Home / Romansa / Jerat Cinta Sang Juragan / Chapter 411 - Chapter 420

All Chapters of Jerat Cinta Sang Juragan : Chapter 411 - Chapter 420

526 Chapters

bab 411

Lee mengingat jalan yang tadi dia datang, arahnya memang berbeda dengan saat dia pulang sekarang. Lebih banyak rumah penduduk dibanding yang tadi, jalan juga sangat bagus tanpa belokan dan tanjakan yang berarti. Tak lama kemudian Lee melihat Umam menghentikan motornya di satu pertigaan jalan, dia pun mendekat. "Kenapa, Mam?" "Nanti Abang ikuti jalan yang ini. Nah, jalan yang itu menuju ke desa juragan Tirta. Abang lurus aja," jelas Umam, Lee memang meminta para santri di pondok pesantren ustaz Bumi memanggilnya abang, biar lebih akrab, katanya. Lee melihat ke arah jalan yang ditunjuk Umam. Memang ini jalan yang sama dengan yang dilewatinya bersama Rara, kendaraan pun banyak berlalu lalang. "Baik, Mam. Terima kasih, ya?" "Sama-sama, Bang," jawab Umam dan Ihsan berbarengan. "Ini buat kalian." Lee menyodorkan dua lembar uang, namun dengan tegas ditolak oleh Umam. "Jangan menolak rezeki. Begitu bukan kata aa tadi?" tambah Lee mengunakan kata yang dipakai oleh ustaz Bumi saat dia me
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more

bab 412

"Lepas, Oppa!" pekik Rara tanpa bisa melawan, ikut masuk dan hanya bisa bersandar pada pintu yang sudah Lee tutup kembali cepat. "Aku kangen sekali," ujar Lee seraya menatap Rara lekat, posisi mereka begitu dekat, hingga Rara bisa dengan jelas mencium aroma minyak wangi dari tubuh yang memerangkapnya. "Aku rindu, Sayang, sangat rindu." Tangan Lee terulur menyentuh pipi, dengan sigap Rara memalingkan wajah, bukan seperti ini yang ingin Rara dapatkan saat dia bertemu dengan Lee. Lee yang saat ini mulai berani menyentuhnya, membuat Rara ketakutan setengah mati. "Jangan sentuh aku!" desis Rara di antara bisikan setan yang meminta dia mengikuti keinginan jiwa mudanya, dengan prinsip teguh yang selama ini dia pegang. Bahwa hanya suaminya kelak yang akan bisa menyentuh dirinya. "Sayang ...! Apa kamu tidak merindukan aku?" Lee menjauhkan tangannya yang sudah menyentuh pipi Rara. Menahan keinginannya melabuhkan kecupan di pipi itu. "Tolong jangan buat aku semakin banyak berbuat dosa, Oppa
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more

bab 413

Desi tersenyum, setelah kesiap kaget dalam wajahnya imbas perkataan Lee, hilang. Entah mengapa dia merasa senang, atas terbukanya tabir sosok gadis dalam video Lee, terlebih lagi gadis itu adalah Rara. Begitu juga dengan yang lain, mereka mulai saling berbisik membicarakan Lee dan Rara. "Oppa," lirih Rara, identitas dia sudah terbuka, rasa iba dalam hati melihat orang yang sudah membuatnya jatuh hati, meruntuhkan rasa kecewa atas perlakuan Lee tadi. Perlahan Rara mendekat, dengan tangan yang masih sesekali mengusap pipi. "Apa yang sudah kamu lakukan?" tanyanya tanpa berani menyentuh tangan Lee yang terus bergetar. "Ini pasti sangat sakit!" desisnya cemas. "Tidak lebih sakit dari melihatmu merasa kecewa atas ulahku, Sayang." Lee tersenyum senang, di antara denyutan sakit yang mendera, dia senang perhatian Rara telah kembali padanya. Semua yang ada di ruangan itu seolah disuguhi drama oleh dua orang yang baru terbuka hubungannya, mereka tentu saja sangat ingin bertukar peran dengan
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more

