Home / Romansa / Jerat Cinta Sang Juragan / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of Jerat Cinta Sang Juragan : Chapter 361 - Chapter 370

526 Chapters

bab 361

Arya tersenyum haru mendengar pengakuan cinta Seruni, selalu saja begitu perasaan yang dia rasakan, setiap Seruni mengatakan kalau Seruni mencintai dirinya. Tertolak dua kali oleh dua orang wanita, membuat Arya sempat tidak percaya diri dengan pesona yang dimilikinya. Mematikan segala mimpi indah tentang cinta, setelah kegagalan perjodohan yang dilakukan Sukma, hasrat Arya kembali hadir saat melihat Seruni remaja dalam balutan seragam baju sekolah menengah pertama. Dia sempat menolak rasa itu, terus mengingatkan dirinya kalau gadis belia itu lebih cocok jadi anak asuhnya saja. Tapi apa yang hatinya mau, tak bisa ditahan lagi. Segala cara dilakukan agar bisa mendapatkan seseorang yang kini ada di dekatnya, seseorang yang sudah memberikan tiga buah hati dengan rasa cinta yang sama besar sepertinya. "Terima kasih untuk cintamu, dan aku sangat mencintaimu, hingga kebodohan yang aku lakukan pun, karena besarnya rasa cintaku padamu. Panggilkan orang tua kita. Aku sudah sangat ingin mengaku
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

bab 362

"Memangnya siapa Metha, A?" tanya Tirta saat Arya mulai menyebut nama Metha. Seruni yang duduk di tepi tempat tidur, tangannya yang tergenggam jemari Arya mulai menegang. Ternyata ada yang luput dari pengetahuannya. Matanya menatap penuh selidik pada Arya, yang juga tengah menatapnya dengan tatapan sendu. "Dia ... 'teman' Arya saat kuliah dulu, Yah." Seruni memejamkan mata mendengar pengakuan suaminya. Kata teman yang dipakai Arya, jelas dia paham kemana arahnya, apalagi Arya menjeda kata itu sebelum mengatakan. Teman istimewa seorang Arya Sena Subrata--suaminya, di masa lalu. "Dia ... pemilik klinik bersalin tempat Seruni melahirkan. Arya juga baru mengetahuinya, saat menghubungi kalian waktu masih di Turki." Soleh menghembuskan napas panjang. Dugaannya tepat. "Saat itu Arya juga tidak menyangka sama sekali. Bahkan setelah mengetahui itu, Arya langsung menyetujui keinginan Seruni untuk segera pulang meski awalnya Arya meminta Seruni menginap barang semalam saja, untuk memantau kon
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

bab 363

"Bagaimana, Pak?" tanya Mukta saat mereka ada di kamar, setelah makan malam. Tadi mereka menyempatkan mengobrol sejenak dengan Aji dan Aylin, membahas tentang kecelakaan Arya yang baru setengah informasi yang didapatnya. Tirta sudah mengatakan kalau dia akan menginap di rumah Arya, dan menolak usulan Denni dan Aji yang akan datang ke rumah Arya juga. Besok saja, sekalian membahas acara aqiqah sekaligus resepsi pernikahan Aji di desanya, begitu kata Tirta. "Apanya, Umm?" balas Denni balik bertanya. "Ya itu, kronologis kecelakaan Arya yang sebenarnya. Kok bisa Arya bertengkar di sawah sama seorang wanita?" "Bapak juga nggak tahu. Kan belum mendengar penjelasan dari Arya. Tirta juga belum bilang apa-apa. Kalau versi orang-orang yang antar Arya di Puskesmas sih, ya seperti yang Ummi sudah dengar tadi," jelas Denni seadanya. "Apa Bapak bisa menebak siapa wanita itu?" pancing Mukta atas kepekaan Denni. "Masa lalu," jawab Denni singkat. "Ummi juga berpikir seperti itu. Tidak akan wani
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

