Share

Memilih Type

Author: MeilyyanaM
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
“Saya apa? Katakan yang jelas!” bentak salah seorang warga dengan lengan bertato itu. Melihat lengan pria itu ternyata membuat nyali pria misterius itu menciut. Ia sebenarnya hanya disuruh oleh istrinya tetapi ia tak menyangka jika ternyata istrinya salah mengikuti orang.

“Saya salah alamat, saya permisi!” ucap pria misterius dengan cepat dan hendak melangkahkan kaki menjauh.

“Tunggu, sekali lagi anda datang ke mari kami tidak segan-segan melapor ke polisi,” peringat Pak Danang dengan tegas. Kemudian pria itu mengangguk dan berlalu meninggalkan rumah Dean dengan motor besar miliknya.

Dean mengucapkan terima kasih pada Pak Danang dan juga warga setempat yang dengan baik hati mau menolongnya di malam-malam begitu. Mereka pun berpamitan dan berpesan untuk Dean selalu mengunci pintu rumahnya.

Dean mengedarkan pandangannya sejenak, memastikan jika keadaan memang sudah aman dan pria itu tidak mengamati rumahnya lagi. Setelah memastikan jika semuanya aman, barulah Dean membuka pintu rumah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lisha Lisha
dah habis ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ayah Untuk Anakku   Buka Sekarang Juga!

    “Gue lagi mikir sejak kapan lu jadi gini?” sahut Atma santai, ia berhasil menetralkan kembali perasannyaa.“Gue? Kenapa jadi gue? Di sini topik utamanya itu lu Jaya. Lu kenapa kepo banget sama Clarita ada apa? Apa yang mendasari sampai lu kepo begini?” balas Bara seraya menatap Atma intens ia berusaha menemukan jawaban atas semua pertanyaan yang bersemayam di benaknya. “Lu juga belakangan gak main cewek? Kenapa? Tobat atau … lu belok ya?”“Sial!” Atma melempar gumpalan tisu ke arah sahabatnya itu.Keheningan menyapa meja bernomor 12 itu, Atma sibuk memikirkan ucapan Bara sedangkan sahabatnya itu sibuk memainkan ponselnya. Ia menscroll setiap postingan yang melintas di beranda hastagramnya. Jemarinya berhenti pada sebuah posting-an yang menampilkan sosok wanita tengah asyik bermain bersama dua orang bayi.“Ini bukannya Dean

  • Ayah Untuk Anakku   Memancing Tikus

    “Aaaa‼” pekik Clarita kala seseorang menyentuh bahunya. Tubuhnya bergetar ketakutan, tangannya mendekap baby twin begitu erat. “Mba ini Dean, Mba.” Ucapan Dean berhasil membuat Clarita sadar dan mendongak. “De … mba takut De. Tadi di depan ada –“ “Iya Mba, Dean sudah tahu tadi juga warga mengusir mereka. Mba kita semakin gak aman di sini, mereka bisa datang kapan saja. Bagaimana jika kita kelabui mereka?” usul Dean pada Clarita. Wanita yang baru saja mengalami teror itu hanya bisa diam menunggu penjelasan Dean. “Kita kelabui mereka saja mba, kita berpura-pura meninggalkan kota ini.” “Bagaimana caranya?” tanya Clarita bingung. Dean pun tersenyum penuh arti, kemudian ia menjelaskan rencananya, awalnya Clarita menolak rencananya, ia takut jika hal tersebut justru gagal dan membuat dirinya semakin dikejar oleh wanita gila itu. Namun berkat seluruh penjelasan dan jaminan yang Dean berikan akhirnya ia menyetujuinya dan menurut pada usulan Dean. Dean pun pamit keluar untuk membeli bebe

  • Ayah Untuk Anakku   Keamanan yang Ketat

    Clarita menatap kereta api yang sebentar lagi akan melaju meninggalkan stasiun Tawang. Ia melambai menatap dua orang yang berhasil ia jebak. Mereka menatap Clarita dengan senyum kemenangan karena merasa berhasil mendapatkan baby twin. Sedangkan Clarita ia tersenyum mengejek, ia berhasil menjebak dua orang yang membuatnya ketakutan sepanjang malam. Clarita menatap kereta yang terus menjauh, melaju ke arah malang. Clarita melambaikan tangan untuk terakhir kalinya, kemudian berbalik meninggalkan stasiun bersama dengan tas jinjing yang ia bawa. Ia kemudian mencari taksi dan bergegas menuju ke rumah barunya. Sekilas ia melihat mobil Atma masih terparkir di halaman parkir stasiun, ia pun bergegas masuk ke dalam mobil taksi dan mengarahkan sang supir ke rumah barunya. “Bismillah, semoga setelah ini ia tak lagi menggangguku,” rapal Clarita memohonkan doanya pada sang Pemilik Hidup. Tiga puluh menit berlalu, kini mobil yang ia tumpangi telah tiba di depan gapura komplek, supir taksi menyerah

