Home / Romansa / Jerat Cinta Sang Juragan / Chapter 351 - Chapter 360

All Chapters of Jerat Cinta Sang Juragan : Chapter 351 - Chapter 360

526 Chapters

bab 351

Di rumah Tirta, Arya mengatakan keputusan hasil berdiskusi dengan Seruni, kalau acara aqiqah Arash dan Aisha akan dilakukan setelah tujuh hari kelahiran mereka. Aji yang ikut menyimak, hanya mengangguk setuju dengan keputusan ayahnya, bahwa pesta pernikahan atau acara ngunduh mantu, akan dilaksanakan lima hari ke depan. Aylin sedang bermain bersama Aruna dan Zahra, meski terkendala bahasa, dia mencoba akrab dengan keponakan suaminya itu. Dia sudah jatuh hati pada sosok Aruna, sejak melihatnya pertama kali lewat sambungan video di hari pernikahannya di Turki. "Kabari bu Fatima, beliau harus datang pas acara nanti," kata Tirta. "Tahu gitu, sekalian saja mama datangnya bareng kami," sesal Aji. "Salah siapa pulang nggak bilang-bilang dulu? Segala pengen kasih kejutan. Kalau bilang dulu kan pasti kita bahas lagi sebelum kamu pulang." Sukma menjawab sebal. "Ya kan tadinya Aji kangen kumpul cepet sama kalian. Jadi buru-buru pulang, sebelum Aylin berubah pikiran," ujar Aji yang langsung
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

bab 352

"Kenapa harus membandingkan Aylin dengan Seruni, Bu?" tanya Tirta saat mereka sudah berada di kamar. Arya sudah kembali tadi, membawa Aruna yang awalnya menolak untuk pulang. "Maksudnya, Yah?" tanya Sukma tak mengerti. "Apa Ibu tidak sadar, secara tidak langsung tadi Ibu membuat luka lama Aji terbuka lagi? Apa Ibu lupa, bagaimana usaha Aji melupakan Seruni, hingga akhirnya mau memilih Aylin untuk menjadi istrinya? Perjuangan Aji sangat panjang mengobati hati begitu lama. Tapi tadi Ibu dengan mudah mengatakan, kalau Arya bahagia bersama Seruni. Hal itu pasti membuat hati Aji terluka lagi, Bu."Sukma terdiam, semua perkataannya tadi hanya karena ketakutannya Aji akan memilih tinggal di negara istrinya, bukan berniat membuka luka hati si anak bungsunya yang begitu dia sayangi. "Ibu hanya takut Aji pergi lagi, Yah," cicit Sukma sedih. "Ayah paham, Bu. Tapi Ibu sudah melihat upaya Aji memenuhi semua janjinya, untuk menetap di sini bersama kita. Bahkan Aji langsung memutuskan kembali, s
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

bab 353

"Dua puluh empat tahun?" Metha menatap tak percaya pada tulisan yang menerangkan umur istri Arya tersebut. Pantas dia terlihat masih sangat muda, memang begitu kenyataan sebenarnya. "Arsen menikahi gadis yang sangat jauh jarak usianya? Apa itu berarti dia baru menikah paling lama enam atau tujuh tahun yang lalu?" Metha kembali bergumam. Tingkahnya yang berbicara sendiri, tak luput dari pengawasan petugas jaga. Namun mereka hanya bisa memandang tanpa berani bertanya, apa yang sebenarnya dicari wanita itu. "Itu artinya, setelah aku memutuskan memilih mas Santoso, Arsen terpuruk dalam kesedihan karena aku tinggal menikah? Benarkah?" Ada bahagia menyusup ke dalam hati Metha. Arya sebegitu terpukulnya atas pernikahan dia, hingga baru setelah bertahun-tahun lamanya, Arya baru bisa move on dan menikahi gadis--yang saat dia menghitung kemungkinan usia pernikahan Arya, Seruni saat menikah berusia enam belas tahun. "Gila! Arsen menikahi gadis di bawah umur?" Metha berdecak tak percaya. "Sebe
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

bab 354

"Seruni mimpi kamu jatuh?" tanya Denni yang sedari tadi menyimak. "Iya, Wa. Sampe keringetan."Tirta dan Denni saling pandang. "Terlalu capek mungkin jadi mimpi yang nggak jelas," balas Tirta, meski entah kenapa hatinya mendadak tidak nyaman. "Pastinya begitu," timpal Denni meski dia juga merasa tak enak hati. "Iya. Seruni juga bilang gitu. Capek. Belum lagi Aruna yang merasa tersaingi, jadi kadang jadi manja nggak jelas." "Pastilah. Selama ini dia selalu diutamakan, tiba-tiba perhatian kalian langsung teralihkan pada kedua adiknya sekaligus. Pasti dia jadi manja begitu. Kalau perlu, Aruna di rumah Ayah saja, biar kalian fokus dulu ngurus si kembar," usul Tirta menanggapi keluhan Arya. "Nggak tahu juga, Yah. Harus bicarakan dulu sama Seruni. Soal Arun telat pulang aja nyariin, apalagi kalau nginep di tempat Ayah, bisa-bisa dia nyuruh susulin terus," jelas Arya. "Ya coba aja bicarakan dulu. Di rumah ada Aji sama Aylin, Aruna kan sudah mulai dekat sama bibirnya, tuh, meski terbent
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

