Share

bab 333

last update Last Updated: 2023-01-28 16:08:41

Si kembar seakan menjadi magnet yang menarik siapa saja untuk berebut menggendong atau mengagumi keduanya. Sukma dan Mukta jelas yang punya kuasa menggendong keduanya. Tatapan takjub akan penerus keluarga mereka, tersirat jelas dari mata kedua istri Trah Subrata tersebut.

Tirta dan Denni terpaksa harus puas dengan hanya sebentar menggendong kedua sosok mungil itu, karena kedua perempuan tercinta mereka memilih membawa si kembar duduk di ruang TV, agar leluasa menimang bayi yang baru berumur satu hari itu.

Rasa lelah dari perjalanan panjang semalam, seakan tidak berdampak sama sekali, bahkan menjadi obat dari rasa letih tersebut.

Cahaya yang baru bertemu kembali dengan suaminya setelah hampir seminggu berpisah, sedikit manja dengan tidak mau jauh dari sisi Raja. Danu, Dhaka, dan Aruna memilih bermain di kolam belakang rumah, daripada bergabung dengan para orang tua. Dengan Zahra yang menjadi pendamping mereka tentunya.

Seruni duduk bersandar dengan senyuman yang terus terkembang. Last
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 334

    "Dan aku ingin semua orang di desaku, juga keluarga besarku yang lainnya juga tahu, secantik apa istri dari seorang Aji, menantu bungsu dari Keluarga Subrata," lanjut Aji secara tidak langsung meminta Aylin agar tidak melupakan kesepakatan mereka sebelum menikah, bahwa istrinya itu akan dengan ikhlas mengikutinya kemana pun memilih tinggal nanti, dan kembali ke Indonesia adalah keputusan final dari Aji, dengan atau tanpa Fatima ikut bersama mereka. "Iya. Semoga mama bisa ikut bersama kita." "Aku harap kamu ingat dengan semua kesepakatan kita, Sayang. Dengan atau tanpa mama, kamu akan pergi bersamaku ke negaraku," tandas Aji tanpa menatap istrinya, memilih memasukan roti tawar yang sudah dilapisi selai strawberry buatan Aylin. Aylin menyimpan ponsel Aji, menatap suaminya yang seakan tengah memberikan perintah tak terbantah. "Ya, tentu," jawab Aylin pasrah. "Kita sudah membahasnya, dan keputusannya tentu kamu sudah tahu, Sayang." Aji menatap istrinya yang menunduk, bukan tak merasa

    Last Updated : 2023-01-28
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 335

    Mematahkan apa yang Arya pikirkan, Metha justru sedang mencari informasi tentang Arya sambil kembali ke kota. Sedikit informasi dari warga yang ditanyainya, Metha jadi tahu kalau Arya ternyata cukup populer di kampungnya. Mereka langsung kenal begitu dia menyebutkan nama lengkap Arya. Metha sedikit kaget mendengar setiap penduduk yang dia tanyai tentang Arya, menyematkan panggilan kehormatan untuk lelaki yang pernah disukainya itu. Namun Metha jelas menolak hasil pemikirannya, kalau Arya anak seorang juragan tanah di sana. Dia masih berpikir Arya yang dia tanyakan, beda dengan Arya yang warga bicarakan. Soal nama, bisa saja sama kan? Ya, Metha berpikir itu hanya kebetulan kesamaan nama saja. Kalau benar Arya seorang anak orang kaya, mana mungkin dulu dia tidak tahu? Sedang mereka sudah dekat empat tahun lamanya, dengan dua tahun saling menyimpan rasa. Metha pun memutuskan untuk melanjutkan kembali perjalanan, dia akan datang lagi ke kampung Arya untuk menemui Arya langsung untuk me

    Last Updated : 2023-01-28
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 336

    Sementara di ladang tempat Soleh bekerja, ayah mertua dari Arya itu sedang berpikir begitu mendengar kabar yang dibawa pekerja menantunya. Bahwa ada seorang wanita cantik yang menanyakan tentang Arya, saat dia akan pergi ke ladang tadi pagi. "Tapi wanita itu seperti tidak percaya gitu, pas saya bilang kalau den Arya adalah pemilik sebagian tanah dan sawah di desa ini, Kang," ujar Ali--pekerja Arya--yang tadi pagi bertemu dengan Metha, meski wanita itu hanya bertanya dari dalam mobilnya saja. "Emang nanyainnya gimana, Mang?" tanya Soleh tertarik mencari tahu, entah kenapa dia malah jadi teringat pada Metha yang bertemu dengan Arya di klinik kemarin. "Wanita itu nanya gini, 'Mang, kenal sama Arya? Katanya alamat rumahnya di desa ini. Nama desa ini, Desa Sumber Urip kan?' gitu, Kang.""Terus?" "Ya saya balik tanya dulu, takutnya salah orang. Meski sepengetahuan saya, nama Arya cuma ada satu di sini. Terus pas dia bilang nama lengkapnya, langsung aja saya iya-in. Terus saya bilang, ka