  • Ayah Untuk Anakku   ABG Jatuh Cinta?

    “Ih Mba, diajak ngobrol dari tadi gak diperhatiin,” keluh Dean dengan wajah masam.“Bukan begitu, mba hanya sedang memikirkan apa mba bisa buka usaha sendiri?”Dean menatap kakak barunya dengan senyum tipis. “Mba tenang saja, Dean akan bantu sebisa Dean. Mba gak sendirian kok.” Clarita tersenyum lega mendengar jawaban dari Dean.Seusai makan siang, Dean meminta ijin untuk mengurus masalah pembayaran rumah. Kini tinggal Clarita bersama baby twin di dalam tumah type 36 itu. Clarita memilih merapikan barang-barang seraya mengawasi putra dan putrinya. Setelah selesai merapikan barang bawaannya, Clarita mulai mencatat keperluan usaha kecilnya, ia mencatat semua hal yang berkaitan dengan usahanya. Mulai dari mencatat modal, kemungkinan laba yang akan ia terima, biaya promosi dan biaya peralatan seperti; packaging, biaya pengiriman dan lain-lain.Di lain tempat, Atma teng

  • Ayah Untuk Anakku   Gimana Masuknya?

    “Apa?” tanya Bara seraya menepuk pundak Atma. Atma tak berucap apapun, ia hanya berlalu meninggalkan Bara dan kerumunan. Bara dengan sigap mengejar sahabatnya itu. Ia mengedarkan pandangannya mencari sosok yang baru saja bersamanya. “Bar, gue suka dia, Bar. Gue tahu ini salah, tetapi gue suka sama dia, Bar!” ujar Atma kala seseorang duduk di sampingnya. Pria berpakaian kaos oblong yang dibalut oleh jaket jeans bermerk itu menundukkan kepalanya lengan kekarnya bertumpu untuk menopang kepalanya. “Gue paham kok, Bar. Lu gak salah kok, setiap orang berhak menaruh perasaan kepada siapapun, asal ia tidak memaksakan kehendaknya.” Bara menepuh punggung Atma. Ia tak menyangka jika sahabatnya yang dikenal sebagai sosok dingin, tak tersentuh bahkan sosok yang anti dengan wanita kini telah jatuh hati pada sosok wanita beranak dua. “Lagipula kita gak tahu ‘kan status Clarita itu apa? Mungkin saja dia jand

  • Ayah Untuk Anakku   Tak Kuat Menahan Lagi?

    Atma menatap Bara bingung, ia ingin mempercayai Bara namun rasa curiganya jauh lebih besar. “Percaya sama gue!” ujar Bara seraya menatap Bara tenang.“Permisi pak, ada yang bisa saya bantu?” tanya security seraya mengangguk sopan. Atma menatap datar security itu.“Selamat sore pak, maaf jika kami harus datang se-petang ini. Kami sudah membuat janji pada pihak marketing, tetapi mereka terjebak macet sehingga beliau meminta untuk kami datang terlebih dahulu.”Security tersebut tampak mengerutkan keningnya bingung. “Kalau boleh tahu unit berapa ya, Pak?”Bara tampak berpikir sejenak, kemudian ia menyebutkan nomor rumah yang masih kosong. “201 pak, saya sudah memesannya sejak seminggu lalu. Dan saya ingin melihatnya sekali lagi sebelum saya membelinya.”Security tersebut pamit sejenak, ia masuk dan berbincang singkat d

  • Ayah Untuk Anakku   Sengaja Mengikuti!

