All Chapters of Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua: Chapter 181 - Chapter 190

689 Chapters

Bertemu dengannya

Bab181"Ya Allah, El. Mengapa kamu begitu jauh berubah, sadar El ...." Mas Arya mencoba meraih bahuku.Tapi aku memundurkan langkah."Mas, aku nggak suka dikekang begini. Aku tahu aku seorang istri dan Ibu, apa aku salah memberi reward buat diri sendiri?" "Nggak begini, El. Selama ini, aku selalu berusaha menyenangkan hati kamu, tidak ada satu pun hal penting tentang kamu yang aku lupakan. Tapi kenapa, kenapa kamu malah begini.""Bukan itu, Mas. Aku juga ingin punya teman banyak, berkumpul dan bercanda. Bagiku, hal itu seakan siraman buat jiwaku yang begitu kering selama ini.""Kalau sudah begini jawaban kamu, ya sudah!! Cari kebahagiaan kamu diluar sana. Tapi ingat satu hal, jangan pernah menyesal."Usai berkata, mas Arya meraih Cinta dan pergi keluar kamar.Aku duduk, merenung sejenak hingga pesan group kembali melambai, meminta team untuk segera berkumpul di warung makan.Aku melanjutkan aktivitas berdandanku dengan cepat, meski telinga mendengar jelas deru mesin mobil mas Arya be
last updateLast Updated : 2022-09-11
Read more

Siapa Pelakunya?

Bab182"Mas Arya," lirihku, ketika melihat suamiku berdiri tegak di depan Delima."Ayah ...." Delima bergumam."Jangan sakiti istriku! Mengenai hal yang menimpa Andre, dia memang tidak tahu apa- apa. Tidak ada fitnah, semua bukti sudah jelas, memang Andre pelaku penusukan malam itu."Delima menarik tangannya dengan kasar."Fitnah! Demi Allah aku bersumpah dengan otak yang masih waras. Andre tidak melakukan hal itu, dia bersamaku selama 1 minggu, hanya menjagaku yang saat itu difitnah gila oleh Delia karena meminta harta Andre di kembalikan. Kami meringkuk di bawah pos ronda kampung kumuh, Andre tidak pernah pergi kemana pun, bagaimana mungkin dia menusuk Elea ....""Delima, bukti sudah jelas.""Bukti apa? Sidik jari, sarung tangan. Bukankah sudah kami jelaskan, itu bukan milik anakku. Tapi kenapa Polisi itu tidak mau mendengarkan?""Bukti sudah jelas, tidak mungkin Andre tertangkap tanpa bukti."Delima terlihat gemetar. "Bahkan topi ninja itu juga di temukan di dalam tas Andre. Mau m
last updateLast Updated : 2022-09-11
Read more

Permintaan Ibu Mertua

Bab183Kami pun akhirnya sampai di depan rumah, yang memang tidak begitu jauh dari warung makan tadi.Aku keluar dan disusul mas Arya yang menggendong Cinta.Usai meletakkan Cinta di dalam kamarnya, kami kedatangan tamu malam- malam, padahal sudah jam 9 malam."Siapa, Mas?" tanyaku, ketika mas Arya menyibak sedikit horden."Kayaknya mobil Erina," jawab mas Arya, yang masih berdiri di dekat jendela.Aku yang berdiri di depan pintu kamar pun mendekat."Ibu sama Erina yang datang," kata mas Arya, kemudian membuka pintu.Mas Arya pun bersalaman sama Ibu, begitu juga denganku. Wajah Ibu nampak lesu, entah apa pula permasalahan nya kini."Malam banget kesini, ada apa nih?" tanya mas Arya sembari menutup pintu ketika Ibu dan Erina masuk."Ada hal penting yang harus kita bicarakan," jelas Ibu sembari berjalan menuju sofa tamu. Disusul Erina dan aku pun berpamitan ke dapur untuk membuatkan minuman hangat.Entah apa saja yang mereka bicarakan, namun terdengar jelas suara keras mas Arya. "Apa?
last updateLast Updated : 2022-09-12
Read more

Siapa?