    Last Updated : 2023-01-29
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 337

    "Kamu siapa?" tanyanya tak kalah tajam, dengan sorot mata yang seakan ingin menguliti. "Dia ... Rara, Mr. Jang," jawab Nurul yang seakan mendapatkan pengalihan kemarahan Jang padanya. "Dia yang mengerjakan semua itu di gudang," lanjutnya seakan tidak menyadari, kalau dia yang meminta Rara melakukan itu. Jang melihat pada Nurul sekilas, dia tidak menyukai kalau orang yang tidak ditanya olehnya menjawab. Menyadari kesalahannya, Nurul menundukkan kepala dalam. "Kamu Rara?" tanya Jang, dia jelas baru melihat Rara yang baru beberapa hari bekerja. "I-iya, Mr." Rara merasakan tangannya mulai dingin, jantungnya berdegup kencang, dia tahu ada kesalahan besar disini. "Siapa yang menyuruh kamu untuk mengerjakan barang di gudang QC?" "Teh Nu-Nurul, Mr," jawab Rara pelan tapi terdengar jelas oleh semua orang. "Tapi kan aku sudah bilang jangan semuanya dulu, Ra!" Nurul menolak disalahkan, karena memang tujuannya adalah membuat Rara sibuk tanpa harus berada di ruangan QC. Jadi dia terus membe

    Last Updated : 2023-01-29
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 338

    "Mang Ali bilang orangnya cantik dan juga baik. Mang Ali bahkan dikasih uang dua ratus ribu, hanya untuk menjawab pertanyaannya saja," lanjut Soleh seakan menguatkan sangkaan, kalau Arya sebenarnya mengetahui siapa orang yang dimaksud."Oh, begitu," tanggap Arya yang bingung harus menjawab apa, meski dia sudah mulai menebak kalau mungkin saja wanita itu adalah Metha."Iya.""Arya tidak kenal, Pak. Tepatnya, belum bisa menebak siapa yang menanyakan Arya pada mang Ali, sebelum bertemu langsung dengan orangnya," jelas Arya tidak sepenuhnya berbohong. Soleh mengangguk-anggukan kepalanya berulang. Sikap tenang mertuanya itu, justru membuat Arya menjadi tidak nyaman. "Kalau ada yang sekiranya Seruni harus tahu, maka katakan saja, A. Jangan disembunyikan apapun darinya," kata Soleh sambil berdiri. "Bapak masuk dulu," pamitnya kemudian tanpa memberikan Arya kesempatan untuk berkata lagi. "I-iya, Pak," jawab Arya sedikit terbata. Arya menghembuskan napas kasar, mengusap wajahnya dengan kek

    Last Updated : 2023-01-30
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 339

    Arya melihat penunjuk waktu yang menempel di tembok, mengira-ngira apa Raja masih bangun atau sudah tidur, di waktu yang masih menunjuk di angka sembilan malam. Dengan sangat perlahan Arya bangun dari berbaringnya, menyelimuti tubuh istrinya sebelum keluar dari dalam kamar. Rumahnya sudah sepi, Soleh dan Lastri sudah tidur di kamar tamu. Sedang Isah pengasuh Aisha dan Arash, tidur di kamar Aruna yang ditinggal pemiliknya menginap. Menyalakan televisi agar tidak terlalu sepi, Arya membuka ponselnya untuk menghubungi Raja. Arya [Ja? Tidur?] Sedang orang yang dikirimi pesan oleh Arya sedang melepas rindu pada istrinya. Mengabaikan suara gesekan ponsel dengan meja karena getarannya. Raja merasa bebas memiliki istrinya, karena anak-anak mereka ingin tidur bareng dengan Aruna di kamar Arya. Arya [Ja? Masa udah tidur jam segini? Ada yang mau aku bilang.] Arya mengirim pesan lagi, setelah dua menit menunggu tak mendapat tanggapan. [Ck! Beneran sudah tidur, Ja?] [Aku mau ngomong pen

    Last Updated : 2023-01-30
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 340