    Suara tangisan baby twin mengalihkan perhatian Clarita, wanita bergegas masuk ke dalam rumah, tak lupa ia mengunci pagar dan menutup kembali pintu utama rumahnya. Ia menghampiri baby Yandra yang menangis dengan mata terpejam. Dengan sigap, wanita berusia 22 tahun itu melepas apronnya dan bergegas mengendong Yandra. Ia meraih botol asi yang selalu tersedia di lemari pendingin kecil di kamarnya, Dean membelikannya dengan maksud agar sang Kakak tak perlu kesulitan jika menyimpan asi juga mempersingkat waktu jika baby twin menangis di tengah malam.Clarita menggendong putrinya dengan lembut, ia mengusap lembut punggung Yandra seraya menimangnya dengan nyanyian lirih. Tak lama tangisan putranya mereda, kini ia bisa bernapas lega. Setelah Yandra kembali tertidur pulas, Clarita meletakkannya kembali ke atas kasur dan menjaganya dengan guling. Setelah itu ia kembali mengenakan apronnya dan berjalan menuju dapur.Ia harus segera menyelesaikan sample

  • Ayah Untuk Anakku   Tetap Bar-Bar!

    “Ya saya?” jawab Clarita tanpa rasa takut. “Sekarang anda silakan memilih pergi dari sini dan jangan ganggu adik saya atau anda nekad dan saya akan pastikan anda akan meringkuk di penjara.”Pria itu meringis mendengar ancaman dari wanita yang ia pikir kakak dari Dean. Tanpa mengucapkan kata, pria itu segera berlalu menggunakan motor trail miliknya. Dean menghela napas lega, ia memeluk Clarita dengan tubuh bergetar. Clarita membalas dekapan adiknya dan mengusap punggung sang adik lembut.Interaksi Clarita dan Dean ternyata menjadi pemandangan bagi pria yang masih menunggu barang-barangnya tiba. Atma dan Bara mengamati kejadian tersebut dari depan rumahnya. Bara menatap Clarita tak percaya, wanita yang ia kira lemah ternyata mampu bersikap tegas, bahkan ia tak berani menatap lama tatapan Clarita yang begitu mematikan.“Gila, ternyata doski Atma versi cewek! Tajam banget bos! Sudah kayak pisau

Latest chapter

  • Ayah Untuk Anakku   Kembang Api Perpisahan

    “Saya sebagai orang tua kandung Danila Ayudia tentu menyerahkan semua keputusan di tangan putri kami. Kebahagiannya adalah kebahagian kami juga,” sahut Ganesha mengabaikan pertanyaan Danila. “Apa? Orang tua kandung? Maksudnya?” tanya Danila bingung ia pun melemparkan tatapan menuntut ke arah Bram. “Sayang, Tante Ratasya dan Om Ganesha adalah orang tua kandung kamu, yang selama ini disembunyikan oleh Pak Brahma, mereka –“ “Apaa‼” pekik Danila tak percaya. “Jadi? Yang kalian bicarakan saat persidangan itu aku?” tanya Danila tak percaya. “Iya sayang, kami memang orang tua kandungmu. Semua bermula dari … .” Ganesha mulai menceritakan awal mula Brahma merebut Danila darinya. Mulai saat Brahma merebut harta miliknya hingga ke kasus penculikan juga penyekapannya. Danila menyimak ucapan orang tuanya dengan begitu seksama, ia tak mau terlewatkan barang satu kata pun. Hingga ia sampai pada cerita tentang percobaan pembunuhan yang Brahma lakukan pada mereka, Danila mengeram tertahan, selama

  • Ayah Untuk Anakku   Bram Menjual Danila?

    “Aku ingin selalu seperti ini selamanya? Bisa ‘kan?” “Kamu ini bikin mas hampir jantungan saja. Sayang, hanya maut yang bisa memisahkan kisah cinta kita. Aku akan selalu berusaha selalu berada di sampingmu,” tutur Byan membuat hati Clarita menghangat dan kupu-kupu si perutnya berterbangan. “Mas nanti malam kita pakai ini saja ya? Acaranya kan di tepi pantai, aku juga gak bisa kalau pakai baju terbuka, alergi dingin. Untung suami aku gak dingin,” canda Clarita seraya menatap sang Suami manja. “Sayangg,” ujar Byan salah tingkah, pria itu menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal itu. Matahari pun mulai bergeser, menyisakan langit berwarna jingga dengan suara hiruk pikuk mobil yang berlalu lalang. Clarita baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di kepalanya, sedangkan sang Suami masih berkutat di meja kerjanya yang bersebelahan dengan kamar tidur mereka, Byan sengaja mendesain ruang kerjanya di dalam kamar hanya dengan memberi sekat kaca yang membatasi antara kama

