Perjalanan yang terasa lama bagi Freza itu, tidak dirasa lama oleh Sesil atau pun Rere dan Merlyn. Andai saja lelaki itu bisa kabur, atau memasang tembok pembatas, maka sudah dia lakukan. Dia ingin berteriak, tetapi takut kalau depresi Sesil kumat di pesawat, saat masih terbang di udara. Yang membuat lebih kesal, dia mendapati istrinya tidak peduli sama sekali. Terlihat cemburu pun tidak. Bahkan, wanita itu malah asyik tidur selama perjalanan. Jalan terakhir yang dilakukan Freza, akhirnya dia berpura-pura untuk tidur, walaupun tidak ngantuk. Dia sudah bangun cukup siang hari ini. Jadi, susah untuk memejamkan mata, sebenarnya. Seakan menjawab doa Freza yang terus diulang-diulang selama di pesawat, akhirnya mereka sudah mendarat di bandara pribadi milik keluarga Margada. Sebuah mobil Rolls Royce dengan nuansa black-gold, serta sebuah BMW hitam, sudah terparkir dekat berhentinya pesawat jet. Freza segera keluar pesawat diikuti Rere dan Merlyn. Sedangkan Sesil, masih sibuk dengan ba
Read more