Beberapa hari tidak mengajak bicara Wijaya, perkataannya membuat Tania kesal dan emosi. Wijaya mengatakan seperti itu seakan dirinya adalah wanita murahan, masa lalu membuat Tania kesal dan tidak bisa dihilangkan begitu saja. Dalam pikiran Wijaya pastinya tentang masa lalu dimana Tania bisa melakukan hal-hal itu, tapi bukankah seharusnya itu bukan lagi hal yang menjadi pembicaraan mereka berdua.“Masih marah?” tanya Wijaya dengan nada sedih “Aku salah, maaf.”Wijaya sudah mengucapkan kata maaf beberapa kali, selama beberapa kali pula Tania hanya diam dan tidak mengajak berbicara kecuali jika ada anak-anak atau depan orang lain. Didalam kamar suasana menjadi hening, Tania beberapa kali tidur di kamar Zee dan Leo dengan alasan kehamilannya.“Sayang, aku tahu seharusnya tidak mengatakan itu sama kamu. Kata itu memang sangat sensitif buat kita berdua, tapi aku mengatakan itu karena kasihan melihat Rifat tidak memiliki anak dan harus membesarkan Endi yang
Baca selengkapnya