All Chapters of My Love, My Future: Chapter 91 - Chapter 100

122 Chapters

MLMF 92

“Apa kita cari wanita lain?” Wijaya menatap Tania lembut.“Memang kamu bisa mencari wanita lain? Kamu bayar lagi wanita lain itu? Apa kamu yakin kalau wanita baru ini bisa lebih cepat dibandingkan sekarang? Mau berapa banyak orang yang tahu tentang rencana gila ini?”“Benar sih, tapi ini....”“Sabar saja, lagian dokter bilang kalau memang belum waktunya.” Tania menggenggam tangan Wijaya lembut.“Harusnya aku beri dua wanita, biar tahu siapa yang hamil duluan.”Tania menggelengkan kepalanya dengan ide yang Wijaya miliki “Ide kamu benar-benar diluar pikiran. Uang dibuang untuk hal tidak penting sama sekali.”“Penting ini membantu Rifat mendapatkan keturunan dari benih kalian berdua.”Tania memutar bola matanya malas mendengar alasan yang diberikan Wijaya, alasan sama yang sama sekali tidak masuk akal, tapi tetap saja dirinya mendengarkan dan menyetujui semua kata-katanya yang keluar.“Kalau memang
Read more

93

“Sinta hamil.” Wijaya menatap tidak percaya dengan berita yang disampaikan Rifat, tepat lima tahun mereka menunggu kabar kehamilan Sinta dan itu artinya Jimmy akan berusia empat tahun tidak lama lagi. Tersenyum kecil ternyata Tuhan memang sudah merencanakan ini semua, menunggu Jimmy berusia sedikit lebih besar saat mendapatkan adik.“Pastikan semua berjalan dengan lancar, orang tua Sinta pastikan kehidupannya tercukupi.” Wijaya menatap Rifat tajam.“Baik, pasti akan saya lakukan. Bagaimanapun ada benih aku didalam sana.” Rifat mengatakan dengan penuh kebahagiaan.“Benih kamu dan wanita yang kamu cintai.” Wijaya menekankan sekali lagi membuat Rifat terdiam “Aku tahu apa yang kalian lakukan selama ini, aku hanya diam dan tidak menghukum kalian berdua. Aku malah memberikan kalian impian yang tidak akan pernah terjadi, aku tidak mau Tania hamil anakmu, dia hanya boleh hamil anakku. Setelah Sinta melahirkan hentikan semua yang kalian berdua la
Read more

MLMF 94

Sinta sudah waktunya melahirkan, beberapa bulan sebelum melahirkan Rifat sudah membawa ke Singapore ditemani dengan Bima dan Vita. Tania sendiri fokus pada keempat anak yang sudah mulai masuk sekolah, menjelang melahirkan Tania baru akan berangkat.Perasaan cemas mendominasi Tania, hasil periksa jenis kelamin mereka sudah mengetahui jika laki-laki. Rifat senang saat mengetahui jenis kelaminnya, begitu juga dengan Wijaya. Satu hal yang dilakukan Rifat setelah mengetahui Sinta hamil adalah menikahinya, setelah nanti sudah melahirkan mereka akan bercerai dan semua itu sudah diatur dengan Wijaya.“Kamu nggak berangkat ke Singapore?” suara Wijaya membuat Tania menatap kearahnya.“Seminggu lagi, bukan? Tiga hari sebelum melahirkan aku kesana, kamu ikut juga?”Wijaya menganggukkan kepalanya “Biar anak-anak ketemu sama kembar juga, sudah lama tidak bertemu kembar.” “Kembar pasti sudah besar sekarang, Endi apa juga ikut?” “B
Read more

