Home / Romansa / Jerat Cinta Sang Juragan / Chapter 391 - Chapter 400

All Chapters of Jerat Cinta Sang Juragan : Chapter 391 - Chapter 400

526 Chapters

bab 391

Rara langsung membuang pandangan, tak ingin pesona Lee semakin membutakan nurani, hingga lupa pada prinsipnya yang tidak ingin merasakan romansa pacaran, seperti anak muda pada umumnya. Dia tidak tahu, kalau Lee telah lebih dulu tak bisa menutup keterpukauan atasnya. Telah tercuri hati, terampas ketenangan oleh pesonanya, hingga berlaku tak biasa seperti sifat aslinya. Jadi penguntit, pengintai, bahkan dengan rela berjam-jam hanya memantau CCTV lewat laptop, hanya untuk melihat apa saja yang gadis cantik itu lakukan. "Yuk!" ajak Lee lagi saat Rara hanya diam. "Tapi ...?" "Kenapa? Masih sore ini, baru juga jam setengah tujuh." Lee menunjukkan pada jam digital di dashboard. "Ah, kamu belum sholat, ya? Maaf, aku lupa. Kita cari masjid dulu kalau begitu." Lee dengan cepat menghidupkan kembali mesin mobilnya. "Oppa!" refleks tangan Rara menyentuh lengan Lee, hingga si pemilik tangan membeku merasakan tangan itu. Ada aliran listrik di sana, padahal tentu saja itu bukan sentuhan pertama
last updateLast Updated : 2023-02-20
Read more

bab 392

Rara menghela napas pasrah, dia pun membuka aplikasi itu, melihat ada satu permintaan baru di antara beberapa permintaanku pertemanan yang dia abaikan. Lee Seung Hoo. Begitu namanya, nama seseorang yang kini duduk berhadapan dengannya. Bersamanya. Seraut wajah tampan nan misterius menjadi photo profil-nya. Rara mencoba untuk tidak mengagumi wajah itu, mengabaikan apa yang hatinya teriakan, melihat rupa memesona lelaki itu. "Sudah."Lee tersenyum senang. "Terima kasih, Sayang," ujarnya, lalu dengan iseng dia memphoto tangan Rara yang ada di atas meja, mengunggahnya di akun efbe-nya dengan tulisan yang menyertainya. SEHARIAN INI DENGANMU. BERSAMAMU, KUTEMUKAN BAHAGIA. Tulisnya yang langsung mendapat banyak ragam tanggapan juga komentar dari para penggemar, juga teman, dan keluarganya. Mereka pun menyerbu akun Rara, untuk mengetahui siapa sosok misterius yang menjadi orang yang beruntung, bisa bersama Lee saat ini dan juga seharian tadi, seperti apa yang Lee tuliskan dengan menyertaka
last updateLast Updated : 2023-02-20
Read more

bab 393

"Uh, perut Rara kenyang sekali," ucap Rara mengusap perutnya, Lee yang sedang menyetir hanya terkekeh mendengar keluhan gadis tercintanya. "Malah ketawa! Padahal itu jatah Oppa tadi, tapi Rara yang harus habiskan. Harusnya kalau nggak suka, jangan dipesan," gerutu Rara, padahal saat menikmatinya tadi, dia juga kalap karena memang semua makanan di rumah makan itu enak-enak. "Kok nyalahin aku?" tolak Lee atas pernyataan Rara. "Ya emang salah Oppa, kalau tadi nggak pesan kan jadi Rara nggak harus abisin. Meski enak sih, hihihi." Rara tertawa. Dia sudah merasa sangat nyaman dengan Lee sekarang, terbukti dia mulai menunjukan sisi lain dirinya yang ceria, ciri khasnya. "Ya sudah, bagus kan?" "Tapi kekenyangan," keluh Rara manja. Sungguh Lee jadi gemas mendengar suara rajukan Rara, ingin rasanya dia mengusap kepala Rara, namun Lee tahu Rara pasti tidak akan menyukainya. "Nggak apa-apa. Sesekali." "Tapi itu ayam bakar sama ikan bakarnya gimana? Belum lagi makanan dari bekal ibu." "Buat
last updateLast Updated : 2023-02-21
Read more