bab 364

Semalaman Arya tak bisa memejamkan mata, sekujur badannya terasa sakit namun tidak bisa memanggil Seruni untuk merawatnya. Dari kamar yang ditempatinya, dia bisa mendengar suara tangis Arash dan Aisha, yang coba ditenangkan ibu dan juga neneknya, namun sepertinya si kembar tahu kalau ayah mereka tengah menahan sakit di kamar lainnya. Aruna juga sempat menangis melihat Arya terbaring tak berdaya, namun untuk mendekati Aruna juga sedikit takut, melihat beberapa luka yang berwarna merah oleh obat oles. Ade dipaksa pulang oleh Arya, meski awalnya Ade terus menolak karena ingin menjaga majikannya, meski akhirnya dia menyerah juga setelah Tirta yang meminta untuk kembali esok hari, untuk mengantar Arya ke rumah sakit guna pemeriksaan lebih lanjut. Waktu masih pagi buta, udara dingin menyelusup kulit membuat Arya menggigil, namun tak bisa menggunakan selimut. Luka-luka pada kakinya membuat Arya tak berani memakai selimut, untuk menghalau udara dingin tersebut. Mencoba membenarkan posisi ti
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

bab 365

Waktu terus berjalan, rotasi bumi berputar mengganti pekat malam pada terang sinar matahari. Sejak membuka mata jam empat pagi, Lastri kehilangan Seruni dari kamar itu, mencarinya ke kamar mandi namun di sana dia tidak menemukan ibu dari ketiga cucunya itu. Hingga Sukma pun ikut kehilangan menantunya, begitu dia mendengar keterangan Lastri. Mereka mencari ke dapur, namun justru di kamar yang dipakai untuk tidur Arya, kedua ibu itu melihat Seruni terlelap dalam pelukan suaminya. Keduanya tersenyum sembari menggelengkan kepala. Tak ingin tidur Arya dan Seruni terganggu, pintu kamar yang semalaman dibiarkan terbuka, ditutup dengan perlahan agar mereka tetap bisa tidur dan bangun dengan sendirinya. Aruna mencari-cari kedua orang tuanya, namun kedua neneknya yang dibantu bi Isah, terlihat mengurus adik kembarnya yang kembali meminta susu. Untungnya ASI yang diperah Seruni sudah banyak stok di kulkas, jadi mereka tidak perlu membangunkan Seruni yang tengah tidur nyaman, bergelung dalam pe
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

bab 366

Sementara di rumah Tirta, para pekerja di rumah itu sedang menerima tamu, yang datang bukan untuk membeli hasil ladang pemilik rumahnya. Beberapa orang yang sempat bertemu dengan pemilik mobil mewah yang kini terparkir manis di pinggir jalan, saling berbisik mengatakan siapa wanitanya itu sebenarnya. "Itu kan yang kemarin nanyain tentang Raden Arya." "Apa wanita itu juga yang bertengkar dengan Raden Arya di sawah?" "Sepertinya iya." "Terus mau apa dia datang?" "Entah." Engkos yang menerima kedatangan tamu tak diundang itu, tetap bersikap ramah pada setiap tamu yang datang ke rumah majikannya. "Maaf, apa bisa bertemu dengan Bapak Arya? Saya Gina, asisten Ibu Santoso." Gina memperkenalkan dirinya, di sebelahnya Metha yang menggunakan kacamata hitam, hanya diam tak membuka suara. Dia lebih memperhatikan sekitar rumah itu. Sungguh dia menyesal telah mencampakkan Arya, sebelum tahu kebenaran sebenarnya tentang lelaki itu dulu. "Mau ada kepergian apa Anda berdua mencari majikan saya
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

bab 367

Aji memang sedang pergi untuk melihat rumah bersama Aylin dan Ade. Dia menatap tak percaya pada bangunan yang sudah hampir 100% selesai itu. Dia tak menyangka, kejutan yang disiapkan orang tuanya adalah sebuah rumah siap huni. Begitu juga Aylin. Apalagi saat Aji mengatakan, kalau rumah itu dibangun begitu mendengar rencana pernikahan mereka. "Siapa yang punya ide buat kejutan ini, Mang?" tanya Aji dengan masih tak percaya, dia melihat sekeliling rumah ber-cat warna putih itu dengan rasa haru. "Kurang tahu, Den. Hanya den Arya yang bertanggung jawab untuk pembangunan rumah ini." Aji semakin terharu mendengarnya. Disela kesibukan mengurus sawah dan ladang orang tuanya, juga mengurus Seruni yang waktu itu tengah hamil besar, pikiran dan fokus Arya juga tercurah untuk mewujudkan sebuah kejutan untuknya. Sungguh, Arya adalah kakak terbaik yang dimilikinya. Terlepas pernah ada kejadian yang sempat merenggangkan hubungan keduanya. Aji akan mengucapkan banyak terima kasih pada Arya nanti.
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

