Semua Bab Jerat Cinta Sang Juragan : Bab 381 - Bab 390

526 Bab

bab 381

Setelah berpamitan, dengan dibekali berbagai makanan, Lastri, Soleh, Rara, dan Lee berpamitan pada semua orang. Seruni lagi-lagi menggoda adiknya. "Awas! Jangan dekat-dekat!" "Apaan sih, Teh? Beneran loh Rara nggak tahu dia mau nginep. Lagian kenapa mesti di rumah sih, kenapa nggak ke penginapan aja yang ada di alun-alun?" keluh Rara. "Menghormati tamu, Ra. Pahalanya besar, loh. Lagipula ada kamar kosong." "Tahu, tapi ...." "Kamu sungkan karena ada sesuatu di antara kalian. Kalau tidak ada, maka kamu akan biasa saja menanggapinya. Bener nggak?" todong Seruni. Rara mengangguk. "Nah, kan. Udah sana! Nanti kita ngobrol lewat pesan saja. Kamu jangan sungkan kalau mau cerita. Ya?" balas Seruni lagi. "Baik, Teh. Rara pulang dulu." "Iya. Teteh juga mau pulang, kok. Di sini kamar kan dipake a Raja.""Iya. Besok jam berapa sih acaranya?" "Jam sembilan. Pengajian si kembar habis dzuhur. Masih bisa santai kok kalian." "Iya. Rara pulang dulu, ya." "Iya." Setelah menyalami semua orang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-17
Baca selengkapnya

bab 382

Kembali masuk ke kamarnya, Rara mengambil handuk juga kerudung, tak ingin nanti berpapasan dengan Lee yang mungkin keluar dari kamar. Dengan bergegas Rara melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Lima menit kemudian, dia sudah berdiri di depan pintu kamar Seruni yang ditempati Robi untuk membangunkan. Semalam Robi pulang dengan heran, melihat sebuah mobil yang jelas bukan milik Arya terparkir di pekarangan. Dengan mengetuk jendela kamar orang tuanya, Robi bisa masuk dan mengajukan pertanyaan, siapa pemilik mobil yang ada di depan rumah mereka. Jawaban Lastri jelas membuatnya kaget, setahu dia saudara kembarnya itu tidak punya kenalan, bagaimana bisa pulang bersama seorang lelaki, apalagi kata orang tuanya itu adalah atasan Rara? Tidak mungkin kan Rara pacaran dengan atasannya dalam waktu kerja yang belum lama? "Bi! Bangun! Sudah jam setengah enam!" Rara mengetuk pintu, dia menoleh ke kamar Robi siapa tahu Lee pun terbangunkan, karena suara ketukannya di pintu. "Robi!" "Iy
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-17
Baca selengkapnya

bab 383

Suasana dalam kabin senyap, Lee terus menahan tanya dalam hati, kekesalannya memuncak saat Rara meminta Robi untuk duduk di depan, dan dengan gaya santainya Robi duduk di sana setelah tersenyum manis pada Lee. Sesampainya di tempat acara, panitia acara langsung mengarahkan mobil Lee ke tempat khusus untuk keluarga, saat melihat Robi ada di dalam sana. Selesai memarkirkan mobil, ketiganya turun dan langsung menarik perhatian semua orang. Rara yang cantik, datang dengan dua orang lelaki tampan berbeda karakter, jelas pemandangan yang sangat mencolok. Dengan menggandeng lengan Robi, Rara melangkah menuju rumah Tirta yang berjarak lumayan jauh dari tempat acara. Lee mendesah lelah, langkahnya tak sesemangat semalam yang berjalan bersisian dengan sang pujaan. "Oppa! Ayo!" Rara menghentikan langkah saat menyadari Lee tidak berjalan beriringan dengannya, Robi ikut menoleh, dan melihat Lee sedang berjalan sambil memainkan ponselnya. Lee mengangkat wajah melihat pada Rara yang terdiam menu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-18
Baca selengkapnya