  • Ayah Untuk Anakku   Sebentar Saja

    “Perusahaan koleps, seluruh perusahaan besar menunda penanda tangannya MOU. Harga saham menurun drastis, beberapa vendor menagih pelunasan segera, kau ke mana saja?” ucap Mahen seraya membiarkan putranya membaca seluruh isi mapnya.“Kita bisa menangani ini sem –““Dengan cara apa? Sekarang saja perusahaan sudah tak ada kerja sama, oke masih ada tetapi itu hanya project remahan, kamu pikir itu bisa membayar semua tagihan? Belum lagi gaji pegawai. Seharusnya kamu memikirkan itu, kamu fokus membesarkan perusahaan ini bukan justru sibuk mengurus wanita dan anaknya yang penyakitan itu!”“Shut up, Pah! Apa papah tahu aku jadi seperti ini karena siapa? Karena anda! Anda yang selalu mengagalkan percintaanku anda yang selalu menghancurkan urusan hidupku sendiri. Kenapa? Karena anda terlalu ingin terlihat sempurna, padahal anda jauh lebih busuk daripada bangkai tikus.” Atma ber

  • Ayah Untuk Anakku   Bukan Barbie di Minimarket

    “Gak papa kok, ya sudah kita masuk lagi yuk? Kayanya sudah waktunya mulai lagi persidangannya.” Mereka pun mengangguk setuju dengan ucapan Byan. Mereka pun kembali berjalan beriringan memasuki ruang sidang, siang ini mereka akan mendengar keputusam hakim atas perbuatan Brahma bertahun-tahun lalu.“Mas,” lirih Clarita mencekal lengan Byan. Pria itu menoleh dan menatap teduh sang Istri. “Aku takut.”“Pasrahkan semua ke Allah, ya. Semua akan baik-baik saja.” Clarita menghela napas seraya mengeratkan genggamannya di tangan sang Suami.Hakim dan seluruh jajaran pun mulai memasuki ruangan, setelah itu Brahma selaku tersangka utama telah hadir kembali di ruang sidang. Setelah persidangan kembali dibuka Jaksa penuntut umum kembali membacakan dakwaannya.“Dengan ini, kami memutuskan untuk menjatuhkan hukuman kepada Brahma Wijaya dengan pasal tersebut selama 25 tahun kurungan.”Bola mata Clarita nyaris terlepas dari tempatnya kala mendengar putusan hakim kepada pria yang selama ini anggap sebag

  • Ayah Untuk Anakku   Meminta Imbalan

    “Kita hanya bisa berpasrah diri, Dan. Kita sudah berusaha menegakkan keadilan semoga semua sesuai dengan harapan kita ya.”Waktu seakan begitu cepat berlalu, hari-hari berlalu begitu cepat. Sejak persidangan pertama kemarin kehidupan Danila terasa begitu nikmat dan ringan. Ia masih bekerja di toko kue milik sang Kakak. Sedangkan hubungan asmaranya masih terjalin dengan baik. Bram tak pernah menuntut hubungan ranjang pria itu justru mengarahkan Danila menjadi wanita yang lebih elegant.Lain halnya dengan Atma, pria itu justru semakin gencar mendekati Hanna. Ia bahkan tak peduli dengan penolakan yang terus Hanna berikan padanya. Hanna adalah harapan terakhir untuknya mendapatkan warisan dari sang Nenek, ia pun tak menyerah untuk mendapatkan Hanna kembali.“Han, percayalah padaku. Aku tak hanya membutuhkan Bayu, sejujurnya aku masih menyimpan rasa padamu, tetapi aku terlalu malu untuk mengakuinya. Apa tida

