All Chapters of Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua: Chapter 191 - Chapter 200

689 Chapters

Siapa Kevin

Bab191Pagi itu, mas Arya kembali tidak bisa menemaniku ke kantor Ayah, lagi- lagi harus Kevin yang menemani."Kamu harus terbiasa tanpa aku, El. Demi supaya kamu mandiri, karena aku juga harus ada bisnis yang aku urus dan aku rintis ini," jelas suamiku.Aku mendekati mas Arya. "Mas, kita bahkan sudah lama tidak melakukan hubungan itu," katak sembari memeluknya dari belakang.Mas Arya menarik napas berat. "Apakah mas Arya sudah nggak cinta aku lagi?" tanyaku kemudian, ketika mas Arya berbalik badan.Tangan mas Arya memegangi kedua pipiku. "Fokus dengan tujuan awal kita ke sini, ini demi kedamaian hidup di masa depan. Sayang, yang kamu hadapi ini bukan orang biasa, jadi tolong kendalikan diri dan fokus," ucapnya berulang kali, memintaku untuk fokus.Melihat diri ini yang hanya terdiam, mas Arya memelukku.Kamu harus semangat, bentar lagi Kevin akan menjemput.""Mas, kenapa harus selalu Kevin yang membantuku?""Nanti kamu juga akan tahu, tolong El, jangan mempersulit dan bertingkah kek
last updateLast Updated : 2022-09-14
Read more

Ancaman

Bab192Kevin membawaku ke suatu ruangan, yang ternyata sudah ada Pak Halim menunggu di sana."Selamat pagi, Pak Halim." Kevin memberi salam setelah membuka lebar daun pintu.Kami berdua tersenyum, begitu pula dengan Pak Halim."Sebentar lagi dia akan datang kemari, saya sudah menghubunginya," kata Pak Halim, setelah mempersilahkan kami untuk duduk."Pagi ini akan sedikit berat untuk kamu, El. Tapi saya harap, kamu kuat dan tegas dalam hal ini," pinta Pak Halim."Tentu saja," jawabku ramah.Pak Halim mulai menjelaskan tujuannya memilih di kantor Ayah pertemuan ini diadakan. Karena mencegah pengangkatan Ali Zavier yang katanya akan menjadi CEO PT. Erlangga.Hingga 25 menit berlalu, terdengar bunyi langkah kaki, menuju depan pintu dan, pintu terbuka lebar.Ayah nampak biasa saja, sepertinya dia belum mengetahui dengan jelas keberadaanku. Wajar saja, dari penampilan dan rambut, jelas aku sangat berbeda dari yang dulu.Ayah masuk bersama seorang laki- laki, tinggi besar dan cukup tampan.H
last updateLast Updated : 2022-09-14
Read more

Ancaman Kevin2

Bab193Aku terkagum melihat ketegasan Kevin, bahkan Ayah memucat tanpa berani banyak suara lagi untuk membantah."Baiklah, Pak Erlan, silahkan tanda tangani ini, dan sebentar lagi para wartawan akan datang untuk konferensi pers. Publik harus tahu, pahwa Elea lah sang pewaris sah dari PT. Erlangga, yang memiliki saham terbesar di perusahaan ini. Meskipun saat ini dia belum layak untuk memimpin. Dan untuk aset 2 rumah mewah yang ada di Jakarta Timur, silahkan di kosongkan," pinta Pak Halim."Saya orang tuanya, saya belum mati dan masih berhak atas rumah itu.""Sebagai pemilik sah rumah itu, saya tidak mengizinkan Anda mau pun istri dan anak Anda tuan Erlan," tegasku dengan mata setajam elang."Saya tidak mau hidup seatap dengan seorang penjahat, dan saya tidak mau, hak saya di nikmati seorang yang menginginkan nyawa saya," lanjutku."El ...." Wajah Ayah Erlan nampak mengiba, dan aku tidak perduli."Jika Anda keberatan, kita bisa bawa kasus penusukan itu ke kantor Polisi," kataku dengan
last updateLast Updated : 2022-09-15
Read more

