"Bagaimana bisa mas biarkan Langit berjalan sendirian? Dia itu masih bocah SD, harusnya mas gandeng tangan.""Apa maksudmu? kau menyalahkan ku?""Iya. Bagaimana bisa seorang ayah lalai dalam menjaga anaknya, itu pasti karena kau terlalu sibuk menggandeng pacarmu itu sampai melepaskan tangan Langit."Aldi tertawa mengejek, "kau cemburu, tak usah bawa-bawa Langit."Alin menyentak nafasnya, "Iya, kau tak usah bawa-bawa Langit lagi, kalau hanya untuk lalai demi wanita itu. Itu cukup mengisyaratkan seberapa kau tak perduli dengan anakmu dibanding wanita itu.""Aliiinn...." Aldi menggeram keras, mantan istrinya itu tak pernah berani mendebatnya selama ini. Karena kejadian hilangnya Langit membuat Alin bahkan berani berteriak padanya. "Persidangan perceraian kita belum selesai. Jika kau terus seperti ini, aku pastikan hak asuh Langit jatuh padaku." Aldi mendelik pada mantan istrinya dengan rahang yang makin mengeras, bahkan otot-otot mukanya timbul oleh amarahnya."Mas, kau sudah berjanji
Read more