  • Ayah Untuk Anakku   Pemeran Jahat

    “Katakan apa yang sedang kau rencanakan?” tanya Hanna dengan tatapan penuh selidik.“Begini, aku dituntut untuk memiliki seorang anak. Dan kamu butuh sumsumku bukan? Bagaimana jika kita bekerja sama? Aku akan mencukupi semua kebutuhanmu dan Bayu tetapi menikahlah denganku.”Hanna pun tersenyum miring. “Jadi benar ‘kan dugaanku? Kamu mengejarku dan berbuat baik padaku itu tidak tulus dari dalam hati, apa ini memang sifat aslimu?”“Ayolah, Han. Aku butuh kerja sama ini, agar aku bisa terlepas dari ayahku. Aku akan menghidupi kalian dengan baik, aku juga akan memperlakukanmu dengan baik. Aku hanya butuh Bayu dan status ini agar warisan nenekku bisa segera aku miliki.”“Kamu berubah, At! Ini bukan Atma yang aku kenal!” pekik Hanna seraya berjalan menjauhi pria itu.“Han aku berubah begini karenamu! Aku tak lagi p

  • Ayah Untuk Anakku   Apakah Masih Ingat?

    Tanpa mendengar ucapan karyawannya Clarita segera berjalan menuju tokonya. Ia menapaki setia anak tangga, samar-samar ia mendengar pertikaian dua orang wanita dan benar saja, ketika langkahnya tiba di lantai dua ia menemukan Danila tengah berdebat dengan seorang wanita paruh baya.“Danila tidak akan mau mencabut tuntutan Danila! Kalian berdua itu licik!” pekik Danila di depan wanita setengah baya. Dari posisinya berdiri Clarita tak dapat melihat dengan jelas siapa sosok yang tengah bertengkar dengannya.Langkah kaki Clarita semakin mendekat ke arah Danila, ia pun tiba di samping tubuh wanita yang menjadi lawan bicara adiknya itu. “Maaf ada apa ya?”“Clarita!” ujar wanita itu terkejut melihat sosok ayu Clarita berdiri di sampingnya. “Kau juga! Mengapa kau tidak tahu terima kasih? Suamiku mengurusmu sejak kecil! Jika tidak ada suamiku maka –“&ldquo

  • Ayah Untuk Anakku   Bercocok Tanam Terus

    “Kamu ngomong apa sih sayang? Tanpa diminta pun aku akan segera meminangmu. Aku tidak akan membuang kamu begitu saja. Sesuai janjiku padamu, dan juga kamu berhasil membuatku merasakan getaran yang sudah lama tak pernah aku rasakan lagi, bahkan kamu ada untukku di kala aku down kemarin. Kamu ingat ‘kan?” Danila pun mengangguk dan mengulas senyum. Ia lantas kembali melanjutkan aktivitas ranjangnya. Matahari semakin berani menampakkan dirinya, ia mulai menyinari langit kota Semarang menjadi teman warga di sana memulai aktivitasnya. Ada yang berangkat ke sekolah, ada yang berangkat bekerja, ada juga yang berangkat bergosip. Dua insan yang baru saja berubah status percintaannya masih asyik bergelung di dalam selimut tebal dengan tubuh tanpa sehelai benang pun. Selepas shubuh tadi mereka memang kembali mengulang kegiatannya hingga tertidur karena kelelahan. Ketukan dan suara tangis bayi membangunkan keduanya. Clarita mengerjapkan kedua matanya, ia lantas bangkit dari tidurnya dan memilih

  • Ayah Untuk Anakku   Maaf Kebangun?

    “Ini semua adalah dosa yang harus aku tanggung! Tetapi kenapa harus Bayu? Aku … aku tidak bisa hidup tanpanya.”Kening Atma semakin berkerut, ia semakin bingung dengan ucapan Hanna, wanita itu seolah membuat teka-teki untuknya. “Seharusnya malam itu aku tidak melakukan perbuatan dosa, dan berakhir seperti ini. Ke mana aku harus mencari pendonor yang cocok?”“Donor?”Saat Hanna akan menjelaskan ucapannya, pintu UGD terbuka menampilkan sosok wanita setengah baya dengan jas putih yang melekat di tubuhnya. “Dengan keluarga pasien?”“Saya ibunya, Dok!” Hanna berjalan cepat mendekati dokter itu.“Begini bu, kondisi adik Bayu semakin mengkhawatirkan. Kita harus segera menemukan pendonor tulang sumsum belakang untuk keselamatan putra Ibu. Karena kelainan darah bawaan yang Bayu idap sudah di tahap mengkhawatirkan. Saya berharap ibu bisa segera menemukan pendonor yang tepat, untuk saat ini kami hanya bisa memberikan transfusi darah namun itu tidak bisa kita lakukan terus menerus.”Mendengar per

DMCA.com Protection Status