All Chapters of Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua: Chapter 161 - Chapter 170

689 Chapters

Pingsan

Bab161Dari sini aku menjadi mengerti, kenapa Bi Ijah selalu menolak permintaan Ayah yang ingin mempertemukan aku dengan tante Sarah.Entah mengapa, melihat tatapannya tadi, dia jelas begitu tidak menyukaiku. Alasannya pun sangat jelas, karena harta.Tapi itu harta memang almarhumah Ibu wariskan padaku? Dia orang lain yang tidak memilik hak kan, kenapa sikapnya begitu, apakah orang kalau berurusan dengan harta memang setidak tahu malu itu? Kutarik napas dalam- dalam, sambil mengingat kejadian malam itu, malam dimana penusukan terjadi."Sayang ....." aku tersentak dari lamunanku, ketika sosok suami tercinta tersenyum sumringah membawakan aku bunga mawar yang indah.Bukan hanya bunga mawarnya, tapi senyumannya pun sangat indah dan memberikan semangat hidupku kembali berkobar.Aku harus sembuh, aku harus tahu siapa pelaku penusukan itu, dan apa tujuannya.Aku harus sehat demi suami dan anak tercinta, kalau aku kenapa- kenapa, aku takut Hanum merebut posisiku."Tidak ....."Mas Arya terk
last updateLast Updated : 2022-09-03
Read more

Pelakunya tertangkap

Bab162"Arya, ini kenapa?" tanya Ibu mertua yang langsung masuk ruangan, karena pintunya tadi tidak ditutup Hanum saat masuk."Pingsan, Bu.""Kok nggak di tolongin? Kasihan dia," seru Ibu lagi."Sudah, bentar lagi juga perawat akan datang kemari, biar mereka yang urus.""Jangan begitu dong, Arya. Hanum ini cewek, kalau dia kenapa- kenapa kan kasihan.""Kalau dia sakit ngapain kemari? Arya di sini ngurus istri, bukan ngurus Hanum.""Ibu tau, tapi kan ini Hanum lagi pingsan, bantu angkat ke sofa kan bisa," kekeuh Ibu memaksa suamiku. Gemas sebenarnya pengen ikut nyeletuk, tapi kupaksakan untuk diam."Bu, Hanum dan saya itu bukan muhrim, ini bukan tentang saya tidak berperasaan sebagai manusia. Tapi saya tidak mau berdekatan dengan masa lalu, bukan karena tidak bisa move on, tapi saya menghargai masa depan saya. Ibu tolong, jangan dekte Arya dalam hal ini."Ibu mertua seketika langsung terdiam dengan raut wajah kecewa. Kemudian Beliau keluar tanpa suara, hingga kedua perawat memasuki rua
last updateLast Updated : 2022-09-03
Read more

ungkapan Hanum

Bab163"Siapa?" "Andre," jawabnya. "Mas harus ke kantor Polisi, kamu nggak apa- apakan di tinggal bentar?"Aku syok mendengar nama mas Andre di sebut. Seingatku samar- samar, suara yang mendesis mengatakan kata mati itu terdengar parau dan seperti lelaki yang sudah berumur.Entahlah apakah saat itu hanya aku yang kurang jelas mendengarnya."Iya tidak apa- apa.""Nanti mas minta Erina datang kemari temani kamu, setelah persidangannya selesai.""Sidang? Perceraian?""Iya.""Secepat itu?""Tentu saja, itu hal yang mudah. Ya sudah, Mas buru- buru ini."Mas Arya mengecup keningku dan melenggang pergi dengan terburu- buru keluar dari ruangan.Tinggalah aku seorang diri yang kembali di temani sepi dan perasaan teramat sedih.Berdosa kah aku, mengingat lelaki yang dulu sangat mencintaiku itu dengan teramat sedih. Dia yang dulu teramat baik, bahkan baiknya melebihi mas Arya saat itu. Dia yang begitu romantis, membawa hidupku bagaikan hidup di negeri dongeng.Dari seorang yatim piatu yang mis
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more