bab 394

Begitu mobil Lee berlalu, pintu kamar sebelah kamar kost Robi terbuka, Dani si pemilik kamar keluar dengan seringai menggoda kembaran teman kerjanya. "Hayo, loh! Siapa tuh? Oppa? Orang Korea?" tanya Dani menekan rasa kecewa, karena ternyata Rara memiliki seseorang yang istimewa lebih dari yang dia kira. Sejak mobil Lee berhenti di depan pagar, dia mengintip dari balik gorden untuk melihat siapa yang datang, dan dia harus kecewa saat melihat Rara datang diantar seorang lelaki asing, yang begitu terlihat memuja kakak kembar temannya itu. "Ih, Dani ... kamu ngintip, ya?" ujar Rara menutupi rasa kaget juga malu, karena ternyata ada orang lain yang melihatnya bersama Lee. "Sedikit," kekeh Dani menggaruk kepalanya. "Robi mana? Dia nggak bareng kamu?" "Robi pulang besok, Dani. Dia cuti kan hari ini? Kamu kok tumben jam segini udah bangun? Biasanya mepet pas mau jam kerja baru melek," ujar Rara yang sudah mengetahui kebiasaan Dani dari cerita Robi. "Duh, ada yang perhatian sama aku terny
last updateLast Updated : 2023-02-21
Read more

bab 395

Sedang yang jadi bahan perbincangan ketiga temannya, kini sedang mencoba kembali menghubungi Rara, tadi Lee menyempatkan diri untuk mandi, setelah membersihkan diri dia harap Rara sudah bisa dihubungi. Iseng Lee menghubungi Rara menggunakan panggilan video, membuat Rara yang sedang berbaring nyaman melepas penat sisa acara tadi siang, mengalihkan perhatian pada ponselnya. Satu nama yang membuat Rara merasa tersanjung tampil di layar. Tadi Lee memaksa menyimpan sendiri nomornya di ponsel Rara, nama Kekasihku Lee sematkan untuk menyimpan namanya di ponsel Rara. Meski sempat protes Rara akhirnya hanya pasrah saja, karena Lee juga menunjukan ponselnya yang menyimpan nama Rara dengan hal yang sama. Kekasihku. Rara tersenyum sendiri, bahkan perutnya rasa digelitik, hingga ingin terus melebarkan bibir untuk satu rasa bahagia yang kini tengah dia rasa. Rara sadar dia telah terpanah cupid atas nama Lee, Dewa Cinta itu benar-benar tidak melihat siapa yang akan jadi target keisengannya, hanya
last updateLast Updated : 2023-02-21
Read more

bab 396

Lima menit sebelum bel masuk berbunyi, Rara masuk ke ruang QC. Ada Desi yang tersenyum menyapanya. Setelah rapat sebentar juga penyerahan tugas dari shift malam ke shift pagi, bel tanda pergantian waktu kerja pun berbunyi. Rara sudah mulai bekerja meneruskan pemeriksaan barang dari shift sebelumnya. Dia masih was-was menunggu kedatangan Lee, yang biasanya akan tiba sepuluh menit setelah waktu kerja di mulai. Dan benar saja, setelah sepuluh menit berlalu, Lee membuka pintu ruangan QC dengan menahan dirinya untuk tidak menyapa Rara yang sedang bekerja. Dia menatap punggung gadis yang mulai dikenalnya dengan baik, meski hanya melihat bagian belakang tubuhnya saja. Waktu sehari sudah lebih dari cukup untuk Lee, mengenali Rara dari punggungnya saja. "Selamat pagi!" sapa Lee dengan riang. Ramah seperti biasa, tapi ada tambahan gula dalam manis senyumannya pagi itu. Lebih manis dari biasa, lebih hangat dari sinar mentari yang bersinar di luar bangunan sana. "Pagi, Oppa!" balas semua kary
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

bab 397

Hingga jam makan siang, Rara belum juga mengetahui apa isi kertas yang Lee berikan saat pagi tadi. Dia terlupa karena kesibukan kerja, bersama Desi, Ratna, Diah, dan Rosi, mereka melangkah keluar bersama ruangan QC untuk makan siang di kantin. Sedang di ruang kerjanya, Lee sudah memesan satu kotak donat untuk Rara yang dipesan secara online, dia meminta agar kurir nanti memberikan pesanannya pada petugas keamanan saja, dan mengantarnya ke ruangan Rara. Tanpa curiga sama sekali, satpam dengan nama Salim itu mengantarkan pesanan Lee ke ruangan QC. "Apa itu, Pak Salim?" tanya Jang saat berpapasan dengan Salim di pintu masuk ke bagian produksi."Oh, ini Mister, pesanan donat untuk karyawan QC," jelas Salim menunjukan apa yang dibawanya, kotak berisi donat dengan logo yang sudah sangat familiar. "Lee yang pesan?" tanya Jang curiga. "Sepertinya bukan, Mister. Disini tertulis: Untuk kekasihku Rara." Salim membaca pesan yang tertulis di sana. "Hmm, begitu? Ya sudah, antarkan sana," titah
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

