Home / Romansa / Jerat Cinta Sang Juragan / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Jerat Cinta Sang Juragan : Chapter 331 - Chapter 340

526 Chapters

bab 331

Dua puluh tahun yang lalu. Arya sesekali menatap ke luar, pada jendela kaca tempatnya menunggu. Dua orang yang ditunggunya, belum juga menunjukan tanda-tanda mereka akan tiba. Namun Arya dengan sabar menunggu, menghitung detik hingga menit berlalu, untuk memberitahukan pada Metha siapa sebenarnya dia. Ah, sungguh dia sudah tidak sabar dengan reaksi yang akan ditunjukan Metha, atas pengakuannya nanti. Pasti gadis yang sudah disukainya selama ini akan kaget, sambil menutup mulutnya tak percaya, lalu memekik girang seraya berkata, "Kamu tidak bohong kan, Arsen?" Arya sangat menyukai panggilan Metha untuknya. Arsen. Manis sekali bukan? Ya, seperti itulah Metha-nya. Semanis itu. Arya menunduk menyembunyikan senyuman juga rona merah yang tiba-tiba saja ingin terus terukir di wajahnya, dia takut orang yang melihatnya akan menganggap dia gila karena terus tersenyum sendiri. Perasaan cinta diam-diam yang dirasakannya pada Metha, hari ini harus diungkapkan, dan Arya tahu kalau Metha juga m
last updateLast Updated : 2023-01-27
Read more

bab 332

Dia telah salah menilai kepribadian gadis itu ternyata. Selama mereka bersama, tidak pernah sekalipun Metha meremehkan dirinya yang menyembunyikan kebenaran tentang keluarganya. Semua teman kuliahnya tahu di seorang anak petani, yang hanya datang ke kampus dengan angkot, atau kadang berjalan kaki dengan alasan olah raga. "Baiklah aku pergi. Maaf dan terima kasih banyak untuk semua yang sudah kita lewati--" "Pergilah! Tak perlu banyak bicara," desis Arya yang menjadi sangat muak melihat wajah cantik Metha. "Aku akan kirimkan undangan pernikahan aku nanti, Arsen. Setelah wisuda, aku akan langsung menikah dengan dokter Santoso," papar Metha dengan penuh rasa bangga. "Tidak perlu. Karena aku tidak akan datang. Aku akan langsung kembali ke kampung untuk menjadi petani, tak ada waktu untuk menghadiri pernikahan seorang Metha Julia, SE dengan dr. Santoso yang terhormat," sindir Arya pedas. Ada yang berdesir sakit dalam hati Metha, tapi dia jelas tidak salah pilih. "Jangan sampai kamu m
last updateLast Updated : 2023-01-27
Read more

bab 333

Si kembar seakan menjadi magnet yang menarik siapa saja untuk berebut menggendong atau mengagumi keduanya. Sukma dan Mukta jelas yang punya kuasa menggendong keduanya. Tatapan takjub akan penerus keluarga mereka, tersirat jelas dari mata kedua istri Trah Subrata tersebut.Tirta dan Denni terpaksa harus puas dengan hanya sebentar menggendong kedua sosok mungil itu, karena kedua perempuan tercinta mereka memilih membawa si kembar duduk di ruang TV, agar leluasa menimang bayi yang baru berumur satu hari itu.Rasa lelah dari perjalanan panjang semalam, seakan tidak berdampak sama sekali, bahkan menjadi obat dari rasa letih tersebut.Cahaya yang baru bertemu kembali dengan suaminya setelah hampir seminggu berpisah, sedikit manja dengan tidak mau jauh dari sisi Raja. Danu, Dhaka, dan Aruna memilih bermain di kolam belakang rumah, daripada bergabung dengan para orang tua. Dengan Zahra yang menjadi pendamping mereka tentunya. Seruni duduk bersandar dengan senyuman yang terus terkembang. Last
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