Bab184Aku melonggarkan pelukan Ibu mertua. "Insya Allah, Elea akan ngomong sama Ayab dulu."Ucapanku seakan menghembuskan angin segar ke wajah Ibu. Wajah yang semula kuyu kini bisa tersenyum kecil."Tidur di sini saja, Bu. Besok Arya bantu urus juga," kata suamiku yang di sahut dengan anggukan oleh Ibu dan Erina.Mas Arya dan aku membawa Ibu ke kamar tamu yang selalu memang bersih dan rapi, sehingga memudahkan para keluarga jika ada yang mau menginap.****Di dalam kamar kami, aku dan mas Arya mulai berbincang."Mas, entah kenapa aku yakin jika bukan Mas Andre pelaku penusukan itu," ungkapku.Mas Arya menarik napas. "Jangan terpengaruh dengan Delima, dia sudah sering datang ke kantor menjelaskan hal yang sama, menangis dan memohon padaku."Aku terkejut mendengar pengakuan mas Arya.Aku yang semula rebahan di sampingnya kini langsung duduk, dan menatap mas Arya."Kok kamu nggak pernah bilang apa- apa sama aku?" tanyaku."Kamu selalu sibuk juga, semenjak kamu kerja, kamu seakan tidak
last updateLast Updated : 2022-09-12
Read more

Nyaris di tusuk lagi

Bab185Dadaku seketika menjadi nyeri, kakiku kebas, seakan tak mampu kugerakkan. Apakah Ayah yang sengaja ingin membunuhku? Tapi kenapa, bukankah aku ini anaknya?Astagfirullah, aku merasa ketakutan rasanya saat ini. Apakah ini juga ada hubungannya dengan hilangnya Bi Ijah?Apakah tujuan Ayah sebenarnya? Mengapa harus sesadis ini? Apakah semua demi harta warisan? Jika iya, maka aku tidak keberatan harta itu dia ambil.Asalkan, hidupku tenang tanpa gangguan semacam ini. Ya Allah.Perlahan, semua masalah terkuak satu persatu, dari perubahan Ibu mertua, penipuan Hanum hingga penusukan."El ...." Terdengar suara Amira memanggilku, aku syok dan bergegas menjauh dari depan pintu ruangan Ayah dan melaju dengan cepat menuju toilet."Kurang ajar banget sih Amira, sampe manggil- manggil begitu," gumamku sambil masuk dan mengunci daun pintu toilet.Aku berdiri di dinding dengan tubuh gemetaran, hingga merosot dan luruh di lantai.Belum berhenti debaran degup jantungku, kini terdengar langkah kak
last updateLast Updated : 2022-09-12
Read more

Panik

Bab186Aku masih gemetaran, bahkan ketika mobil mas Arya sudah menepi di depan rumah kami. Nampak terlihat Ibu mertua membukakan pintu, dan mas Arya gegas menggendongku yang masih terasa tidak kuat untuk berpijak."Ada apa, Arya, El?" tanya Ibu, ketika melihat aku terus menangis dan di gendong mas Arya.Ibu masih bingung, dengan Cinta yang berada di gendongannya. "Nanti dulu, Bu. Biarkan kami masuk," sahut mas Arya melewati Ibu dan membawaku masuk ke ruang keluarga.Di ruang keluarga ada sofabed dan aku di letakkan mas Arya di sana. Ibu menyusul kami masuk ke dalam, setelah menutup pintu depan."Tenangkan dirimu dulu, Mas buatkan teh hangat," kata suamiku. Aku tidak menyahut, hanya memeluk kedua lututku dengan tangisan yang tidak kunjung bisa kuhentikan."Apa salahku Ayah? Mengapa kamu menginginkan nyawaku?" gumamku terus menerus."El, kamu ngomong apa? Apa yang terjadi?" tanya Ibu. Rumahku nampak sepi, babysitter Cinta entah kemana, aku pun sudah tidak bisa banyak mikir lagi."Bu,
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more

Bangkrut

Bab187Dibawah pohon rimbun, aku, mas Arya dan Erina berdiri, meratapi si tanah basah bertabur'an bunga. Beberapa kerabat telah pulang lebih dulu, dan menyisakan kami bertiga di keheningan. Sedangkan Cinta ikut bersama Bi Siti, yang kini bekerja di rumah kami."Ayo kita pulang," ajak Erina. Sejak mengetahui Ibu meninggal karena serangan jantung, persis seperti Ayah mas Arya dulu, Erina tidak menangis sama sekali.Badannya yang kini besar karena berbadan dua itu pun nampak berjalan tenang bersamaku meninggalkan tempat peristirahatan terakhir Ibu mertua."Andai kutahu Ibu lemah jantung, tidak ingin aku terus melawannya saat itu," gumamku dalam hati.Mas Arya nampak tidak bersemangat, mengikuti langkah kami dari belakang.Ayahku apa kabar? Beliau lenyap, bahkan ponselnya saja sudah tidak bisa dihubungi lagi.Sulit dipercaya, tapi faktanya memang begini. Entah apa maksud Ayah melakukan ini, melindungi warisan yang selama ini dia kelola? Atau apa aku pun tidak mengerti.Di dalam rumah, ke
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more

