Share

bab 363

Penulis: Pusparani Surya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-08 11:12:28

"Bagaimana, Pak?" tanya Mukta saat mereka ada di kamar, setelah makan malam. Tadi mereka menyempatkan mengobrol sejenak dengan Aji dan Aylin, membahas tentang kecelakaan Arya yang baru setengah informasi yang didapatnya.

Tirta sudah mengatakan kalau dia akan menginap di rumah Arya, dan menolak usulan Denni dan Aji yang akan datang ke rumah Arya juga. Besok saja, sekalian membahas acara aqiqah sekaligus resepsi pernikahan Aji di desanya, begitu kata Tirta.

"Apanya, Umm?" balas Denni balik bertanya.

"Ya itu, kronologis kecelakaan Arya yang sebenarnya. Kok bisa Arya bertengkar di sawah sama seorang wanita?"

"Bapak juga nggak tahu. Kan belum mendengar penjelasan dari Arya. Tirta juga belum bilang apa-apa. Kalau versi orang-orang yang antar Arya di Puskesmas sih, ya seperti yang Ummi sudah dengar tadi," jelas Denni seadanya.

"Apa Bapak bisa menebak siapa wanita itu?" pancing Mukta atas kepekaan Denni.

"Masa lalu," jawab Denni singkat.

"Ummi juga berpikir seperti itu. Tidak akan wani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 364

    Semalaman Arya tak bisa memejamkan mata, sekujur badannya terasa sakit namun tidak bisa memanggil Seruni untuk merawatnya. Dari kamar yang ditempatinya, dia bisa mendengar suara tangis Arash dan Aisha, yang coba ditenangkan ibu dan juga neneknya, namun sepertinya si kembar tahu kalau ayah mereka tengah menahan sakit di kamar lainnya. Aruna juga sempat menangis melihat Arya terbaring tak berdaya, namun untuk mendekati Aruna juga sedikit takut, melihat beberapa luka yang berwarna merah oleh obat oles. Ade dipaksa pulang oleh Arya, meski awalnya Ade terus menolak karena ingin menjaga majikannya, meski akhirnya dia menyerah juga setelah Tirta yang meminta untuk kembali esok hari, untuk mengantar Arya ke rumah sakit guna pemeriksaan lebih lanjut. Waktu masih pagi buta, udara dingin menyelusup kulit membuat Arya menggigil, namun tak bisa menggunakan selimut. Luka-luka pada kakinya membuat Arya tak berani memakai selimut, untuk menghalau udara dingin tersebut. Mencoba membenarkan posisi ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 365

    Waktu terus berjalan, rotasi bumi berputar mengganti pekat malam pada terang sinar matahari. Sejak membuka mata jam empat pagi, Lastri kehilangan Seruni dari kamar itu, mencarinya ke kamar mandi namun di sana dia tidak menemukan ibu dari ketiga cucunya itu. Hingga Sukma pun ikut kehilangan menantunya, begitu dia mendengar keterangan Lastri. Mereka mencari ke dapur, namun justru di kamar yang dipakai untuk tidur Arya, kedua ibu itu melihat Seruni terlelap dalam pelukan suaminya. Keduanya tersenyum sembari menggelengkan kepala. Tak ingin tidur Arya dan Seruni terganggu, pintu kamar yang semalaman dibiarkan terbuka, ditutup dengan perlahan agar mereka tetap bisa tidur dan bangun dengan sendirinya. Aruna mencari-cari kedua orang tuanya, namun kedua neneknya yang dibantu bi Isah, terlihat mengurus adik kembarnya yang kembali meminta susu. Untungnya ASI yang diperah Seruni sudah banyak stok di kulkas, jadi mereka tidak perlu membangunkan Seruni yang tengah tidur nyaman, bergelung dalam pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 366

    Sementara di rumah Tirta, para pekerja di rumah itu sedang menerima tamu, yang datang bukan untuk membeli hasil ladang pemilik rumahnya. Beberapa orang yang sempat bertemu dengan pemilik mobil mewah yang kini terparkir manis di pinggir jalan, saling berbisik mengatakan siapa wanitanya itu sebenarnya. "Itu kan yang kemarin nanyain tentang Raden Arya." "Apa wanita itu juga yang bertengkar dengan Raden Arya di sawah?" "Sepertinya iya." "Terus mau apa dia datang?" "Entah." Engkos yang menerima kedatangan tamu tak diundang itu, tetap bersikap ramah pada setiap tamu yang datang ke rumah majikannya. "Maaf, apa bisa bertemu dengan Bapak Arya? Saya Gina, asisten Ibu Santoso." Gina memperkenalkan dirinya, di sebelahnya Metha yang menggunakan kacamata hitam, hanya diam tak membuka suara. Dia lebih memperhatikan sekitar rumah itu. Sungguh dia menyesal telah mencampakkan Arya, sebelum tahu kebenaran sebenarnya tentang lelaki itu dulu. "Mau ada kepergian apa Anda berdua mencari majikan saya

