"Berapa, Pak?" tanya Aji pada supir taksi setelah semua barang bawaannya dikeluarkan. Menunjuk pada argo, sang supir pun menyebutkan sejumlah uang yang harus Aji bayar. Karena belum menukar dolar ke rupiah, Aji pun membayar ongkos taksi dengan menggunakan mata uang dolar. "Wah, nggak ada kembaliannya, Mas," ujar sang supir seraya meneliti selembar uang pecahan $100, takut uang tersebut palsu. "Uangnya asli, kok, Pak. Kalau palsu Bapak bisa datang kemari lagi," kekeh Aji membuat supir taksi itu tersenyum malu. "Maaf, Mas. Untuk jaga-jaga saja," balasnya dengan candaan. "Iya, Pak. Ambil saja lebihnya. Doakan pernikahan saya sakinah, mawwadah, warrohmah," ujar Aji membuat senyum terkembang sempurna dari bibir supir taksi tersebut. "Wah, makasih, Mas! Semoga keluarganya selalu dilimpahkan kebahagiaan, secepatnya dapat momongan," doanya tulus. "Aamiin. Makasih ya, Pak." "Sama-sama. Saya permisi dulu, Mas. Sekali lagi terima kasih." Aji mengangguk, lalu mengantar dengan tatap saat
Last Updated : 2023-02-01 Read more