bab 368

Sungguh, Metha ingin waktu berputar lagi pada saat dirinya memutuskan untuk memilih almarhum suaminya saja. Hari terakhir pertemuannya dengan Arya, yang saat itu mengaku diantar oleh sepupunya. Lalu yang mana kah sebenarnya Tirta Subrata, ayah dari Arya Sena Subrata lelaki yang pernah dicampakkannya dulu? Yang menggandeng wanita cantik dengan gamis biru? Atau wanita bermata besar dengan hidung mancung khas wajah Asia Selatan? Metha membuka kacamata hitam yang dikenakannya, turut berdiri menyambut tuan rumah, meski bukan mereka yang ingin dia temui sebenarnya. "Gan, ini Ibu Santoso," ujar Engkos setelah Tirta dan yang lainnya berdiri tak jauh dari Metha dan Gina. Sukma menelisik Metha dari kepala sampai ujung kaki, hatinya berdecih sebal. Cantik. Dan pastinya selera anaknya akan pasti pada wanita cantik. Tapi melihat gestur tubuh Metha, Sukma melihat ada hal yang tidak baik. Pakaian yang membalut raga Metha jelas berkualitas bagus, namun itu tidak menjadi penilaian Sukma pada wani
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

bab 369

"I-iya.""Kamu kenal dia, A?" Sukma menyela. "Kenal, Bi. Sangat kenal meski hanya dari cerita Arya saja awalnya, tapi pada akhirnya bisa bertemu, meski itu untuk yang pertama dan terakhir kalinya." "Silakan duduk, A," ujar Engkos yang membawa kursi untuk Raja. Tadi saat Raja datang, Engkos langsung mengatakan kalau Tirta dan Denni ada di teras samping sedang menerima tamu, awalnya Raja akan menunggu saja di dalam, tapi saat mendengar suara Sukma yang seakan marah, Raja jadi penasaran dan pergi melihat. Ternyata Metha-lah yang menjadi alasan kemarahan dari Sukma. Tentu saja Raja tidak bisa tinggal diam, akibat ulah Metha bahkan Arya harus mendapat kemalangan, meski dia belum melihat seperti apa kondisi sepupunya itu. "Makasih, Mang," balas Raja pada Engkos yang langsung kembali ke depan. "Sama-sama, A." "Mau apa kamu datang, Metha? Bukankah kamu dulu memilih tidak mendengar penjelasan dari Arya--dari saya?" tanya Raja membuat kini tatapan semua orang kembali teralihkan pada Metha
last updateLast Updated : 2023-02-11
Read more

bab 370

Semua orang kembali berkumpul di rumah Arya, Aji juga sudah kembali dan menemui Arya untuk mengucapkan terima kasih, mendapat kejutan yang sangat tidak disangkanya itu.Arya dan Aji juga kaget melihat Raja datang bersama para tetua. Aji tentu saja tidak mengira, kalau Raja akan langsung datang untuk melihat keadaan Arya, setelah dia beritahu tentang kecelakaan yang menimpa kakaknya.Aruna juga menanyakan Dhaka pada Raja, dan harus mengangguk kecewa saat papa Dhaka itu bilang, kalau Raja hanya datang sendiri untuk melihat keadaan Arya. "Nginep kan, Ja?" tanya Arya yang memaksa minta keluar kamar dan bergabung dengan semua orang di ruang tengah. Tadi dia sudah diurut agar rasa pegal sisa kecelakaan kemarin sedikit berkurang. Meski saat pemijatan dilakukan, Arya sampai teriak menahan sakit, bahkan dengan entengnya Aruna mengejek daya tahan ayahnya itu. "Cengeng," ejek Aruna membuat Arya gemas saja."Nggak, Ar. Sore pulang. Kan datang juga cuma buat nengokin aja. Mama Danu belum mau dit
last updateLast Updated : 2023-02-11
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
53
DMCA.com Protection Status