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 367

    Aji memang sedang pergi untuk melihat rumah bersama Aylin dan Ade. Dia menatap tak percaya pada bangunan yang sudah hampir 100% selesai itu. Dia tak menyangka, kejutan yang disiapkan orang tuanya adalah sebuah rumah siap huni. Begitu juga Aylin. Apalagi saat Aji mengatakan, kalau rumah itu dibangun begitu mendengar rencana pernikahan mereka. "Siapa yang punya ide buat kejutan ini, Mang?" tanya Aji dengan masih tak percaya, dia melihat sekeliling rumah ber-cat warna putih itu dengan rasa haru. "Kurang tahu, Den. Hanya den Arya yang bertanggung jawab untuk pembangunan rumah ini." Aji semakin terharu mendengarnya. Disela kesibukan mengurus sawah dan ladang orang tuanya, juga mengurus Seruni yang waktu itu tengah hamil besar, pikiran dan fokus Arya juga tercurah untuk mewujudkan sebuah kejutan untuknya. Sungguh, Arya adalah kakak terbaik yang dimilikinya. Terlepas pernah ada kejadian yang sempat merenggangkan hubungan keduanya. Aji akan mengucapkan banyak terima kasih pada Arya nanti.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 368

    Sungguh, Metha ingin waktu berputar lagi pada saat dirinya memutuskan untuk memilih almarhum suaminya saja. Hari terakhir pertemuannya dengan Arya, yang saat itu mengaku diantar oleh sepupunya. Lalu yang mana kah sebenarnya Tirta Subrata, ayah dari Arya Sena Subrata lelaki yang pernah dicampakkannya dulu? Yang menggandeng wanita cantik dengan gamis biru? Atau wanita bermata besar dengan hidung mancung khas wajah Asia Selatan? Metha membuka kacamata hitam yang dikenakannya, turut berdiri menyambut tuan rumah, meski bukan mereka yang ingin dia temui sebenarnya. "Gan, ini Ibu Santoso," ujar Engkos setelah Tirta dan yang lainnya berdiri tak jauh dari Metha dan Gina. Sukma menelisik Metha dari kepala sampai ujung kaki, hatinya berdecih sebal. Cantik. Dan pastinya selera anaknya akan pasti pada wanita cantik. Tapi melihat gestur tubuh Metha, Sukma melihat ada hal yang tidak baik. Pakaian yang membalut raga Metha jelas berkualitas bagus, namun itu tidak menjadi penilaian Sukma pada wani

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 369

    "I-iya.""Kamu kenal dia, A?" Sukma menyela. "Kenal, Bi. Sangat kenal meski hanya dari cerita Arya saja awalnya, tapi pada akhirnya bisa bertemu, meski itu untuk yang pertama dan terakhir kalinya." "Silakan duduk, A," ujar Engkos yang membawa kursi untuk Raja. Tadi saat Raja datang, Engkos langsung mengatakan kalau Tirta dan Denni ada di teras samping sedang menerima tamu, awalnya Raja akan menunggu saja di dalam, tapi saat mendengar suara Sukma yang seakan marah, Raja jadi penasaran dan pergi melihat. Ternyata Metha-lah yang menjadi alasan kemarahan dari Sukma. Tentu saja Raja tidak bisa tinggal diam, akibat ulah Metha bahkan Arya harus mendapat kemalangan, meski dia belum melihat seperti apa kondisi sepupunya itu. "Makasih, Mang," balas Raja pada Engkos yang langsung kembali ke depan. "Sama-sama, A." "Mau apa kamu datang, Metha? Bukankah kamu dulu memilih tidak mendengar penjelasan dari Arya--dari saya?" tanya Raja membuat kini tatapan semua orang kembali teralihkan pada Metha