    "Pak?" "Dari mana, A? Tadi bapak dengar suara Aa di depan rumah," tanya Soleh membuat Arya sedikit was-was. "Oh, barusan habis telponan sama Raja, Pak. Sekalian meriksa pintu pagar yang tadi dikunci sama mang Ade," ujar Arya jujur. "Oh. Aruna tidak rewel?" tanya Soleh yang tidak mencurigai apapun percakapan menantunya, dengan anak sulung keluarga Subrata lainnya itu. "Tidak, Pak." Arya menggigit bibirnya karena sudah berbohong, karena tadi dia memang tidak menanyakan tentang Aruna sama sekali. Tapi ketika Raja tidak membahas tentang Aruna, dia yakin anaknya baik-baik saja di rumah Tirta. "Ya sudah, Bapak mau tidur lagi. Aa tidur juga, persiapan kalau-kalau si kembar ngajak begadang. Jangan sungkan membangunkan ibu atau Bapak kalau butuh bantuan.""Iya, Pak. Istirahat saja," ujar Arya dengan lega. Dia pun bergegas melangkah ke kamarnya, bergabung dengan Seruni yang sangat lelap tertidur, setelah melihat si kembar yang sangat nyenyak sebelumnya. Waktu berjalan pasti, mengantar b

    Last Updated : 2023-01-30
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 341

    Diiringi lambaian tangan teman-temannya, Aylin meninggalkan cafe yang sudah lima tahun ini menjadi tempatnya mencari rezeki. Sebelah tangannya yang bebas dari genggaman tangan Aji, mengusap pipinya dari air mata. Betapa berat Aylin meninggalkan semuanya. Tapi ini adalah keputusannya sendiri. Menerima cinta yang ditawarkan Aji, harus dia bayar dengan meninggalkan semuanya. Ibunya, sahabat, keluarga, dan juga negaranya tercinta. Langkah mereka pasti menuju ke apartemen, mengemas semua yang akan dibawa ke kampung halaman Aji. Sedang koper Aylin masih ada di rumah Fatima, sebelum berangkat mereka akan singgah untuk mengambilnya, dan menjemput Fatima, Selma, dan juga Emir yang akan ikut mengantar ke bandara. Tak banyak yang Aji kemas, karena saat dia datang pun tidak membawa banyak baju. Satu koper dan satu tas gendong sudah siap di sudut ruangan, tinggal menunggu waktu yang tersisa semakin dekat. Grep! Aylin berjengkit kaget saat pelukan Aji mengukungnya dari belakang. "Masih ada wak

    Last Updated : 2023-01-30

Latest chapter

  • Jerat Cinta Sang Juragan    Tamat

    Menuju meja yang kosong, Oppa lalu menarik kursi untuk aku duduk. Sungguh sejak bersama dia, aku serasa jadi pemeran drama korea atau sinetron yang pernah aku tonton! Segala keromantisan dalam tayangan televisi, aku rasakan dari perlakuan Oppa. Iya, suamiku seromantis itu. Kalian bisa bayangin kan gimana? "Mau pesan apa?" tanyanya tanpa duduk di kursi kosong di depanku. "Apa aja, Rara ikut," sahutku cepat. Sekilas aku lihat menunya sama saja. Kalau tidak burger, ya ayam goreng. Jadi aku pasrahkan saja pilihan padanya. "Ayam goreng sama kentang saja, ya?" usulnya. Aku mengangguk. "Emm, burger juga," tambahnya, sambil menunjuk pada menu yang ada dibawah kaca meja. Lagi-lagi kepalaku bergerak ke bawah. "Ini, mau juga nggak?" tanyanya menunjuk pada satu menu. "Apa ini?" "Hotdog," jelasnya. Matanya kini menatapku lekat, menunggu jawaban atas tawarannya. "Oppa mau? Rara itu aja cukup. Takut nggak habis nanti," tolakku yakin. "Ya sudah, itu nggak perlu. Minumnya cola saja, ya?"

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 525

    Menatap ke luar jendela dari lantai tiga kamar Lee, Rara menikmati suasana malam negeri asal suaminya. Belum terlalu larut, tapi keheningan sudah menyelimuti tempat tinggal yang kini ditempatinya. Dari daun yang bergoyang dihempas angin, Rara bisa menebak kalau di luar sana sang bayu sedang bertiup cukup kencang. Lambaian helaian daun yang berguncang, meliuk indah dari bias terang lampu yang terpasang di setiap sudut di bawah sana. Satu dekapan hangat terasa, disusul dengan kecupan di belakang kepalanya. "Lihat apa?" tanya Lee, setelah perlakuan romantis yang dia berikan. "Lihat luar, sepertinya di sana sangat dingin. Angin juga kayaknya bertiup kencang," sahut Rara, dengan bersandar nyaman pada tubuh kekar suaminya. "Memang dingin. Tertarik untuk pergi keluar malam?" tanya Lee, dia pun turut melihat ke bawah sana. "Boleh?" tanya Rara dengan harapan bisa keluar menikmati tempat barunya. "Kenapa tidak? Baru jam delapan. Kalau mau kita bisa pergi." "Kemana?" Rara menoleh, hingga