Hadiah

Bab164"Hhmmm, El. Maaf, jangan salah paham. Saat itu kami ada meeting bersama di kantor dia, membahas proyek yang diluar kota itu. Jadi selesai meeting, kami ngobrol sebentar.""Oh begitu ...." Aku memaksakan diri tersenyum, sebisa mungkin aku tutupi perasaan marah di dalam hati yang bergemuruh hebat laksana petir dan guntur yang mulai bergaung di dalam dada."Jangan marah sama Arya dan aku ya, El. Aku nggak macam- macam kok sama dia, kami hanya mengobrol biasa sebatas teman yang dulu saling mengenal.""Tidak masalah, kamu tenang saja, aku percaya sama suamiku."Hanum tersenyum canggung hingga kedatangan Erina membuat Hanum tidak lagi banyak bicara seperti tadi, tapi lebih ke pendiam, mungkin menjaga sikap lebih tepatnya."Hai Kakak ipar kesayanganku. Alhamdulilah kamu sehat," katanya sembari memelukku dan tidak menghiraukan keberadaan Hanum yang semula ingin tersenyum.Aku mengerecutkan bibir. "Kamu sok sibuk banget sih, aku lagi sakit ini, kalau aku tiba- tiba mati gimana? Kamu ngg
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more

Cemburu

Bab165"Namanya juga jodoh, kek nggak pernah gagal saja," celetuknya tiba- tiba.Aku terkekeh. "Lupa, terlalu bahagia sih," dustaku mencairkan suasana yang nampaknya sudah membuat Erina tidak nyaman."Tadi Ibu di rumah marah- marah," katanya."Kenapa?" tanyaku."Katanya Kak Arya sudah keterlaluan dalam bersikap, seperti orang yang tidak punya empati terhadap sesama.""Mungkin ini tentang Hanum yang pingsan," sahutku. Aku menarik napas, rupanya Ibu benar- benar marah.Apa yang membuat Ibu nampak semakin jauh berubah?"Iya katanya sih begitu, kak Arya nggak mau nolongin Hanum sama sekali, padahal dia jengukin Kakak. Ibu perhatian sekali sama itu orang, dia datang ke rumah terus.""Ngapain dia datang terus.""Nggak tau juga, sering bawain makanan mahal, Ibu nampak senang sekali setiap menyambut kedatangan Hanum."Aku terhenyak mendengar penuturan Erina, rupanya Hanum begitu pandai mengambil hati mertuaku.Entah bagaimana jika sikap Hanum terus begini, apakah dia benar- benar akan merebut
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more

Dirumah Ibu Mertua

Bab166"El, maksud kamu apa? Siapa yang bilang begitu?""Benar atau tidak?" "El, yang bilang siapa?""Benar atau tidak?" Ulangku dengan tegas, mas Arya menarik napas.Aku mendengkus. "Kau tidak bisa jawab, kan! Sudah kuduga," gumamku sembari membuang pandangan darinya."Kami hanya ngobrol biasa," kata suamiku."Ya sudah, kami tadi juga hanya ngobrol biasa."Mas Arya terdengar menarik napas dan meraih kursi, kemudian duduk di dekatku."Maaf." Mas Arya meraih tanganku."Aku jadi curiga sama kamu, Mas ....""Curiga kenapa?""Jangan- jangan kamu minta aku jangan dekat sama Hanum, karena ada sesuatu yang sedang kamu tutupi. Kalau kulihat dari karakter Hanum, dia orang yang ceplas- ceplos, tidak pandai menyimpan rahasia."Mas Arya nampak terdiam mendengarkan penuturanku."Aku bukan seorang pemaaf, Mas. Jika sesuatu yang pernah terjadi terulang lagi, maka kupastikan semua selesai tanpa maaf.""El, nggak usah mikir aneh- aneh.""Iya kak, nggak usah mikir aneh- aneh. Mending fokus untuk sehat
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more

Wanita itu lagi

Bab167Kutarik kembali napas ini dalam- dalam, dan menghembuskannya secara perlahan."Bu, biarkan Elea istirahat dulu," kata Mas Arya."Arya, kamu bisa didik istri kamu nggak sih? Makin ke sini, dia semakin suka mengatur hal yang tidak baik sama kamu! Ibu nggak suka lama- lama begini, persis Delima," ungkapnya sembari pergi meninggalkan kamar.Ya Allah, Ibu ngatain aku persis Delima, mengapa dia menjadi seperti ini.Dimana Ibu mertua yang baik, yang lembut dulu? Ya Allah cobaan lagi rupanya.Kuatkan aku, semoga aku bisa melewati liku- liku dalam hidup ini."Bi Ijah dimana? Aku rindu, Bi." Aku menjerit dalam hati, memanggil nama wanita yang teramat aku rindukan itu."Cinta, sama Mamah sini, Nak." "Jangan, kamu cukup lihat dan cium Cinta saja, kalau untuk gendong masih belum boleh.""Kenapa?""Bahaya untuk luka jahit di perut kamu itu, kamu mau gendong Cinta, maka kamu harus sembuh.""Mas, aku nggak mau di sini," kataku."Kalau mas bawa kamu pulang ke rumah, Ibu akan semakin tersinggun
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more