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 370

    Semua orang kembali berkumpul di rumah Arya, Aji juga sudah kembali dan menemui Arya untuk mengucapkan terima kasih, mendapat kejutan yang sangat tidak disangkanya itu.Arya dan Aji juga kaget melihat Raja datang bersama para tetua. Aji tentu saja tidak mengira, kalau Raja akan langsung datang untuk melihat keadaan Arya, setelah dia beritahu tentang kecelakaan yang menimpa kakaknya.Aruna juga menanyakan Dhaka pada Raja, dan harus mengangguk kecewa saat papa Dhaka itu bilang, kalau Raja hanya datang sendiri untuk melihat keadaan Arya. "Nginep kan, Ja?" tanya Arya yang memaksa minta keluar kamar dan bergabung dengan semua orang di ruang tengah. Tadi dia sudah diurut agar rasa pegal sisa kecelakaan kemarin sedikit berkurang. Meski saat pemijatan dilakukan, Arya sampai teriak menahan sakit, bahkan dengan entengnya Aruna mengejek daya tahan ayahnya itu. "Cengeng," ejek Aruna membuat Arya gemas saja."Nggak, Ar. Sore pulang. Kan datang juga cuma buat nengokin aja. Mama Danu belum mau dit

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 371

    Setelah selesai makan, Tirta izin pergi ke sawah untuk memeriksa pekerjaan yang harusnya dilakukan Arya, dan lagi Denni pun meminta ikut daripada bosan di rumah terus. Bersama Soleh, Tirta dan Denni pergi ke sawah. Sementara Aji dan Aylin, pergi bersama Ade meninjau tempat yang akan dipakai untuk acara mereka nanti. Seruni izin pada Arya untuk tidur siang, begitu juga dengan Sukma dan Mukta yang memang sudah terbiasa beristirahat satu jam di siang hari, di kamar tamu yang ditinggalkan Arya, ketiga wanita tangguh yang sudah melewati banyak suka duka kehidupan berkumpul, dengan saling berbisik mereka membahas bagaimana Sukma tadi membuat Metha diam tak bisa bersuara. "Puas saya tadinya nyemprot dia, Bu Lastri," ujar Sukma mengenang keberhasilannya tadi. "Ngeri lihat Sukma tadi, Besan. Saya aja nggak nyangka," timpal Mukta menyakinkan. "Penasaran saya pengen lihat aksi bu Sukma," kekeh Lastri. "Telat. Tadi nggak mau ikut, sih. Padahal kalau ada yang rekam bagus ya, Teh?""Iya, bisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Sang Juragan    Tamat

    Menuju meja yang kosong, Oppa lalu menarik kursi untuk aku duduk. Sungguh sejak bersama dia, aku serasa jadi pemeran drama korea atau sinetron yang pernah aku tonton! Segala keromantisan dalam tayangan televisi, aku rasakan dari perlakuan Oppa. Iya, suamiku seromantis itu. Kalian bisa bayangin kan gimana? "Mau pesan apa?" tanyanya tanpa duduk di kursi kosong di depanku. "Apa aja, Rara ikut," sahutku cepat. Sekilas aku lihat menunya sama saja. Kalau tidak burger, ya ayam goreng. Jadi aku pasrahkan saja pilihan padanya. "Ayam goreng sama kentang saja, ya?" usulnya. Aku mengangguk. "Emm, burger juga," tambahnya, sambil menunjuk pada menu yang ada dibawah kaca meja. Lagi-lagi kepalaku bergerak ke bawah. "Ini, mau juga nggak?" tanyanya menunjuk pada satu menu. "Apa ini?" "Hotdog," jelasnya. Matanya kini menatapku lekat, menunggu jawaban atas tawarannya. "Oppa mau? Rara itu aja cukup. Takut nggak habis nanti," tolakku yakin. "Ya sudah, itu nggak perlu. Minumnya cola saja, ya?"

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 525

    Menatap ke luar jendela dari lantai tiga kamar Lee, Rara menikmati suasana malam negeri asal suaminya. Belum terlalu larut, tapi keheningan sudah menyelimuti tempat tinggal yang kini ditempatinya. Dari daun yang bergoyang dihempas angin, Rara bisa menebak kalau di luar sana sang bayu sedang bertiup cukup kencang. Lambaian helaian daun yang berguncang, meliuk indah dari bias terang lampu yang terpasang di setiap sudut di bawah sana. Satu dekapan hangat terasa, disusul dengan kecupan di belakang kepalanya. "Lihat apa?" tanya Lee, setelah perlakuan romantis yang dia berikan. "Lihat luar, sepertinya di sana sangat dingin. Angin juga kayaknya bertiup kencang," sahut Rara, dengan bersandar nyaman pada tubuh kekar suaminya. "Memang dingin. Tertarik untuk pergi keluar malam?" tanya Lee, dia pun turut melihat ke bawah sana. "Boleh?" tanya Rara dengan harapan bisa keluar menikmati tempat barunya. "Kenapa tidak? Baru jam delapan. Kalau mau kita bisa pergi." "Kemana?" Rara menoleh, hingga

