Beberapa hari menginap di rumah sakit, akhirnya Dirga sudah diperbolehkan pulang. Dan benar saja, selama tiga hari menginap di rumah sakit akibat pukulan bertubi-tubi menghantam wajahnya. Untung saja tak ada tulang di wajah atau bagian tubuhnya lain yang patah. Ada rasa sesak yang dirasakan oleh Dirga selama dirawat di rumah sakit. Sang istri sama sekali tak mengunjunginya. Dia benar-benar seorang diri, pun juga dengan Yessi. Semenjak Dirga sadar, ia pergi dan tak datang kembali. Berkali-kali Dirga menelepon sang istri, tapi tak ada jawaban. Jangankan sudi mengangkat teleponnya, sekedar membalas pesannya saja enggan. Pesan yang sejak dari kemarin dikirim oleh Dirga hanya centang dua biru, yang artinya hanya dibaca saja oleh Tiara. Sungguh ... selama dirawat, perasaan Dirga benar-benar tak tenang. Rasa takut menguasai dirinya. Takut jika sang istri akan mencampakkannya. Dirga sudah membayangkan, jika hal itu benar-benar terjadi, maka ia akan kehilangan segalanya. Istri yang sempurna
Read more