Berjalan Lancar

Bab194Saat Kevin rapat, aku dan Pak Halim menuju restoran dan berbincang."Tidak saya sangka, bahwa warisan sedahsyat ini perkaranya. Saya dulu berpikir Ayah baik dan tulus menyayangi saya. Entah kenapa, rupanya seperti ini aslinya," ungkapku."Saya juga tidak menyangka, hanya saja melihat raut wajah Pak Erlan tadi, dia nampak tertekan. Entahlah, mungkin ke depannya dia akan semakin merasa rumit.""Pak, sebenarnya Kevin itu siapa di perusahaan Ayah?" tanyaku. "Salah satu pemegang saham mayoritas di perusahaan itu, kamu tidak tahu?" Aku terkejut sekaligus menggeleng."Saya tidak tahu, Pak. Kami tinggal di Kalimantan, baru bertemu di sini, belum setahun juga. Selama ini, saya tidak tahu mengenai Kevin, selain tahu nya dia adalah sepupu suami saya yang pernah gagal masuk Polisi."Pak Halim terkekeh. "Pak Kevin itu orang cerdas, bisnisnya juga banyak, jadi nggak heran kalau dia juga salah satu pemegang saham yang lumayan besar di perusahaan ini.""Saya tidak tahu banyak, cuma saya cuku
last updateLast Updated : 2022-09-15
Read more

Malu

Bab195Kurasakan tepukkan pelan dipipiku, kubuka perlahan mata yang masih sangat mengantuk.Samar, terlihat wajah segar mas Arya tersenyum manis padaku."Sayang," ucapnya lembut, sembari membelai rambut poniku."Selamat ya, akhirnya kamu sudah mendapatkan semua hak kamu! Tadi mas sudah diberitahu Kevin," ungkap mas Arya. Aku memandangi lekat wajahnya, rambutnya yang nampak basah, dengan bau aroma parfume laki- laki."Kamu dari mana, nampaknya kamu baru selesai mandi," kataku melempar tanya.Mas Arya tersenyum dan mendaratkan bibirnya kepadaku."Mas," lirihku sembari menjauhkan wajahnya."Jorok! Aku kan belum mandi, baru juga bangun, bau iler tau ih," kataku.Mas Arya tersenyum dan kembali menciumiku dengan lembut, semakin lama, ciumannya semakin nakal hingga membuatku semakin terbuai dan memejamkan mata.Aku mendesah, kala bibir seksinya mulai menyentuh daerah sensitifku yang kembar menggoda.Aku memejamkan mata, hanyut dalam setiap permainannya, hingga terdengar suara memanggil nama
last updateLast Updated : 2022-09-15
Read more

Rumah Saya

Bab196"Kamu nakal ya ...." Mas Arya langsung menyodorku."Ih, awas! Aku mau keluar, mas ya nggak bilang dari tadi kalau Cinta datang kemari," kataku mencoba melepaskan diri dari kukungannya.Mas Arya terkekeh. "Nggak mau, karena kamu sudah nakal dan buat junior bangun, mas nggak akan lepasin kamu," jawabnya. "Ih nggak mau, kasihan Cinta di luar, aku mau ketemu dia," sahutku lagi dan berusaha melepaskan diri.Namun mas Arya semakin brutal dan menidihku. Saat aku ingin mengoceh lagi, mas Arya mendaratkan ciuman nakal pada leher jenjangku. Semakin lama, ciuman itu semakin menuntut lebih.Hingga tangan nakalnya mulai meremas- remas dada ini penuh napsu, aku terengah- engah merasakan gejolak napsu yang semakin kuat. Dan, kali ini tidak gagal lagi, aku dibuat lupa dengan segalanya, diri semakin dikuasai napsu membara.Hingga semua selesai, menyisakan pakaian nakal dan handuk yang berserakan di lantai.Mas Arya terbaring lemas di sampingku, sembari masih memeluk diri ini."Mas, ayo bangun
last updateLast Updated : 2022-09-15
Read more

Ada Yang Datang

Bab197Wajah istri kedua Ayahku ini tiba- tiba meraih gelas minuman yang Bibi suguhkan sampai tandas.Dalam hati aku tertawa keras, mati- matian kutahan diri yang ingin tersenyum dari tadi."Saya membesarkan rumah itu, dulu tidak semewah itu," jelaskan dengan mata yang menghunus tajam ke arahku."Tiba- tiba kamu datang dan mengusir kami, dimana perasaan kamu? Meskipun aku bukan Ibu kandungmu, tapi Erlan adalah Ayah kandungmu," lanjutnya."Emm, sudah bagus aku nggak nuntut semua yang kalian nikmati dari hak milikku. Lagian jika Anda keberatan pergi, kita bisa bertemu di kantor Polisi," ancamku."Durhaka tak berperasaan," makinya dengan mata melotot."Emang, kenapa? Anda pikir Anda berperasaan?" tanyaku menantang."Kau ...." wanita itu berdiri dengan wajah memerah sembari mengacungkan telunjuk. Tiba- tiba wajahnya menjadi gelisah, dan mengeluarkan bunyi gas yang cukup terdengar menggelikan."Jorok!!" pekikku dengan sengaja, biar wanita itu tambah malu.Biar saja aku dianggap tidak sopan
last updateLast Updated : 2022-09-16
Read more