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 524

    Arya keluar dari kamar setelah bertukar kabar dengan Lee, sudah dipastikan mereka harus berangkat ke Korea besok lusa, menggunakan pesawat sewaan bersama ketiga teman Lee. "Zahra, Aruna sudah bangun?" tanya Arya saat melihat Zahra datang dari arah dapur. "Eh, tadi sih belum, A. Ini baru mau Zahra lihat," sahut Zahra dengan sungkan, meski Arya sudah menganggapnya seperti saudara, tak serta merta gadis itu bisa bersikap lebih akrab. "Nanti siapkan keperluan Aruna, terus bantuin teh Runi untuk mengepak keperluan Arash dan Aisha. Kita akan berangkat ke Korea besok lusa. Jangan lupa, siapkan keperluan kamu juga," titah Arya membuat Zahra terdiam untuk beberapa saat. Pikiran Zahra sontak teringat pada Ji Hun, sejak kepulangan lelaki baik itu, Ji Hun seakan telah melupakan Zahra. Tak sekalipun seseorang yang sudah mengatakan kalau dia adalah calon suaminya, mengirim pesan alih-alih menelpon. Dia seolah dilupakan, sedang untuk menghubungi lebih dulu Zahra juga malu. Bisa saja semua yang

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 523

    Rara[Assalamua'aikum, apa kabar semuanya?] Sapa Rara di grup percakapan keluarga. Seruni [Wa'alaikumussalam. Cieee, pengantin baru baru nongol di grup? Gimana, Ra?] Balas Seruni yang kebetulan sedang memegang ponsel jadi langsung membalas. Rara[Apanya, Teh? Dingin di sini.] Rara menambahkan emot menggigil di akhir kata. Seruni [Kan ada penghangat, Ra. Tinggal peluk!] Rara terkekeh sendiri, dia menoleh ke arah Lee yang masih terlelap imbas pertempuran mereka tadi. Rara [Idih, Teteh ….] Robi [Wa'alaikumussalam. Duh, emak-emak lagi bahas apaan, sih? Pake ngobrolin penghangat segala. Kompor bukan, sih? Salju udah turun belum, Ra?] Seruni [Jomblo masih polos @Robi.] Robi tertawa membaca balasan kakaknya, belum tahu saja Seruni kalau adiknya baru bertemu dengan seseorang. Rara[Dia pura-pura polos, Teh. Hihihi!] Robi [@Rara aku beneran polos loh, belum ternodai apapun otakku, jadi nggak paham yang dibahas sama emak-emak seperti kalian.] Seruni [Iya, deh @Robi biar cepe

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 522

    Rapat sudah selesai, besok Rara dan Lee akan meninjau gedung yang akan dipakai untuk pesta nanti. Awalnya keluarga pihak ibu Lee heran, mengapa pesta dirayakan saat musim dingin. Namun setelah mendengar penjelasan nenek Han, mereka pun langsung paham. "Besoknya kita akan latihan dansa, Sayang," kata Lee begitu mereka sudah kembali ke kamar, Rara melepas penutup kepalanya, dan menyimpannya di pinggir tempat tidur. "Latihan dansa? Untuk apa?" tanya Rara, "Rara nggak bisa," lanjutnya. "Ya makanya latihan dulu, belajar." Lee mencolek ujung hidung Rara. "Harus, ya? Nggak bisa tidak? Apa Rara tidak akan membuat malu nanti?" tanya Rara sudah ketakutan, merasa dirinya memang bukan dari kelas yang sama dengan Lee. "Ngomong apa sih istriku ini? Mana ada bikin malu? Kan nanti belajar dulu," balas Lee sambilan mendekap Rara, mengecup pipinya. "Takut nggak bisa," elak Rara. "Kan belajar, Sayang. Apa mau coba sekarang?" tanya Lee melepas pelukannya, menatap Rara yang terlihat kembali tak per