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 524

    Arya keluar dari kamar setelah bertukar kabar dengan Lee, sudah dipastikan mereka harus berangkat ke Korea besok lusa, menggunakan pesawat sewaan bersama ketiga teman Lee. "Zahra, Aruna sudah bangun?" tanya Arya saat melihat Zahra datang dari arah dapur. "Eh, tadi sih belum, A. Ini baru mau Zahra lihat," sahut Zahra dengan sungkan, meski Arya sudah menganggapnya seperti saudara, tak serta merta gadis itu bisa bersikap lebih akrab. "Nanti siapkan keperluan Aruna, terus bantuin teh Runi untuk mengepak keperluan Arash dan Aisha. Kita akan berangkat ke Korea besok lusa. Jangan lupa, siapkan keperluan kamu juga," titah Arya membuat Zahra terdiam untuk beberapa saat. Pikiran Zahra sontak teringat pada Ji Hun, sejak kepulangan lelaki baik itu, Ji Hun seakan telah melupakan Zahra. Tak sekalipun seseorang yang sudah mengatakan kalau dia adalah calon suaminya, mengirim pesan alih-alih menelpon. Dia seolah dilupakan, sedang untuk menghubungi lebih dulu Zahra juga malu. Bisa saja semua yang

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 523

    Rara[Assalamua'aikum, apa kabar semuanya?] Sapa Rara di grup percakapan keluarga. Seruni [Wa'alaikumussalam. Cieee, pengantin baru baru nongol di grup? Gimana, Ra?] Balas Seruni yang kebetulan sedang memegang ponsel jadi langsung membalas. Rara[Apanya, Teh? Dingin di sini.] Rara menambahkan emot menggigil di akhir kata. Seruni [Kan ada penghangat, Ra. Tinggal peluk!] Rara terkekeh sendiri, dia menoleh ke arah Lee yang masih terlelap imbas pertempuran mereka tadi. Rara [Idih, Teteh ….] Robi [Wa'alaikumussalam. Duh, emak-emak lagi bahas apaan, sih? Pake ngobrolin penghangat segala. Kompor bukan, sih? Salju udah turun belum, Ra?] Seruni [Jomblo masih polos @Robi.] Robi tertawa membaca balasan kakaknya, belum tahu saja Seruni kalau adiknya baru bertemu dengan seseorang. Rara[Dia pura-pura polos, Teh. Hihihi!] Robi [@Rara aku beneran polos loh, belum ternodai apapun otakku, jadi nggak paham yang dibahas sama emak-emak seperti kalian.] Seruni [Iya, deh @Robi biar cepe

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 522

    Rapat sudah selesai, besok Rara dan Lee akan meninjau gedung yang akan dipakai untuk pesta nanti. Awalnya keluarga pihak ibu Lee heran, mengapa pesta dirayakan saat musim dingin. Namun setelah mendengar penjelasan nenek Han, mereka pun langsung paham. "Besoknya kita akan latihan dansa, Sayang," kata Lee begitu mereka sudah kembali ke kamar, Rara melepas penutup kepalanya, dan menyimpannya di pinggir tempat tidur. "Latihan dansa? Untuk apa?" tanya Rara, "Rara nggak bisa," lanjutnya. "Ya makanya latihan dulu, belajar." Lee mencolek ujung hidung Rara. "Harus, ya? Nggak bisa tidak? Apa Rara tidak akan membuat malu nanti?" tanya Rara sudah ketakutan, merasa dirinya memang bukan dari kelas yang sama dengan Lee. "Ngomong apa sih istriku ini? Mana ada bikin malu? Kan nanti belajar dulu," balas Lee sambilan mendekap Rara, mengecup pipinya. "Takut nggak bisa," elak Rara. "Kan belajar, Sayang. Apa mau coba sekarang?" tanya Lee melepas pelukannya, menatap Rara yang terlihat kembali tak per

