Dean bergeming, tubuhnya bergetar tatapannya menyiratkan rasa takut. Clarita bangkit dari duduknya, ia kemudian berjalan menghampiri Dean. Mendekapnya sejenak. “Dia datang, Mba.” Hanya dengan dua kata yang wanita muda itu ucapkan, Clarita sudah mengerti siapa yang ia maksud. “Biar mba yang keluar,” ujar Clarita hendak melangkah keluar. Dean menggeleng dan mengucapkan, “Jangan Mba, dia … bersama gengnya.” Manik Clarita membulat sempurna. “Ada apa?” tanya Atma yang tak mengerti maksud Dean. “Pria tadi pagi datang lagi,” ujar Clarita menatapnya sejenak lalu kembali mendekap tubuh gemetar Dean. “Gak ada kapok-kapoknya tuh laik yah!” gerutu Bara tampak geram dengan sikap pria di luar. “Biar gue saja,” lanjutnya seraya bangkit dari posisinya. Dean dan Clarita membiarkan pria
Read more