bab 398

"Aku yakin bukan." Desi menggeleng yakin. "Hmm, bener-bener misterius kalau gitu." "Eh-eh! Kalian lihat deh ke meja mister Lee dan yang lainnya, kalau aku nggak salah, mereka lagi liatin ke meja kita bukan, sih?" ujar yang lain saat dia yang sedari tadi mencuri tatap ke meja Lee dan teman-temannya, merasa kalau tatapan para high kwalitas jomblo itu terarah ke mejanya. Sontak semua yang duduk di meja itu menoleh ke arah yang disebut, kecuali Rara. Dia yang posisi duduknya membelakangi arah yang dimaksud, tak ingin ikut melihat karena sibuk menyembunyikan diri. Sungguh, Rara merasa sedang main kucing-kucingan saja sekarang. Dia berpura-pura sibuk menghabiskan makan siangnya, agar segera bisa keluar dari kantin yang sedari tadi membuat hatinya kebat-kebit, atas semua pembicaraan mengenai dirinya dan Lee. "Iya, bener! Mereka lagi liatin kita!" seru seseorang seraya melebarkan mata. "Duh, mereka kok ganteng-ganteng banget semua, ya? Berasa lagi lihat artis korea jadinya, drakor yang it
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

bab 399

Gadis unik, menarik, dan juga ... sangat cantik! Gadis yang saat ini memiliki utuh hati dan cintanya, meski dia masih saja mengelak untuk menerima kehadiran Lee. "Ya ampun, Sayang!" gumam Lee yang tidak bisa menahan diri untuk tidak berbicara, setelah membaca pesan singkat Rara. Sangat menggemaskan! "Dia mulai kumat!" cibir Choi. "Aku malah jadi takut melihatnya," timpal Kim menatap Lee dengan sedih. "Kita bawa ke dokter jiwa," balas Jang. "Diam! Kalian para jomblo mana tahu bagaimana rasanya dapat balasan dari ayang, meski hanya ucapan terima kasih isinya. Rasanya tuh, luar biasa!" ujar Lee tanpa sengaja membuka satu pesan balasan yang dikirim Rara. "Hah? Bahahahaha! Ternyata dia cuma dibalas dengan ucapan makasih saja, Guys! Tapi bahagianya lebih-lebih menang tender perusahan saja. Hahaha!" Choi sangat puas menertawakan, begitu juga dengan Jang dan Kim, mereka terbahak di ruangan milik Jang untuk menikmati segelas minuman khas negaranya, setiap habis makan. Minuman yang akan s
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

bab 400

"Kenapa, Ra?" tanya Desi mendekat. "Eh, apanya, Teh?" tanya Rara gugup, takut Desi melihat tingkah absurd-nya tadi. "Itu, tadi si Oppa jelasin apa? Ada yang masih kurang kamu pahami?" lanjut Desi yang ternyata menanyakan hal lain yang membuat Rara lega. "Oh, iya. Tadi oppa jelasin cara mengurangi juga batas minimal yang masih ditoleransi, Teh. Tadi Rara soalnya salah hitung," jawab Rara yang mulai dari sekarang akan semakin pintar berbohong, untuk menutupi ada hubungan tak biasanya dengan Lee. Dan itu semua gara-gara lelaki tampan itu! Lee kembali keluar dari ruangannya, sekarang dia menggunakan baju yang lebih formal, bahkan dasi melingkari kerah kemejanya, membuat dia terlihat semakin menawan saja. Semua mata terlihat begitu memujanya, hanya sayangnya seseorang yang Lee harap akan menatap dengan pandangan yang sama dengan yang lainnya, hanya sekilas saja melihat, memilih kembali fokus bekerja daripada semakin terjerat dalam pesona lelaki tampan itu. Lee pun pasrah, dia melangk
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more
PREV
1
...
3839404142
...
53
DMCA.com Protection Status