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 521

    Lee terus mengejar Ji Hun, keduanya seperti mengulang masa kecil mereka, saling mengejar tanpa peduli kelakuan itu membuat kursi dan meja bergeser. Suara tawa memenuhi ruangan, para pelayan yang melihat, apalagi yang mengabdi sejak kedua pangeran itu masih kecil, merasa terharu. Mereka tersenyum sambil menggelengkan kepala, turut bahagia kehangatan juga keceriaaan di keluarga majikannya akhirnya kembali setelah sekian tahun tidak terasa.Rara yang menunggu Lee kembali tapi tidak mendapatkan sang suaminya menampakkan diri, dengan ragu melangkah menuju pintu, tangannya terulur menekan pegangan pintu. Dia pasti masih asing di sana, tapi tentunya harus membiasakan diri juga, bukankah ini adalah rumahnya juga sekarang?Sungguh Rara tidak akan menyangka, akan menjadi salah satu penghuni rumah seperti layaknya istana tersebut.Seorang pelayan yang Lee tugaskan untuk menemani Rara, segera bangun dari duduknya begitu mendengar suara pintu yang dibuka. Dengan membungkukan badan, dia menyapa nyo

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 520

    Ji Hun tersenyum tipis, jelas sudah tak ada sisa cinta untuk Eun Sook di hati Lee, perlakuan lembut Lee pada Rara menyiratkan begitu banyak cinta di sana. Semoga saja hal itu tetap akan berlaku, saat Lee bertemu dengan wanita di masa lalu mereka nantinya. Nenek Han berdiri, memeluk Rara yang sudah mencium punggung tangannya penuh hormat. "Nenek apa kabar?" ujar Rara meski hatinya masih belum tenang. Terdengar Min Ra mengartikan perkataan Rara. "Nenek sehat, baik, sangat baik. Kamu baik-baik saja, kan? Anak nakal itu tidak membuat kamu kelelahan kan, Sayang?" nenek Han melirik pada Lee yang sedang bersalaman dengan kerabatnya yang lain, saling menanyakan kabar dengan air mata haru yang keluar. Si anak hilang sudah kembali ke pelukan keluarga. Bahkan datang tak sendiri, ada wanita yang sudah dia ikat dalam ikatan suci. Rara tertawa pelan, menggeleng dengan rona merah yang menjalari pipi. "Tidak, Nenek. Rara baik. Oppa memperlakukan Rara dengan sangat baik juga," jelas Rara dengan

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 519

    Mobil yang saat ini sedang ditungganginya, jelas bukan mobil biasa. Mobil ini sangat mewah, tempat duduknya sangat nyaman, hawa hangat sangat terasa, berbeda dengan cuaca di luar sana yang menggigit tulang. "Sayang, Khumaira Nisa. Aku suamimu, lelaki yang memintamu menjadi istriku pada keluargamu, pada Tuhanmu. Ini aku Ali. Lee Seung Hoo. Kenyataan tentang siapa aku di negaraku, tak merubah apapun tentang cintaku padamu. Ini lah aku di sini. Kamu akan mengetahui semuanya sebentar lagi. Kumohon jangan bersikap seperti ini. Maaf kalau aku tidak jujur sepenuhnya, karena aku pikir tak perlu mengatakan semuanya tanpa ada bukti nyata. Jangan berubah, Sayang. Aku tidak nyaman," lirih Lee, dia menghadapkan dirinya pada Rara, menatap lekat wajah yang sudah dengan mudah membuatnya melupakan luka cinta. Dia sedih saat melihat sorot tak semangat di binar mata Rara, mata indah itu tak bersinar seperti sebelumnya. "Allah, Rara seperti sedang bermimpi. Rara belum mengenalmu ternyata." Rara menggel

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 518

    "Kamu sudah pergi meninggalkan kakakku, kamu bahkan mengabaikan perasaan aku demi kakakku. Kamu tolak aku, karena lebih memilih Seung Hoo. Kamu tidak peduli dengan kedekatan kita selama dua tahun lamanya. Kamu berpaling. Kamu abai dengan hatiku. Lalu setelah kamu dapatkan kakakku, kamu pun mencampakkan dia. Kamu pergi dengan lelaki lain. Lalu tiba-tiba kamu bilang hamil anak kakakku? Kamu tidak mabuk kan? Siapa yang akan percaya?" bentak Ji Hun setelah empat bulan kepergian Eun Sook dan wanita itu lalu kembali. Sedang saat itu Lee sudah menetap di Indonesia, melupakan semua kepedihan dengan memilih mengabdikan diri di perusahaan cabang keluarga yang baru dibangun di sana. "Tapi ini anak Seung Hoo, Oppa. Anak sepupumu!" "Aku tidak percaya. Sekali jal*ng, kamu akan tetap jal*ng! Semudah itu kamu lemparkan dirimu padaku, lalu kamu pun melemparkan diri pada kakakku. Siapa yang akan percaya kalau anak dalam kandunganmu adalah anak Seung Hoo, kalau kamu pergi dengan lelaki lain akhirnya?"

DMCA.com Protection Status