusia atau bidadari sih? Brian masih tertegun menatap peka ke arah calon istrinya ketika mas Bagas lantas berdehem membuat kekaguman Brian buyar dan ia terpaksa menoleh ke arah lelaki yang menjadi wali Heni menggantikan almarhum bapak. "Liatinnya bisa biasa aja nggak, Yan?" nampak ketara sekali Bagas tengah menahan tawanya, membuat wajah Brian memerah seketika. Brian terkekeh, menundukkan wajah sambil berusaha menahan tawanya sendiri yang hendak pecah karenanya. Bukan salah Brian kalo sampai tidak berkedip menatap sosok berbalut kebaya putih yang masih melangkah ke arahnya ini. Heni benar-benar luar biasa memukau hari ini.Kekonyolan dan kesomplakan Heni yang biasanya ada yang mampu membuat Brian sakit kepala, kini semua luntur dan seo
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

BAB 76

Kelvin mencebik ketika wajah itu nampak sumringah melihat ia melangkah ke pelaminan. Sungguh kalau tidak banyak orang dan tidak kasihan dengan istri dari Brian yang baru beberapa jam sah dia nikahi itu, rasanya Kelvin ingin mencekik Brian sampai kehabisan napas detik ini juga! Kelvin masih mencoba ramah, menyalami kakak dan ibu Heni lalu melangkah mendekati Brian yang cengar-cengir di sebelah istrinya. Tentu Kelvin tidak perlu bertanya apa yang membuat sahabatnya itu begitu bahagia. Dia tidak hanya berhasil mengawini gadis yang Brian cintai, Brian juga sukses membuat Kelvin harus kalah taruhan dan mengorbankan masa depannya dengan menikahi gadis ingusan yang disodorkan sang mama! "Hey, thanks Bro udah disempetin dateng. Sendirian nih nggak sama calon bini?" sebuah sapaan yang rasanya makin membuat Kelvin ingin mencekik Brian hingga lemas. "Lu masih pengen buka segel, kan, ntar malem? Kalo masih tolong nggak usah nanya macem-macem!" bisik Kelvin di dekat telinga Brian sambil menjaba
last updateLast Updated : 2022-09-03
Read more

BAB 77

Heni dan Brian harus pasrah, meskipun di undangan sudah di tulis bahwa kedua belah pihak keluarga tidak menerima tamu di rumah, tetapi tetap saja banyak sekali tamu yang datang ke rumah. Ijab qobul dilaksanakan pagi, resepsi siang hari. Harapan Brian dan Heni tentu dari pesta usai sampai sore atau bahkan malam nanti mereka bisa beristirahat barang sejenak untuk persiapan malam spesial mereka, tapi agaknya mereka salah! Mereka masih di rumah Heni, dan sejak pulang dari gedung tadi, mereka sama sekali belum istirahat sama sekali! "Keluar dulu, yuk. Ada temen senamnya Bunda, tuh!"Heni membelalakkan mata, sementara Brian? Dia hanya tersenyum kecut tanpa berani membelalakkan mata macam sang istri. Bisa-bisa di pecat jadi mantu Brian nanti. Mana dia belum ada 1 kali 24 jam jadi istri Heni. Oleh karena itu, Brian harus jaga sikap betul-betul. "Astaga, Bun ... emang temen senam Bunda nggak Bunda undang ke gedung, tadi?" tentu Heni protes. Bukankah sesuai kesepakatan mereka, mereka tidak
last updateLast Updated : 2022-09-03
Read more

BAB 78

Brian hampir terhuyung jatuh ketika mendadak Heni kembali melompat dan meraup bibirnya penuh gairah. Bukankah tadi Brian bertanya sesuatu hal pada Heni? Kenapa bukannya menjawab, istrinya itu malah menyerangnya seperti ini? Brian mencoba melawan, mengendalikan dirinya agar bisa menguasai permainan mereka. Bibir Heni terlampau manis, sejak pertama kali Brian menyentuh bibir ini, rasanya Brian tidak mau berhenti. Apalagi hari ini? Ketika bahkan bukan hanya bibir Heni yang bisa Brian nikmati, tapi semuanya! Semua bagian tubuh Heni dari ujung rambut sampai ujung kaki.Brian mendorong wajah itu, kini Brian yang mengambil alih kuasa. Ia terus menyesap bibir itu tanpa henti, layaknya gula-gula manis yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Brian amat menikmati aktivitas ini ketika kemudian secara perlahan-lahan Heni melepaskan pagutan bibir mereka dan menarik wajahnya menjauh. Nampak mata itu begitu sayu, apakah itu artinya Heni sudah merasakan apa yang Brian rasakan? Apakah itu tanda bahwa H
last updateLast Updated : 2022-09-04
Read more

BAB 79 (21++)

"Mas Bagas kapan balik?"Brian duduk di kursi teras malam ini, berduaan bersama Bagas yang nampak asyik merokok di teras rumah. Sudah pukul sembilan, dan Brian berharap sudah tidak ada lagi dayoh atau tamu yang datang. Bagas menghembuskan asap ke udara, mematikan rokoknya lalu menoleh dan menatap Brian yang duduk di sebelahnya. "Lusa mungkin. Anak-anak ngajak liburan, Yan. Bunda Mas tawarin ikut, cuma nggak tau sih bunda mau atau tidak.""Memang mau kemana rencana, Mas?" alis Brian berkerut, ia sendiri ingin sebenarnya liburan, sekalian bulan madu gitu, hanya saja dia belum bisa ambil libur panjang. "Paling ke Spore, anak-anak minta ke sana sih."Brian mengangguk pelan. Ia sendiri belum tahu Heni minta dibawa kemana. Yang jelas dalam bayangan Brian, agaknya Bali atau Lombok adalah tempat paling best untuk rencana mereka ini. Atau Karimun Jawa mungkin? "Kamu nggak naik ke atas, Yan?"Brian terkejut, ia menoleh menatap Bagas yang nampak tersenyum lebar dengan alis dinaikkan. Kontan
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more

BAB 80 (21++)

Heni mengigit bibirnya kuat-kuat. Kini dia sama sekali tidak memakai apapun di tubuhnya. Tidak bahkan selaput tipis lingerie pemberian Karina tadi. Ia terbaring di atas ranjang dengan tubuh polos Brian yang menghimpit tubuhnya dengan begitu posesif.Jangan tanyakan apa yang Brian lakukan, bibirnya menjelajahi leher dan puncak dada Heni. Satu tangannya meremas lembut dada sang istri dan satu tangan lagi menyentuh bagian tubuh Heni yang ada di bawah sana. Menyentuhnya dengan amat sangat lembut. "Mas!" Heni memekik, sentuhan itu makin menggila. Heni merasakan inti tubuhnya begitu basah, sangat basah! "Ya? Kenapa, Sayang?" balas Brian setengah berbisik. Kini bukan wajah Heni saja yang merah padam, wajah Brian pun sama. Merah padam terbakar gairahnya sendiri. "Mau keluar!" Rintih Heni dengan tubuh bergetar. Brian tersenyum lebar, kembali ia memagut bibir itu, tangannya masih aktif menyentuh inti tubuh sang istri. Tak perlu waktu lama, tubuh Heni mengejang, ia mencengkeram tubuh Brian k
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more
PREV
1
...
678910
...
17
DMCA.com Protection Status