SUARA DESAHAN DI KAMAR IPARKUBAB 130"Apakah selama ini Ibu tinggal di sini?" gumam Kevin lirih. Setelah yakin kalau rumah sangat sederhana sekali itu adalah rumah ibu tirinya, Kevin bergegas turun dari dalam mobil yang ia tumpangi. Tai lupa ia membayar ongkos taksi online yang sudah ia ajak berkeliling sejak tadi tentunya dengan bayaran yang sesuai. "Pak ini ongkosnya," ucap Kevin seraya memberikan lima lembar merah pada supir taksi tersebut. "Waduh, Pak, saya tidak ada kembaliannya. Tarifnya cuma dua ratus ribu saja.""Itu buat Bapak.""Kebanyakan ini, Pak.""Gak apa-apa, anggap saja rezeki buat Bapak hari iji," ucap Kevin sembari mengulas senyum. "Alhamdulillah, terima kasih, Pak, semoga rezekinya berkah. Makin lancar dengan segala urusannya.""Terima kasih, Pak." Kevin membuka pintu mobio tersebut dan ia menurunkan kedua kakinya. Setelah ia kembali menutup pintu itu, mobil tersebut pun segera memutar balik dan pergi meninggalkan Kevin yang fokus melihat ke arah warung kecil
Read more