Mencari Riwayat Keluarga Besar Elea

Bab188Mas Arya yang baru pulang dari ngojek pun terkejut melihat rumah kontrakan yang pecah jendela nya."Kita nggak bisa terus begini, aku harus menemui Ayah ke Jakarta," kataku, ketika kami bertiga berbicara di ruang tamu."Kakak Elea benar, semakin kita diam, mereka semakin mengancam kita dan entah apa niatnya, aku nggak rela kita terus begini," ucap Erina menimpali."Kita titipkan Cinta sama Tante dan Om, aku nggak mau anakku ikut bahaya. Aku sudah jengah berdiam diri, aku yakin, keberadaanku masih membuat mereka tidak tenang. Itu berarti, masih ada hal besar yang belum mereka kuasai.""Mas akan jual tanah peninggalan Ayah, dan kita akan jadikan modal itu buat di Jakarta.""Aku akan balas perbuatan mereka," gumamku dalam hati.Seminggu setelah kejadian itu, tanah yang mas Arya jual pun sudah beres urusannya."Kamu tinggal bersama Om dan Tante dulu ya, Er. Jagain Cinta," pintaku pada wanita itu.Erina mengangguk, tanpa berkata- kata lagi dia memelukku dan mas Arya bergantian."Jag
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more

Merubah Penampilan

Bab189"Aduh, kita sudah di sini, Bi Ijah malah di sana," keluh Mas Arya nampak kecewa."Aku telepon Erina dulu," kataku. Aku duduk, dengan perasaan yang tidak sabaran, menunggu panggilan telepon di jawab.Namun ketika sambungan telepon di jawab, malah Bi Ijah yang bicara."Nak, berhati- hatilah sama Ibu tiri kamu! Bibi sudah mendengar semuanya dari Erina. Nak, dia wanita yang licik dan sangat berbahaya. Bibi diculik dan di siksa saat menuju pulang ke kampung halaman. Perusahaan raksasa yang kini di pegang Ayahmu di Jakarta, dan seluruh aset- aset kekayaannya masih hak milik kamu, Nak.""Aku benci dengan harta warisan pembawa maut dan kesengsaraan itu! Ayah pun jahat, merusak hidupku dan nyaris membunuhku ....""Itu tidak mungkin, Ayahmu bukan penjahat seperti itu.""Itu benar, aku mendengar sendiri perkataan Ayah dengan orang suruhannya.""Itu tidak mungkin, Nak. Ini pasti ada yang salah," jawab Bi Ijah masih kekeuh dengan pendapatnya."Itu benar dan aku tidak salah dengar, Ayah bahk
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more

Siapkan Mental

Bab190Kevin tidak menjawab apapun juga, mobil yang dia kemudikan itu melaju ke sebuah gedung yang bertuliskan di depannya. "Kantor Advokat dan Konsultan Hukum""Ini kantor pengacara almarhumah Ibu Mayang. Pengacara keluarga besar Suryadi, almarhum Kakek kamu," jelas Kevin.Aku mengernyit."Kok kamu tau?" tanyaku."Jelaslah aku tahu, kan informan yang aku sewa sudah memberitahu dari awal. Ayo turun, ikuti saja ucapanku, jangan banyak nanya," katanya dengan tegas. Mengesalkan sekali, aku ini istri dari Kakak sepupunya, tapi tingkahnya tidak ada sopan- sopannya sama sekali.Aku keluar dari mobil dan mensejajarkan langkah bersama Kevin memasuki gedung itu.Kevin memasuki gedung dengan santai, sembari membawa tas hitam di tangannya.Nampak seseorang sudah mengkode Kevin, sehingga langsung masuk menuju ruangan yang sepertinya sudah mereka janjikan."Selamat pagi, Pak." Kevin memberi salam pada laki- laki yang kira- kira usianya sudah 50 tahunan.Laki- laki berpakaian rapi itu tersenyum pa
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
69
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status