“Ih Mba, diajak ngobrol dari tadi gak diperhatiin,” keluh Dean dengan wajah masam. “Bukan begitu, mba hanya sedang memikirkan apa mba bisa buka usaha sendiri?” Dean menatap kakak barunya dengan senyum tipis. “Mba tenang saja, Dean akan bantu sebisa Dean. Mba gak sendirian kok.” Clarita tersenyum lega mendengar jawaban dari Dean. Seusai makan siang, Dean meminta ijin untuk mengurus masalah pembayaran rumah. Kini tinggal Clarita bersama baby twin di dalam tumah type 36 itu. Clarita memilih merapikan barang-barang seraya mengawasi putra dan putrinya. Setelah selesai merapikan barang bawaannya, Clarita mulai mencatat keperluan usaha kecilnya, ia mencatat semua hal yang berkaitan dengan usahanya. Mulai dari mencatat modal, kemungkinan laba yang akan ia terima, biaya promosi dan biaya peralatan seperti; packaging, biaya pengiriman dan lain-lain. Di lain tempat, Atma teng
Baca selengkapnya