bab 334

"Dan aku ingin semua orang di desaku, juga keluarga besarku yang lainnya juga tahu, secantik apa istri dari seorang Aji, menantu bungsu dari Keluarga Subrata," lanjut Aji secara tidak langsung meminta Aylin agar tidak melupakan kesepakatan mereka sebelum menikah, bahwa istrinya itu akan dengan ikhlas mengikutinya kemana pun memilih tinggal nanti, dan kembali ke Indonesia adalah keputusan final dari Aji, dengan atau tanpa Fatima ikut bersama mereka. "Iya. Semoga mama bisa ikut bersama kita." "Aku harap kamu ingat dengan semua kesepakatan kita, Sayang. Dengan atau tanpa mama, kamu akan pergi bersamaku ke negaraku," tandas Aji tanpa menatap istrinya, memilih memasukan roti tawar yang sudah dilapisi selai strawberry buatan Aylin. Aylin menyimpan ponsel Aji, menatap suaminya yang seakan tengah memberikan perintah tak terbantah. "Ya, tentu," jawab Aylin pasrah. "Kita sudah membahasnya, dan keputusannya tentu kamu sudah tahu, Sayang." Aji menatap istrinya yang menunduk, bukan tak merasa
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

bab 335

Mematahkan apa yang Arya pikirkan, Metha justru sedang mencari informasi tentang Arya sambil kembali ke kota. Sedikit informasi dari warga yang ditanyainya, Metha jadi tahu kalau Arya ternyata cukup populer di kampungnya. Mereka langsung kenal begitu dia menyebutkan nama lengkap Arya. Metha sedikit kaget mendengar setiap penduduk yang dia tanyai tentang Arya, menyematkan panggilan kehormatan untuk lelaki yang pernah disukainya itu. Namun Metha jelas menolak hasil pemikirannya, kalau Arya anak seorang juragan tanah di sana. Dia masih berpikir Arya yang dia tanyakan, beda dengan Arya yang warga bicarakan. Soal nama, bisa saja sama kan? Ya, Metha berpikir itu hanya kebetulan kesamaan nama saja. Kalau benar Arya seorang anak orang kaya, mana mungkin dulu dia tidak tahu? Sedang mereka sudah dekat empat tahun lamanya, dengan dua tahun saling menyimpan rasa. Metha pun memutuskan untuk melanjutkan kembali perjalanan, dia akan datang lagi ke kampung Arya untuk menemui Arya langsung untuk me
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

bab 336

Sementara di ladang tempat Soleh bekerja, ayah mertua dari Arya itu sedang berpikir begitu mendengar kabar yang dibawa pekerja menantunya. Bahwa ada seorang wanita cantik yang menanyakan tentang Arya, saat dia akan pergi ke ladang tadi pagi. "Tapi wanita itu seperti tidak percaya gitu, pas saya bilang kalau den Arya adalah pemilik sebagian tanah dan sawah di desa ini, Kang," ujar Ali--pekerja Arya--yang tadi pagi bertemu dengan Metha, meski wanita itu hanya bertanya dari dalam mobilnya saja. "Emang nanyainnya gimana, Mang?" tanya Soleh tertarik mencari tahu, entah kenapa dia malah jadi teringat pada Metha yang bertemu dengan Arya di klinik kemarin. "Wanita itu nanya gini, 'Mang, kenal sama Arya? Katanya alamat rumahnya di desa ini. Nama desa ini, Desa Sumber Urip kan?' gitu, Kang.""Terus?" "Ya saya balik tanya dulu, takutnya salah orang. Meski sepengetahuan saya, nama Arya cuma ada satu di sini. Terus pas dia bilang nama lengkapnya, langsung aja saya iya-in. Terus saya bilang, ka
last updateLast Updated : 2023-01-29
Read more

bab 337

"Kamu siapa?" tanyanya tak kalah tajam, dengan sorot mata yang seakan ingin menguliti. "Dia ... Rara, Mr. Jang," jawab Nurul yang seakan mendapatkan pengalihan kemarahan Jang padanya. "Dia yang mengerjakan semua itu di gudang," lanjutnya seakan tidak menyadari, kalau dia yang meminta Rara melakukan itu. Jang melihat pada Nurul sekilas, dia tidak menyukai kalau orang yang tidak ditanya olehnya menjawab. Menyadari kesalahannya, Nurul menundukkan kepala dalam. "Kamu Rara?" tanya Jang, dia jelas baru melihat Rara yang baru beberapa hari bekerja. "I-iya, Mr." Rara merasakan tangannya mulai dingin, jantungnya berdegup kencang, dia tahu ada kesalahan besar disini. "Siapa yang menyuruh kamu untuk mengerjakan barang di gudang QC?" "Teh Nu-Nurul, Mr," jawab Rara pelan tapi terdengar jelas oleh semua orang. "Tapi kan aku sudah bilang jangan semuanya dulu, Ra!" Nurul menolak disalahkan, karena memang tujuannya adalah membuat Rara sibuk tanpa harus berada di ruangan QC. Jadi dia terus membe
last updateLast Updated : 2023-01-29
Read more