Mengesalkan

Bab198"Yank, ayo keluar ...." "Mana kulihat dulu," kataku penasaran.Mas Arya bergegas menutup laptopnya dengan panik."Ayo cepat, kita duluan keluar, mumpung orangnya belum sampai ke sini," pekiknya dengan panik.Aku ikutan panik, kenapa jadi begini, kupikir semua sudah akan aman dan baik- baik saja."Hubungi Kevin, Mas ....""Sudah nggak ada waktu lagi, cepat kita keluar, Mas nggak mau kamu kenapa- kenapa," ucapnya sambil menarik tanganku membawa keluar kamar."Mas, kasih tau Bi Inah dulu," kataku mencoba menghentikan langkah."Aduh nggak ada waktu lagi," teriaknya dan kembali menggenggam erat tanganku."Bi Inah keluar, keluar Bi ...." Aku berteriak, tapi Bi Inah tidak keluar sama sekali dari kamarnya dan mas Arya membuka pintu depan."Tarrraaa ...." Terlihat wajah Tante tersenyum dengan sumringah, datang bersama Cinta, Kevin dan juga suami Tante."Astaga ...." aku menutup mulutku dengan kedua telapak tangan."Mas Arya," pekikku kesal padanya yang berdiri di samping sambil terseny
last updateLast Updated : 2022-09-16
Read more

Nasib Sarah

Bab199"Hancur semuanya, hancur ...." Wanita yang sudah memasuki usia tidak muda lagi itu, kini berteriak histeris.Dia menangis tersedu- sedu, memasuki rumah mewah yang di tempatinya dengan marah.Kepala pelayan yang membukakan pintu utama terdiam bingung, mencium bau aroma yang khas dan memabukkan hidungnya, dari tubuh sang Nyonya yang nampak marah dan frustasi masuk rumah.Diliriknya sekilas belakang sang Nyonya yang nampak basah dan terlihat kekuningan kecil- kecil menempel di kaki jenjangnya.Para pelayan yang dilewati sang Nyonya menunduk."Kurang ajar! Hancur, hancur." Laksana mantra, ucapan itu berulang kali meluncur bebas dari mulutnya, Sarah.Wanita itu merasa sakit hati dan teramat di permalukan oleh Elea."Seharusnya wanita itu mati," desisnya sembari memasuki kamar dan bergegas membuka kamar mandi.Kamar mandi yang mewah itu pun nampak mengesalkan di mata Sarah. Hingga dengan bengisnya, Sarah menghancurkan semua peralatan yang ada di sana."Kurang ajar, anak haram!!" Sara
last updateLast Updated : 2022-09-17
Read more

Ali merasa sial

Bab200"Apa yang terjadi?" tanya Erlan sembari masuk ke dalam kamar. Nampak wajah lesu menghiasi wajah lelaki berusia 50 tahun itu."Mama ngamuk," jelas Ali. "Terdengar banyak pecahan kaca dari dalam, Ali takut Mama nekat," lanjut Ali dengan wajah nampak kuatir.Sarah yang ada di dalam terus meraung- raung mengungkapkan kemarahan dan kepanikannya."Mama," panggil Erlan. Namun Sarah tidak menyahut, dia terus memaki dan berteriak."Kenapa Mama kamu jadi begini?" tanya Erlan lagi pada Ali. "Ali juga nggak tau, Ayah. Semua yang ada di rumah ini, juga tidak tahu apa- apa," jawab Ali apa adanya."Dirumah saja kamu tidak tahu, bagaimana diluar? Kapan kamu ini bermanfaat buat kami," keluh Erlan kembali menggedor pintu kamar mandi dengan tangannya.Namun lamat- lamat, tidak lagi terdengar suara tangis, mau pun teriakkan Sarah lagi.Dada Ali semakin berdebar kencang, dan berinisiatif menendang pintu kamar mandi lagi."Ayah, bantu Ali, pintunya kuat sekali," kata Ali. Dan akhirnya mereka berdua
last updateLast Updated : 2022-09-17
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
69
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status