Pedih rasa di hati

Bab168"Ada apa?" tanya suamiku."Bagaimana keadaan Elea? Boleh aku masuk, aku ingin mengobrol dengannya, kami adalah teman."Mas Arya menoleh ke arahku. Aku hanya diam, lelah sebenarnya dengan tingkah wanita di depan ini."Please, aku hanya ingin melihat kondisi Elea lebih dekat.""Masuk aja Hanum, tidak apa- apa, kok. Mana mungkin Arya dan Elea marah, kan niat kamu baik." Terdengar suara Ibu mertua mendekat."Iya Ibu," sahut Hanum dan merengsek masuk. Suamiku hanya diam dan ikut menyusul masuk diikuti Ibu mertua dari belakang."Hai cantik," sapa Hanum pada Cinta yang asik rebahan di sampingku sambil memainkan mainannya."Dia anteng sekali, pinter dan cantik," puji Hanum pada anakku."Terimakasih," kataku datar."Gimana keadaan kamu, El. Apakah masih sakit?" tanya Ibu mertua dan duduk di sofa yang ada di dalam kamar kami."Baik." Aku menjawab singkat."Sukurlah, alhamdulilah, El. Semoga kamu cepat sembuh ya, kasihan Cinta nggak ada Ibunya," ucap Hanum lembut dan ah, entahlah perasaan
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more

Melawan Ibu mertua

Bab169Ada saatnya kita terdiam, tidak bisa melawan, selain mencoba menerima. Saat ini aku tidak berdaya, apalagi melawan keputusan mertua yang keras dan jauh berubah.Kehadiran Hanum sukses merubah pola pandang Ibu mertua kepadaku. Apakah ini yang dulu di rasakan Delima? Apakah aku tidak peka dengan situasi, bahwa Ibu mertua mudah berubah.Ya Allah, sedih rasanya jika aku dibenci nya. Tapi aku tetap tidak rela, jika anakku di gendong wanita itu, aku tidak menyukai Hanum.Entah mengapa, dari tatapan dan perangainya, aku merasa dia tidak tulus dan selalu punya maksud kepada keluarga ini.Tapi melihat sepak terjangnya mengambil hati mereka semua, aku tidak berdaya.Aku bukan seorang sepertinya yang berwajah manis dan tenang. Aku tidak bisa melakukan itu, aku cepat emosi dan sulit mengendalikan diri.Dimasa lalu sabarku diinjak, diamku dianiaya. Sehingga sudah lama kubuang sabar dan diamku itu.Mas Arya masuk ke dalam kamar tanpa Cinta, wajahnya nampak kusut."Ibu nggak mau ngasih Cinta,
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more

Melawan part2

Bab170"Elea! Nggak sopan sekali kamu itu! Semakin hari semakin kurang ajar, wajar jika kamu sampe ditusuk orang, sombong sekali perangai kamu."Deg ....Tega sekali rupanya Ibu berkata begitu padaku, beginilah Ibu mertua aslinya, persis seperti dia memperlakukan Delima dulu."Kembalikan anakku! Biarkan kami pulang ke rumah kami.""Kamu sendiri saja yang pulang ke rumah kamu! Cinta tetap di sini, dia cucuku, aku berhak atas dia.""Bu, jangan begitu. Sini, Cinta sama Papa."Suamiku mengambil Cinta dari gendongan Hanum."Kamu nggak bisa didik istri kamu apa? Kurang ajar sekali dia sekarang," desis Ibu pada mas Arya."Aku kurang ajar karena sikap Ibu yang berubah. Maksud Ibu itu apa? Mau merusak rumah tanggaku secara halus? Atau mau menikahkan mas Arya sama Hanum juga secara diam- diam?" tuduhku langsung.Jangan Ibu pikir aku akan diam dan menangisi keadaan terus menerus. Tidak, aku juga bisa marah, bukan cuma Ibu mertua."Keterlaluan, berani sekali kamu menuduh saya," hardik Ibu. Aku t
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
69
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status