Bab201"Nata, cepat kamu ganti baju Ibu dan urus dia, bau sekali," keluh Erlan sembari keluar kamar."Gila sudah rupanya, bukannya mandi dan membersihkan diri, malah mengamuk kayak orang kesurupan," gerutu Erlan dengan kesal, berjalan menuju ruang kerjanya.Lelaki paru baya itu duduk termenung, menatap layar monitor di depannya dengan tatapan kosong.Hatinya mulai hampa, meski hidup bergelimang harta dan kuasa. Ada rasa tidak nyaman di hatinya, apalagi saat memikirkan kejadian demi kejadian buruk yang Elea alami."Lebih baik dia mati, dari pada hidup malah jadi ancaman," gumam Erlan. Tidak ada rasa kasih sesungguhnya, apalagi Elea tidak hidup di bawah naungannya.Hati kecil Erlan telah mati, tertumpuk rasa serakah.Begitulah yang terus di tanamkan Sarah pada lelaki berusia 50 tahunan lebih itu.Bagi Erlan, rindu hanya ada di awal, selebihnya Elea hanyalah orang asing di benaknya kini. Apalagi selama Erlan mendekati Elea, wanita itu fokus hanya kepada kehidupannya, dan tidak begitu ing
Last Updated : 2022-09-17 Read more