Share

Bab 126

Tak bisa dipungkiri, degup jantung yang sempat normal itu kembali terasa berdebar. Hal itu tak hanya dirasakan oleh Kevin, Sintya yang saat ini duduk dengan kepala menunduk itu pun tak kalah berdebar. Hanya saja, Sintya memainkan ke sepuluh jemarinya untuk menyamarkan rasa gugupnya saya ini.

Sang abah pun kembali membuka suara.

"Sintya, ambilkan al-qur'an," pinta sang Abah.

"Baik, Abah."

Sintya bangkit dari tempat duduknya, sedangkan Kevin diantar oleh sang umi untuk mengambil air wudhu.

Kevin mulai membuka sampul al-quran dan mencari surah Ar-Rahman yang diminta oleh calon mertuanya itu.

Kevin mulai membaca bismillah, setelahnya ayat pertama surah tersebut mulai dilantunkan.

Sang abah pun cukup puas dengan cara baca alqur'an Kevin. Memang belum sempurna, akan tetapi, lelaki tua itu cukup salut dengan semangat dalam diri Kevin dalam berusaha memenuhi persyaratan yang diberikan olehnya. Terlebih ia tahu betul kalau Kevin sama sekali tak bisa membaca al-qur'an, hanya mengenal seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status