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 521

    Lee terus mengejar Ji Hun, keduanya seperti mengulang masa kecil mereka, saling mengejar tanpa peduli kelakuan itu membuat kursi dan meja bergeser. Suara tawa memenuhi ruangan, para pelayan yang melihat, apalagi yang mengabdi sejak kedua pangeran itu masih kecil, merasa terharu. Mereka tersenyum sambil menggelengkan kepala, turut bahagia kehangatan juga keceriaaan di keluarga majikannya akhirnya kembali setelah sekian tahun tidak terasa.Rara yang menunggu Lee kembali tapi tidak mendapatkan sang suaminya menampakkan diri, dengan ragu melangkah menuju pintu, tangannya terulur menekan pegangan pintu. Dia pasti masih asing di sana, tapi tentunya harus membiasakan diri juga, bukankah ini adalah rumahnya juga sekarang?Sungguh Rara tidak akan menyangka, akan menjadi salah satu penghuni rumah seperti layaknya istana tersebut.Seorang pelayan yang Lee tugaskan untuk menemani Rara, segera bangun dari duduknya begitu mendengar suara pintu yang dibuka. Dengan membungkukan badan, dia menyapa nyo

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 520

    Ji Hun tersenyum tipis, jelas sudah tak ada sisa cinta untuk Eun Sook di hati Lee, perlakuan lembut Lee pada Rara menyiratkan begitu banyak cinta di sana. Semoga saja hal itu tetap akan berlaku, saat Lee bertemu dengan wanita di masa lalu mereka nantinya. Nenek Han berdiri, memeluk Rara yang sudah mencium punggung tangannya penuh hormat. "Nenek apa kabar?" ujar Rara meski hatinya masih belum tenang. Terdengar Min Ra mengartikan perkataan Rara. "Nenek sehat, baik, sangat baik. Kamu baik-baik saja, kan? Anak nakal itu tidak membuat kamu kelelahan kan, Sayang?" nenek Han melirik pada Lee yang sedang bersalaman dengan kerabatnya yang lain, saling menanyakan kabar dengan air mata haru yang keluar. Si anak hilang sudah kembali ke pelukan keluarga. Bahkan datang tak sendiri, ada wanita yang sudah dia ikat dalam ikatan suci. Rara tertawa pelan, menggeleng dengan rona merah yang menjalari pipi. "Tidak, Nenek. Rara baik. Oppa memperlakukan Rara dengan sangat baik juga," jelas Rara dengan

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 519

    Mobil yang saat ini sedang ditungganginya, jelas bukan mobil biasa. Mobil ini sangat mewah, tempat duduknya sangat nyaman, hawa hangat sangat terasa, berbeda dengan cuaca di luar sana yang menggigit tulang. "Sayang, Khumaira Nisa. Aku suamimu, lelaki yang memintamu menjadi istriku pada keluargamu, pada Tuhanmu. Ini aku Ali. Lee Seung Hoo. Kenyataan tentang siapa aku di negaraku, tak merubah apapun tentang cintaku padamu. Ini lah aku di sini. Kamu akan mengetahui semuanya sebentar lagi. Kumohon jangan bersikap seperti ini. Maaf kalau aku tidak jujur sepenuhnya, karena aku pikir tak perlu mengatakan semuanya tanpa ada bukti nyata. Jangan berubah, Sayang. Aku tidak nyaman," lirih Lee, dia menghadapkan dirinya pada Rara, menatap lekat wajah yang sudah dengan mudah membuatnya melupakan luka cinta. Dia sedih saat melihat sorot tak semangat di binar mata Rara, mata indah itu tak bersinar seperti sebelumnya. "Allah, Rara seperti sedang bermimpi. Rara belum mengenalmu ternyata." Rara menggel

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 518

    "Kamu sudah pergi meninggalkan kakakku, kamu bahkan mengabaikan perasaan aku demi kakakku. Kamu tolak aku, karena lebih memilih Seung Hoo. Kamu tidak peduli dengan kedekatan kita selama dua tahun lamanya. Kamu berpaling. Kamu abai dengan hatiku. Lalu setelah kamu dapatkan kakakku, kamu pun mencampakkan dia. Kamu pergi dengan lelaki lain. Lalu tiba-tiba kamu bilang hamil anak kakakku? Kamu tidak mabuk kan? Siapa yang akan percaya?" bentak Ji Hun setelah empat bulan kepergian Eun Sook dan wanita itu lalu kembali. Sedang saat itu Lee sudah menetap di Indonesia, melupakan semua kepedihan dengan memilih mengabdikan diri di perusahaan cabang keluarga yang baru dibangun di sana. "Tapi ini anak Seung Hoo, Oppa. Anak sepupumu!" "Aku tidak percaya. Sekali jal*ng, kamu akan tetap jal*ng! Semudah itu kamu lemparkan dirimu padaku, lalu kamu pun melemparkan diri pada kakakku. Siapa yang akan percaya kalau anak dalam kandunganmu adalah anak Seung Hoo, kalau kamu pergi dengan lelaki lain akhirnya?"

DMCA.com Protection Status