Bab151"Kak," panggil Erina. Aku menoleh padanya, menatapnya dengan serius."Erina, kamu kenal aku sudah lama kan! Kita dari sahabat, hingga menjadi ipar. Apapun yang terjadi sama kamu, bukan hanya mas Arya, atau Ibu yang sakit hati, tapi aku juga. Aku sayang sama kamu, jadi tolong, apapun yang terjadi ceritakan sama aku, biar beban di sini." Aku meraih tangannya dan meletakkan telapak tangan di dadanya. "Beban di sini tidak menyesakkan, bukankah selama ini, aku selalu bercerita apapun padamu. Ingat, kita keluarga, kamu adik dan sahabatku."Aku langsung memeluknya, membuat dia meringis, seakan kesakitan. Aku melepaskan pelukan, memandanginya dengan curiga."Ada yang sakit? Apa yang terjadi? Katakan," pintaku dengan suara lembut.Erina menggeleng."Ceritakan padaku, setelah kamu bercerita semuanya, kamu jelaskan padaku keinginan kamu, aku akan mempertimbangkannya," kataku membujuknya.Lagi- lagi Erina bungkam, membuatku menarik napas berat.Sedih rasanya, melihat Erina begitu kekeh i
Terakhir Diperbarui : 2022-09-01 Baca selengkapnya