Setelah memikirkannya sesaat, aku memutuskan untuk mengikuti kata hatiku, membuang segala gengsi serta keraguan yang ada."Ya, Aaron. Kamu sudah menjadi salah satu bagian yang penting di dalam hidup saya."Lewat layar ponsel itu, aku bisa melihat sudut bibirnya terangkat sedikit membentuk sebuah senyum manis yang ditujukan kepadaku."Senang sekali mendengar hal itu. Zara, semoga segalanya berjalan dengan lancar ya."Aku mengangguk, "Saya juga berharap begitu.""Ya sudah, istirahatlah dulu. Besok kamu kan harus kerja. Sampaikan salam saya pada Fuchsia ya?""Iya, nanti saya sampaikan. Selamat istirahat juga, Aaron.""Assalamualaikum, Zara.""Waalaikumsalam, Aaron."Usai panggilan video call itu terputus, kupenjamkan mataku dan masuk ke dalam alam mimpi.Di pagi hari setelah malam itu, papa yang baru saja pulang dari luar kota bertanya kepadaku, "Gandhy kemarin ke sini ya kata mama?""Iya, Pa."Papa yang sedang menyesap kopinya itu membalas, "Kamu nggak apa-apa, Nduk?"Aku menoleh, "Kena
Read more