bab 338

"Mang Ali bilang orangnya cantik dan juga baik. Mang Ali bahkan dikasih uang dua ratus ribu, hanya untuk menjawab pertanyaannya saja," lanjut Soleh seakan menguatkan sangkaan, kalau Arya sebenarnya mengetahui siapa orang yang dimaksud."Oh, begitu," tanggap Arya yang bingung harus menjawab apa, meski dia sudah mulai menebak kalau mungkin saja wanita itu adalah Metha."Iya.""Arya tidak kenal, Pak. Tepatnya, belum bisa menebak siapa yang menanyakan Arya pada mang Ali, sebelum bertemu langsung dengan orangnya," jelas Arya tidak sepenuhnya berbohong. Soleh mengangguk-anggukan kepalanya berulang. Sikap tenang mertuanya itu, justru membuat Arya menjadi tidak nyaman. "Kalau ada yang sekiranya Seruni harus tahu, maka katakan saja, A. Jangan disembunyikan apapun darinya," kata Soleh sambil berdiri. "Bapak masuk dulu," pamitnya kemudian tanpa memberikan Arya kesempatan untuk berkata lagi. "I-iya, Pak," jawab Arya sedikit terbata. Arya menghembuskan napas kasar, mengusap wajahnya dengan kek
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more

bab 339

Arya melihat penunjuk waktu yang menempel di tembok, mengira-ngira apa Raja masih bangun atau sudah tidur, di waktu yang masih menunjuk di angka sembilan malam. Dengan sangat perlahan Arya bangun dari berbaringnya, menyelimuti tubuh istrinya sebelum keluar dari dalam kamar. Rumahnya sudah sepi, Soleh dan Lastri sudah tidur di kamar tamu. Sedang Isah pengasuh Aisha dan Arash, tidur di kamar Aruna yang ditinggal pemiliknya menginap. Menyalakan televisi agar tidak terlalu sepi, Arya membuka ponselnya untuk menghubungi Raja. Arya [Ja? Tidur?] Sedang orang yang dikirimi pesan oleh Arya sedang melepas rindu pada istrinya. Mengabaikan suara gesekan ponsel dengan meja karena getarannya. Raja merasa bebas memiliki istrinya, karena anak-anak mereka ingin tidur bareng dengan Aruna di kamar Arya. Arya [Ja? Masa udah tidur jam segini? Ada yang mau aku bilang.] Arya mengirim pesan lagi, setelah dua menit menunggu tak mendapat tanggapan. [Ck! Beneran sudah tidur, Ja?] [Aku mau ngomong pen
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more

bab 340

"Pak?" "Dari mana, A? Tadi bapak dengar suara Aa di depan rumah," tanya Soleh membuat Arya sedikit was-was. "Oh, barusan habis telponan sama Raja, Pak. Sekalian meriksa pintu pagar yang tadi dikunci sama mang Ade," ujar Arya jujur. "Oh. Aruna tidak rewel?" tanya Soleh yang tidak mencurigai apapun percakapan menantunya, dengan anak sulung keluarga Subrata lainnya itu. "Tidak, Pak." Arya menggigit bibirnya karena sudah berbohong, karena tadi dia memang tidak menanyakan tentang Aruna sama sekali. Tapi ketika Raja tidak membahas tentang Aruna, dia yakin anaknya baik-baik saja di rumah Tirta. "Ya sudah, Bapak mau tidur lagi. Aa tidur juga, persiapan kalau-kalau si kembar ngajak begadang. Jangan sungkan membangunkan ibu atau Bapak kalau butuh bantuan.""Iya, Pak. Istirahat saja," ujar Arya dengan lega. Dia pun bergegas melangkah ke kamarnya, bergabung dengan Seruni yang sangat lelap tertidur, setelah melihat si kembar yang sangat nyenyak sebelumnya. Waktu berjalan pasti, mengantar b
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
53
DMCA.com Protection Status