bab 384

"Wah, kalian cantik sekali!" seru Cahaya saat Zahra dan Rara selesai dirias, mengunakan baju seragaman keluarga Subrata, kedua gadis itu terlihat cantik dengan ciri khas masing-masing. Robi yang sedari tadi sedang mengambil gambar para menantu keluarga itu, sontak menoleh saat 'Ara-nya' disebut oleh Cahaya. Robi tersenyum dengan mata terus menatap kekasihnya, diam-diam diarahkannya mata kamera, untuk mengambil gambar Zahra yang tersipu malu, atas pujian yang dilontarkan istri Raja itu. Cekrek! Cekrek! Robi tersenyum puas melihat hasil photonya, lalu menatap Zahra yang kini tengah melihat ke arahnya juga. "Cantik!" puji Robi tanpa suara, Zahra pun kembali menunduk malu atas pujian orang yang dicintainya. Para orang tua sudah bersiap untuk menuju ke tempat acara. Tirta - Sukma, Denni - Mukta, Soleh - Lastri, Emir dan Fatima sudah mulai memasuki mobil yang akan membawa mereka ke lokasi, suara musik terdengar dari pengeras suara. Tinggal pasangan pengantin yang belum selesai dirias
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-18
Baca selengkapnya

bab 385

Aji dan Aylin terus menebarkan senyuman terbaik mereka, menyambut para tamu undangan yang sebagian besar warga kampung mereka, datang tanpa perlu diundang lewat selembar kartu yang bertuliskan nama pengantin dan keluarganya, cukup dengan memasang pengumuman lewat pengeras suara di masjid-masjid, maka seluruh warga desa yang bernaung dalam rukun tetangga sebanyak empat belas kelompok itu, datang dengan suka rela, membawa doa juga turut bersuka cita dalam kebahagiaan keluarga Tirta Subrata. Aji juga mengundang para gurunya dulu di sekolah, para alumni yang masih mengenalnya, agar bisa ikut merasakan euforia perayaan cintanya. Juga memasang status di media sosialnya, agar mereka yang menyimpan nomornya berkenan hadir bila tidak ada kendala. Tak terkecuali Sabilla, gadis yang pernah ditemui Aji dan langsung menyimpan harap itu, hanya bisa tersenyum pahit sambil memandang kosong, dia masih harus menunggu sang pangeran berkuda putih lainnya, yang akan menawarkan cinta sejati untuknya, kar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-18
Baca selengkapnya

bab 386

Arya mengangkat uang yang ada di tangan, menunjukan kalau hanya itu uang yang dimilikinya. "Mudah-mudahan cukup, ya?! Kita mulai dari anak-anak dulu, yang dewasa nanti dilihat saja pada koinnya, mudah-mudahan kalian beruntung mendapat koin bertanda khusus!" seru Raja memberitahu kalau koin tadi berisi nomor undian berhadiah. Sontak saja yang tadi mendapat koin memeriksa uang bernilai seribu rupiah itu dengan harap-harap cemas, berharap diantara koin yang mereka dapat ada nomor keberuntungan di sana. "Aruna, sini, Sayang!" panggil Arya pada si sulung, dengan cepat Aruna mendekat. "Permennya masukin kantong dulu, lalu kasihkan uang ini sama teman-teman, ya?" ujar Arya yang diangguki cepat oleh anaknya, memasukan permen dan koin ke saku celana, lalu menerima uluran uang yang diberikan Arya, lalu dia berikan pada anak-anak yang mengantri. Wajah para bocah yang itu berbinar bahagia, setelah menerima selembar uang bergambar Sang Proklamator cetakan terbaru. Satu persatu uang dibagikan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-19
Baca selengkapnya

bab 387

"Oppa, jangan!" Rara menahan Lee yang sudah berdiri, sementara yang menunggu Lee menyanyi sudah bertepuk tangan. Bahkan Raja juga berdiri lalu berkata. "Nanti aku sawer, Lee! Tenang aja," ujarnya membuat tepuk tangan kembali terdengar. Lee yang sudah sering menghadiri acara pernikahan di Indonesia, tentu saja paham dengan baik apa maksud Raja, dengan tak kalah iseng dia pun membalas ucapan Raja. "Aku hanya terima saweran uang warna merah, A!" kelakarnya tertawa. "Asyiap, Lee! Yang penting bagus dan enak didengar." "Ok!" Lee mengacungkan jempolnya, lalu menoleh pada Rara yang memilih menutup muka. Entah kenapa dia sangat malu sekaligus bahagia. Sekarang ini mereka seakan sedang memproklamirkan satu hubungan istimewa di antara keduanya. "Sayang, doakan aku. Uangnya nanti buat beli bensin pas pulang. Semangati aku," celetuk Lee sebelum pergi menuju panggung kecil di sudut lain. Robi dan Zahra yang mendengar perkataan Lee tertawa, mereka langsung menggoda Rara yang sudah merah waja
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-19
Baca selengkapnya

