"Minum lagi, Miss," ucap Anindia tak enak kala melihatku tersedak begitu.Aku mengangguk dan minum air lagi sampai tenggorokanku terasa nyaman."Maaf ya Miss. Aku jadi nggak enak karena terus-terusan tanya sama Miss Zara," ujar Anindia yang sekarang wajahnya memerah sepertinya karena malu."Yah, kamu sih. Keterlaluan tanyanya," ujar Tya.Marlina ikut berkata, "Tanyanya kaya detektif aja kamu itu, Nin."Anindia kembali meringis.Aku hanya tersenyum tipis lalu menjawab, "Nggak apa-apa, Miss. Kalau masalah jodoh itu aku nggak tahu tapi memang aku lagi dekat dengan seseorang.""Wah, Miss. Udah move on. Alhamdulillah. Aku ikutan senang dengernya," ujar Tya."Eh, bentar lagi mau bel nih. Oh iya, Miss. Nanti habis pulang mau nggak ikutan kita nongkrong dulu di cafe sebentar? Mumpung nanti nggak terlalu malam kan pulangnya? Miss Zara lagi ada janji nggak?" tanya Marlina."Nggak ada sih, Miss. Tapi cuma sebentar aja kan? Soalnya aku takut jika anakku nyariin aku. Aku kan sudah lama banget ning
Read more