"Kenapa, Nak?" Ibu menyela saat aku sengaja menghentikan ucapanku. Ada rasa ragu untuk mengungkapkan hal ini, sebab aku bisa melihat dengan jelas kedua netra itu sudah mulai berkaca-kaca. Cairan bening menggenang di kedua mata itu. "Parahnya ... mereka menyuruh David memberikan balsem pada senjata David, Bu," aduku lagi yang membuat ibu terkejut. Terbukti kedua bola mata itu melotot dengan sempurna. "Siapa yang menyuruhmu melakukan hal gila itu? Siapa yang menyuruhmu memijit dan mengerjaimu seperti itu? Apa para polisi dan sipir?" Ibu berucap dengan nada yang mulai meninggi, tentu Ibu tak terima jika anak kesayangannya diperlakukan dengan cara yang seperti itu. "Bukan, Bu. Para tahanan yang terlebih dahulu yang tinggal di sini," ucap yang membuat ibu menghembuskan napas berat. "Bu, apa Ibu sudah mendapatkan pengacara untuk membebaskan David? Bagaimana kata pengacara, Bu? Segera beritahu pengacara itu, Bu, agar David lekas bebas dari sini. David sudah benar-benar tak betah di sini,
Read more