bab 388

Dari arah luar, Karin menatap tempat acara dengan hati penuh sesak, dulu dia bermimpi akan berada di sana sebagai pendamping Aji, namun kenyataannya dia datang sebagai tamu undangan, dari lelaki yang pernah menjanjikan indah ikatan pernikahan, meski tanpa kata cinta yang terucapkan. Aji memintanya menunggu, tapi kepastian hubungan hanya jadi harapan semu. Karin mengeratkan genggamannya pada tangan Roni, meminta kekuatan untuk bisa mengucapkan selamat, meski hati tercabik kuat. Semampu yang dia bisa, Karin melupakan masa lalu, membuka hubungan baru dengan Roni yang sudah mengikrar namanya di depan penghulu. "Kita masuk?" tanya Roni setelah mengisi buku tamu. Karin menoleh, lalu tersenyum mencoba tegar. "Kita masuk." "Kamu istriku. Ingat itu," bisik Roni menguatkan. "Ya. Aku istrimu, dan aku mencintaimu," balas Karin yakin. "Bagus. Angkat kepala, dan lihat dia sebagai sahabat kita saja. Setuju?" "Yuk!" Karin melangkah mengikuti langkah suaminya. Aji yang tanpa sengaja melihat,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-19
Baca selengkapnya

bab 389

Rara memilih mengangguk saja, lagi pula dia belum menjawab rasa Lee untuknya, biarlah hanya dia saja yang tahu tentang Lee saat ini. "Jangan dipaksa dan memaksa. Bapak hanya ingin kamu jaga diri, carilah pengalaman, tapi tetap pegang teguh apa yang sudah kami--orang tuamu ajarkan. Ingat, Nak," pesan Soleh dan langsung diangguki Rara. "Pasti, Pak. InsyaAllah Rara akan selalu mengingat pesan Bapak dan ibu, juga menjalankannya. Doakan Rara ya, Pak." Rara memeluk Soleh, Arya hanya menyimak dengan sesekali menatap wajah Aisha, yang seakan tengah menatapnya juga, satu saat nanti dia pun akan berlaku sama pada anak gadisnya saat dia dewasa kelak. Ah, rasanya Arya tak ingin waktu cepat berlalu, agar dia bisa menikmati masa-masa seperti ini lebih lama. "Iya, Ra. Pasti Bapak akan selalu mendoakan kamu. Semua anak-anak Bapak selalu Bapak doakan, semoga kalian semua bahagia, dan sukses." Soleh mengusap punggung Rara. Lee dengan ragu mendekat melihat Rara memeluk bapaknya, meski tak urung lang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-20
Baca selengkapnya

bab 390

Rara menatap jalanan yang kini dilewatinya, jalan yang akan mengantarnya kembali menapaki hari, di tempat yang sudah hampir sebulan menjadi tempatnya tinggal, juga mencari pengalaman. Pengalaman yang membuatnya bertemu dengan laki-laki yang dengan tenang melajukan roda empatnya, memburu waktu agar bisa dengan cepat sampai tujuan. Laki-laki yang sudah mengatakan, kalau dia mempunyai satu rasa cinta untuknya, satu harapan agar dia sudi membuka hati, juga memberi kesempatan untuk memilikinya. Laki-laki pertama yang dengan lantang menyatakan pada orang tua, juga pada keluarga kalau dia ingin menjaganya. Laki-laki ... yang bahkan mengaku tak percaya akan Tuhan. Tugu penanda batas desa sudah terlewati, namun belum ada pembicaraan di antara mereka, Lee juga seakan kehabisan bahan bicara, setelah tadi dengan yakin mengatakan akan menjaga Rara. Hingga akhirnya suara dering ponsel Rara mengalihkan perhatian gadis itu, merogoh saku untuk melihat siapa yang menghubungi. Seruni, nama itu yang t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3738394041
...
53
DMCA.com Protection Status