bab 414

Mereka berjalan bersisian meninggalkan ruangan QC, dengan Desi dan Santi yang dengan cepat menyusul ke pintu, untuk melihat Lee dan Rara berjalan bersebelahan. "Gila! Nggak nyangka aku anak baru itu ternyata pacarnya oppa!" seru Santi saat mereka kembali masuk dan menutup pintu. "Sama. Tapi nggak heran juga sih, si Rara cantik. Pantas saja kalau oppa jatuh cinta," timpal Desi memuji Rara. "Tapi bagaimana dengan si Nurul? Bukannya dia bilang oppa gebetan dia, ya?" Santi terus bergosip sambil melanjutkan pekerjaannya. "Itu yang harus diselidiki. Kenapa bisa si Nurul ngaku-ngaku gitu?! Ke aku juga bilang, kalau oppa katanya pernah bilang suka sama dia. Astagfirullah!" pekik Desi seakan ingat sesuatu. "Kenapa, Teh?" Santi menoleh saat Desi memekik. "Si Nurul kan bilang gitu juga pas ada si Rara, loh. Waktu aku lembur sama dia dan Ratna. Pantas selama lembur kemarin si Rara diam saja. Mungkin dia cemburu pacarnya diakuin sama cewek lain. Masih untung dia cuma diam, kalau aku pasti ud
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more

bab 415

"Seung Hoo ke rumah sakit," ujar Kim saat Choi datang ke ruang kerjanya. "Apa? Kenapa?" tanya Choi kaget. "Tadi pagi dia baik-baik saja." "Aku tidak tahu. Coba buka hp, lihat di grup," titah Kim. Choi mengikuti perkataan Kim, membuka pesan grup yang dikirimkan Jang. "Ini?" Choi melihat bergantian dari layar ponsel lalu kepada Kim. "Gadis misterius itu. Kekasih Seung Hoo," jelas Kim sambil bersandar dengan nyaman, memutar sedikit kursi kerjanya dengan tatapan lurus pada Choi yang terbelalak kaget. "Jadi Dae Jung yang berhasil menebak gadis itu?" tebak Choi. "Bukan. Tidak ada yang menang. Menurut kabar yang beredar di bagian produksi, mereka pergi ke klinik setelah ada kejadian," jelas Kim. "Kamu sudah menghubungi Dae Jung atau Seung Hoo untuk menanyakan keadaan mereka?" Choi menarik kursi di depan meja kerja Kim, lalu menghempaskan tubuhnya di sana. Ponselnya dia simpan di meja, dengan masih menampilkan photo Rara yang diambil diam-diam oleh Jang. "Tidak diangkat. Mungkin tida
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more

bab 416

Mendengar perkataan Jang, Lee seakan diingatkan, tadi pagi Rara juga marah dan mengatakan tentang taruhan, dia jadi ingin bertanya lagi, agar Rara mengatakan sejujurnya apa yang sudah dia dengar. "Sayang, tadi pagi kamu bilang aku salah menjadikan kamu sebagai bahan taruhan. Memangnya apa yang kamu dengar di luaran tentang itu? Coba kamu katakan," tanya Lee, Jang kembali melirik spion untuk melihat pada Rara. "Oh, itu. Iya, aku dengar kalian mengadakan taruhan, dan aku ... yang menjadi target kalian." Rara membuang muka. Masih ada rasa kesal dalam hatinya saat mengingat tentang itu. "Apa?" Jang berseru kaget. "Siapa yang mengatakan itu?" tanyanya. "Entah." "Bisa kamu bantu jelaskan, Dae Jung? Kalau aku yang menjelaskan, takutnya Rara mengira aku berbohong." Lee menatap Jang yang juga melihatnya lewat spion. "Tidak seperti itu kebenarannya, Rara. Yang sebenarnya, justru Lee akan memberikan hadiah pada kami kalau bisa menebak siapa gadis yang bersamanya. Iya, menebak tentang kamu.
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more

bab 417

Saat sampai di perusahaan, Lee dan Rara langsung menuju ke ruangan QC, untunglah waktu istirahat sudah habis, jadi hanya orang kantor, dan yang berpapasan dengan mereka saja yang melihat. Jang langsung kembali ke ruangannya, bahkan Choi dan Kim yang tadi mengatakan akan menunggu kedatangan mereka di lobi pun, tidak ada. Mereka sedang rapat akhir bulan yang harusnya juga dihadiri oleh Lee dan Jang. Beberapa orang menoleh dan lantas saling berbisik, begitu melihat Lee dan Rara yang sedang menjadi bahan pembicaraan. Terungkap sudah gadis pujaan lelaki tampan dari Negeri Ginseng itu. Seorang gadis cantik nan sederhana, yang sudah memikat lelaki itu padahal belum lama bekerja. Rara lebih dulu membuka pintu ruangan QC, lalu melangkah masuk dengan wajah yang belum apa-apa saja sudah merona malu, hanya ada Desi, Santi, dan Venny di sana, tiga orang lainnya sedang mengambil contoh barang di bagian produksi. "Oppa, bagaimana?" tanya Desi melihat pada Lee, lalu menoleh pada Rara yang kini dud
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