MLMF 95

Tania dan Wijaya menemani Sinta yang melahirkan, Tania ikut masuk kedalam bersama dengan Rifat. Bayi yang baru dilahirkan Sinta langsung dibawa keluar, Tania dan Rifat mengikuti dari belakang. Mereka memang langsung membawa bayi keluar agar jauh dari Sinta, mereka membuka dua kamar yang berdampingan dengan Sinta.Mereka bertiga menunggu dengan cemas mendengar suara tangisan bayi, tidak lama suara tangisan mulai terdengar membuat ketiga orang dewasa menghembuskan nafas lega. Tania yang sudah melakukan terapi payudara agar keluar ASI langsung berbaring dan bayi diletakkan diatasnya, Wijaya membelai wajah anaknya dengan Rifat perlahan di pipi.“Siapa namanya?” tanya Wijaya tanpa melepaskan tatapan pada bayi laki-laki yang berada diatas Tania.“Endi bilang kalau punya adik mau dipanggil Rei.” Rifat membuka suaranya.“Reino Hadinata.” Wijaya mengatakan langsung “Apa keberatan?” Rifat diam menatap Tania yang juga menatap kedua matany
Read more

MLMF 96

Tania tahu semua yang dikatakan Wijaya pastinya sudah dipikirkan dan rencanakan, memiliki anak lagi bukan masalah besar, tapi Tania ingin memperhatikan Rei terlebih dahulu seperti Jimmy dan Leo. “Namanya Rei?” Lucas menatap Rei yang ada di box.“Abang nggak suka?” tanya Tania lembut.“Suka,” jawab Lucas tanpa menatap Tania.Satu yang membuat Tania bersyukur adalah anak-anak bisa menerima Rei, Lucas sebagai anak pertama atau paling besar tidak pernah protes setiap Tania hamil atau melahirkan, setidaknya Lucas pernah mengatakan jika nanti mereka akan melindungi Tania dan Wijaya ketika tua. Lucas memang selalu dewasa di beberapa kesempatan, tapi tetap anak-anak dalam bertindak atau bertingkah laku.“Mami masih mau buat adik lagi?” suara Leo membuat Tania menatap kearahnya.“Kamu nggak suka ada adik lagi?” tanya Tania hati-hati.“Kalau punya adik lagi kasih perempuan biar Zee ada temannya.” Leo menjawab sambil
Read more

MLMF 97

“Program anak perempuan, bagaimana? Sudah siap?” Wijaya menatap Tania penuh harap.Tania menggelengkan kepalanya melihat sikap Wijaya “Bagaimana bisa kamu mikirin itu?” “Anak kita lima yang empat cowok, kamu nggak kasihan sama Zee? Dia cewek sendirian.” Wijaya memberikan alasan “Lagian jarak kamu melahirkan dengan ini lama, Jimmy sudah lima tahun lebih, jadi nggak ada masalah kalau kamu hamil.”“Aku masih menyusui Rei.” Tania memberikan alasan.Wijaya mencibir jawaban Tania “Lucas dan Zee dulu kamu juga sambil menyusui, apa karena dia anak Rifat ada perlakuan berbeda?” Hembusan nafas dikeluarkan Tania ketika mendengar kata-kata dan nada bicara Wijaya “Kamu bilang nggak akan cemburu, tapi ini?” “Kamu diajak program nggak mau, gimana aku nggak cemburu?” Wijaya mengerucutkan bibirnya yang semakin membuat Tania tertawa.Program hamil sudah dibicarakan sejak kelahiran Rei, bukan Tania tidak mau hanya saja mer
Read more

MLMF 98

Menatap Tina yang sedang merawat Nisa, putri kedua mereka di diagnosa autis. Tina beberapa kali harus bolak-balik ke Singapore, jika sudah begini Rere akan tinggal bersama dengan Tania dan Wijaya.“Dokter bilang kalau rutin terapi bisa sembuh.” Tina mengatakan dengan wajah lelahnya.“Austis mana bisa sembuh? Setahu aku mengurangi bukan sembuh total.” Tania mencoba mengingat-ingat.Tania juga memiliki teman yang anaknya autis, tapi dari pengalaman temannya memang tidak bisa sembuh hanya mengurangi beberapa sikap dia, membuat dia lebih peka dengan sekitar tidak dengan dunianya sendiri. Biasanya mereka yang autis lebih pintar dibandingkan mereka yang normal, pengamatan Tania tampak perbedaan antara Nisa dengan Rere atau keempat anaknya.“Nisa juga bagus nilai-nilai pelajarannya.” Tania berkata kembali yang hanya diangguki Tina “Dua anak itu pasti berbeda satu sama lain, Nisa dengan semua kelebihan dan juga kekurangan, begitu juga dengan Rere.
Read more

