Bab147"Bolehkan! Masa nggak boleh, kami cuma pengen ngobrol doang," kata wanita itu lagi, sembari menatapku penuh harap."Mas, apakah kamu mau ngobrol berdua dengannya?" tanyaku pelan, dadaku sudah mulai terasa sesak ini.Kutahan- tahan emosiku, sebab ini di tempat keramaian, aku tidak ingin karena wanita di masa lalu ini, aku mempermalukan diri."Lain kali saja ya, Num," sela suamiku. Hah? Lain kali? Jadi ada niatan di hati suamiku untuk berduaan, mengenang cinta di masa lalu? Begitukah?"Janji ya, Ya." Wanita itu berusaha mengulas senyum.Aku menatap suamiku, lelakiku itu nampak salah tingkah."Mas," panggilku, dia pun menatap ke arahku. Tatapan tajam kulayangkan, pertanda hatiku tidak baik- baik saja."Apakah kamu ada niatan untuk reuni masa lalu? Kamu nggak mikir perasaan aku, Mas?" tanyaku, masih dengan suara pelan, meski didada sedang bergemuruh."Kenapa sih dia? Masa gitu saja nggak boleh. Kami memang tidak berjodoh, setidaknya kami masih bisa berteman kan," ucap wanita itu,
Terakhir Diperbarui : 2022-08-31 Baca selengkapnya