bab 418

"Tidak ada?" ulang Baek meyakinkan. "Iya, Pak. Tidak ada karyawan dengan nama Rara di bagian QC," balas Park yakin. Kini perhatian teralihkan pada Lee yang tersenyumlah penuh kemenangan, setelah tadi dia merasa terpojok oleh pengaduan Jang. Lee lupa, pasti nama Rara tidak akan ada dalam data, karena itu hanya nama panggilan gadis itu saja. "See, nggak ada kan?" ujarnya mengejek Jang puas. "Ish, bagaimana bisa tidak ada nama Rara dalam data?" Jang protes. "Buktinya nggak ada! Sudah, aku mau kembali ke ruangan aku saja." Lee berdiri, menghadap pada atasannya, dia membungkukkan badan sebelum pamit undur diri meninggalkan ruangan. "Saya pamit, Pak. Selamat sore," ujarnya lalu melangkah dan menatap sinis pada Jang, yang masih menatap bingung dengan tidak ditemukannya data diri Rara. "Urusan kita belum selesai, Bung!" desisnya begitu melewati Jang. Glek! Jang kesulitan menelan ludahnya sendiri. Tawa puas terdengar dari Kim dan Choi melihat Jang yang mendadak pias, mereka sudah memb
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

bab 419

Rara menekuk wajahnya sambil berjalan menuju ke parkiran, Desi dan Santi yang berjalan di sisi kanan dan kirinya, merasa heran dengan perubahan wajah Rara. Dengan isyarat Desi dan Santi saling bertanya. "Ra, kenapa? Kok, jadi murung?" tanya Desi. "Kepikiran oppa, ya?" timpal Santi. "Bukan, ih," tepis Rara. "Terus?" "Merasa nggak enak aja, tadi yang nabrak Rara di ruang loker sampe segitunya, padahal Rara kan nggak apa-apa," keluh Rara. Santi dan Desi yang mengetahui kejadian di ruang loker tadi, mengangguk paham. Mereka makin senang pada Rara yang ternyata sangat rendah hati."Nikmatin aja, Ra." "Iya, Ra. Bawa enjoy!" "Nggak nyaman banget, Teh. Beneran. Kenapa juga atuh berita ini sampai keluar dari QC?" sesal Rara pada orang-orang yang tidak bisa menahan mulutnya untuk berbagi cerita, hingga semua orang mengetahui hubungan dengan Lee. "Ya kita kan nggak bisa nahan mulut orang, Ra." Desi mengungkapkan pemikirannya. "Iya juga, sih. Lagi pula yang salah tuh si oppa, kenapa haru
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

bab 420

Waktu bergulir, detik berlalu, menit mengantar pasti ke jam yang ditunggu-tunggu. Lee tidak berhasil mengajak Jang untuk ikut bersamanya ke rumah Nurul, karena kebetulan sahabatnya itu harus pergi ke kantor pusat. Saat bel berbunyi, karyawan QC langsung berhamburan keluar bangunan perusahaan dengan tidak sabar. Dengan menggunakan mobil yang biasa Lee pakai, mereka berangkat bersama-sama menuju ke rumah Nurul, dengan gadis itu duduk di depan samping Lee yang mengemudi. Tak ada yang tahu bagaimana degupan kuat yang memberontak dalam dada Nurul, entah mimpi apa dia semalam, hingga bisa duduk bersebelahan dengan Lee, dan pergi ke rumahnya sebagai tujuan. 'Mama, Nurul pulang bawa calon mantu!' jerit batin Nurul girang sendiri. Lima belas menit kemudian, mereka sudah sampai di rumah Nurul, sambutan hangat diberikan keluarga Nurul terutama orang tuanya."Mama, ini atasan Nurul, namanya oppa Lee," ujar Nurul mengenalkan Lee dengan malu-malu. "Oh, iya. Selamat datang, Oppa. Maaf rumahnya
last updateLast Updated : 2023-03-06
Read more
PREV
1
...
4041424344
...
53
DMCA.com Protection Status