Bab167Kutarik kembali napas ini dalam- dalam, dan menghembuskannya secara perlahan."Bu, biarkan Elea istirahat dulu," kata Mas Arya."Arya, kamu bisa didik istri kamu nggak sih? Makin ke sini, dia semakin suka mengatur hal yang tidak baik sama kamu! Ibu nggak suka lama- lama begini, persis Delima," ungkapnya sembari pergi meninggalkan kamar.Ya Allah, Ibu ngatain aku persis Delima, mengapa dia menjadi seperti ini.Dimana Ibu mertua yang baik, yang lembut dulu? Ya Allah cobaan lagi rupanya.Kuatkan aku, semoga aku bisa melewati liku- liku dalam hidup ini."Bi Ijah dimana? Aku rindu, Bi." Aku menjerit dalam hati, memanggil nama wanita yang teramat aku rindukan itu."Cinta, sama Mamah sini, Nak." "Jangan, kamu cukup lihat dan cium Cinta saja, kalau untuk gendong masih belum boleh.""Kenapa?""Bahaya untuk luka jahit di perut kamu itu, kamu mau gendong Cinta, maka kamu harus sembuh.""Mas, aku nggak mau di sini," kataku."Kalau mas bawa kamu pulang ke rumah, Ibu akan semakin tersinggun
Last Updated : 2022-09-07 Read more