MLMF 99

“Kanker?” Wijaya mengulang entah ke berapa kali.Terdiam, mengusap wajahnya dengan kasar, menghela nafas panjang. Wijaya menatap dengan pandangan kosong, Tania sangat tahu perasaannya saat ini. Tina bukan hanya menantu tapi sudah dianggapnya anak, menjaga Tina sama dengan Wijaya menjaga sahabatnya.“Semua udah rencana Tuhan.” Tania membelai punggung Wijaya pelan.“Memang, tapi...apa yang harus aku katakan kalau nanti bertemu sama Regan dan Mira? Aku gagal menjaga anak mereka dengan baik, sakit itu juga karena Via yang merebut Bima dari wanita lain, kalau aku bisa memutar waktu pastinya akan menghentikan rencana gila Via dan membiarkan dia bersama dengan Rifat.”“Kamu putar waktu juga hasilnya akan sama.” Tania mengatakan dengan lembut.“Kamu nggak tahu bagaimana perasaanku, apa karena Rifat akan bersama dengan Via kamu nggak suka?” Wijaya menatap tajam pada Tania.Sedikit terkejut dengan ekspresi Wijaya saat ini, sebe
Read more

MLMF 100

“Mili kayaknya lagi mempersiapkan sesuatu,” ucap Rifat, membuat Tania dan Wijaya membelalakkan matanya.“Maksudnya? Merencanakan apa?” tanya Tania penasaran setelah sedikit tenang.“Pengawalan kamu perketat buat semuanya.” Wijaya memberikan instruksi dengan nada tegasnya.Memutar bola matanya malas dengan sikap Wijaya “Harusnya kamu tanya dulu rencana Mili apaan? Bukan hanya main perketat penjagaan, semua orang berduit bisa melakukannya. Kamu tanya dan tahu rencana dia pasti bisa mengatur strategi.” Tania mengatakan dengan penuh kesabaran.“Wanita gila itu nggak bisa di prediksi sama sekali, kita mau buat rencana juga bakal kalah sama rencana liciknya. Kamu sudah mengalami beberapa kali, masa nggak ambil pelajaran dari situ? Apa karena yang terakhir ada mantan terindahmu itu?” Wijaya menatap kesal Tania.“Baik, saya akan meminta perkuat penjagaan terutama untuk anak-anak.” Rifat menghentikan perdebatan mereka berdua. “Saya pamit
Read more

MLMF 35 (21+)

“Aku nggak akan pernah puas satu kali permainan, Sayang.” Wijaya melumat bibir Tania kasar.“Lakukan apapun yang kamu mau....ahhh....” Tania menggerakkan bokongnya dengan Wijaya yang memasukinya dari belakang, tangan Wijaya bergerak meremas bukit kembarnya dengan kasar. Dorongan di vaginanya membuat Tania mengerang tertahan, Wijaya melakukan dengan sangat kasar dan menampar bokong Tania keras. Tania selalu menyukai setiap sentuhan yang diberikan Wijaya pada dirinya, pukulan ringan yang dilakukan Wijaya di anggota tubuhnya saat melakukan hubungan intim semakin membuat Tania bergairah.“Ahhh....lebih dalam...oughh....” Tania mengerang dan meremas payudaranya saat merasakan penis Wijaya bergerak dalam. “Ahhh....aku mau keluar...ahhh....”Tubuh Tania mengejang dan akhirnya mencapai klimaks dengan membaringkan kepalanya di ranjang, penis Wijaya masih berada di vaginanya bergerak tidak menentu. Tania hanya membiarkan apa yang Wijaya lakukan pad
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status