Heni tersenyum, ia berada di kamar Brian sekarang. Sebuah keputusan nekat yang diambil setelah Brian masih belum sembuh rasa syoknya dari kehilangan pasien kecil yang begitu mengenaskan tadi. Heni ikut melihat bagaimana kondisinya, tidak salah kalau Brian sampai begitu syok. Bagaimanapun dokter juga manusia, kan? Terkadang terlihat 'tega' karena menyayat kulit, membedah dan mengeluarkan isi perut bahkan otak, jantung dan organ lain, tetapi pada hakikatnya, dokter juga manusia. Bisa lelah, bisa sedih, bisa kecewa dan segala macam perasaan yang dapat manusia lain rasakan. Kini setelah kejadian tadi, Brian macam anak kecil yang begitu takut ditinggalkan oleh ibunya. Ia meringkuk dalam pelukan Heni. Matanya berhenti menitikkan air mata karena kini kelopak mata itu terpejam begitu lelap dalam pelukan Heni. Kini malah Heni yang tidak bisa terpejam, ia teringat gadis sembilan tahun tadi. "Nggak salah kamu sampai kayak gini, Yang. Nggak bisa bayangin kalo aku ada di posisi dia." gumam Heni
Last Updated : 2022-08-22 Read more