bab 355

"Maaf, siapa yang kamu panggil? Di sini tidak ada yang bernama Arsen. Lagi pula, untuk apa Anda berlama-lama di sini? Apa tidak takut, kulit Anda akan menghitam karena tersengat matahari?" sindir Arya mengingat apa yang pernah Metha katakan dulu. "Arsen--ah, maksudku, Arya …. ada yang ingin aku bicarakan denganmu.""Apa? Aku rasa tidak ada yang harus kita bicarakan, Ibu Santoso. Bahkan kita tidak saling mengenal. Apa yang akan dibicarakan?" ujar Arya menatap tajam, dia mulai risih atas tatapan beberapa orang yang menyadari ada perdebatan antara dirinya dan Metha, dia juga mulai khawatir kalau di sawah itu ada bapak mertuanya, karena Soleh diberikan kebebasan di mana saja bekerja yang diinginkan lelaki itu. Arya berharap, mertuanya tidak ada di antara salah satu pekerjanya saat ini. Arya mengedarkan pandangan, mencari sosok yang sudah sangat dikenalnya dari tempatnya berdiri. Dia sedikit merasa lega, sejauh matanya memandang, tidak ada Soleh terlihat di sana. Hanya Ade yang dia lihat
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

bab 356

"Arsen!""Den Arya!"Semua orang kaget melihat Arya yang terkapar di tengah jalan, suasana menjadi panik, para pekerja Arya serentak mendekat naik ke jalan, mengamankan kendaraan lain agar tidak menabrak dua orang yang terluka di sana."Arsen!" Metha terus menjerit, berlari menuju Arya namun ditahan oleh Ade."Jangan mendekat! Anda lah penyebab semua ini! Mang, pegangin wanita ini!" perintah Ade pada pekerja lainnya yang langsung memegang tangan Metha yang berusaha memberontak.Ade dibantu yang lain, juga beberapa pengguna jalan yang berhenti, membopong tubuh Arya juga pengendara motor yang terlibat tabrakan dengannya.Tempat kejadian diamankan, motor sudah berada di tepi jalan. Ade memeriksa tubuh majikannya yang tak sadarkan diri, begitu juga dengan korban yang satunya lagi, mendapat perhatian dari orang-orang yang datang mengerubungi."Bawa ke Puskesmas segera! Coba hentikan mobil untuk membawa mereka berdua!" titah Ade pada siapa saja yang mendengarkan perintahnya. Dia menepuk pel
last updateLast Updated : 2023-02-05
Read more

bab 357

Tak ingin membuang waktu karena memikirkan bagaimana kecelakaan itu terjadi, Soleh kembali berbalik masuk ke rumah Seruni, untuk minta diantar Robi pergi ke Puskesmas. "Pak, makanannya sudah siap," tawar Rara begitu melihat bapaknya mendekat. "Nanti saja, Ra. Bapak ada perlu sebentar. Robi, antar Bapak dulu!" ajaknya pada anak lelaki tunggalnya. "Kemana, Pak?" tanya Robi sambil berdiri. "Ikut saja," ujar Soleh membuat Seruni, dan yang lain merasa heran. Apalagi melihat kepanikan di wajah Soleh. "Ada apa, Pak? Siapa yang barusan datang?" tanya Seruni yang merasa ada sesuatu disembunyikan bapaknya. Begitu juga dengan Lastri, dia tahu ada hal yang tidak ingin orang lain tahu dengan melihat sikap suaminya itu. "Mang Ali. Ayo, Bi, cepat!" "Kenapa sih, Pak?" Seruni makin penasaran, saat Soleh menyebut nama orang yang bekerja di sawah milik suaminya. "Nanti saja Bapak kasih tahu, sekarang pergi dulu. Hayu atuh, Robi! Buruan!" ajak Soleh sedikit kesal melihat Robi yang sedikit lambat.
last updateLast Updated : 2023-02-05
Read more

bab 358

Aji jelas tidak percaya mendengar apa yang Ade katakan. Apalagi mengenai nama seorang perempuan yang turut menjadi sebab kecelakaan Arya terjadi. Metha, siapa dia? Setahunya, Arya tidak pernah dekat dengan perempuan dulu, selain gadis yang coba dijodohkan dengannya oleh ibu mereka. "Mamang yakin aa bilang begitu?" tanya Aji sangsi saat Ade mengatakan Arya mengusir Metha, dan mengatakan kalau dia mencintai Seruni. "Iya, Den.""Mamang tahu siapa dia?" "Dia ... pemilik klinik bersalin tempat teh Runi melahirkan kemarin." Aji semakin pusing. Benarkan Arya membawa Seruni melahirkan di klinik milik orang masa lalunya? "Sudah. Kita bahas soal itu nanti. Sekarang ini, yang perlu kita pikirkan adalah kondisi kakakmu," potong Tirta tidak ingin membahas itu lebih dalam sekarang. Bukan saat yang tepat. Aji dan Ade mengangguk. "Keadaan korban yang satunya gimana, Yah?" tanya Aji mengenai orang yang tabrakan dengan Arya. "Dia baik-baik saja, hanya luka ringan. Kepalanya sempat kebentur aspa
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

bab 359

Soleh menjauh dari dekat brankar, memberi ruang pada Sukma untuk mendekat. Robi dan Aji beranjak keluar kamar agar tidak terlalu sesak di sana. "Arya baik-baik saja, Bu." "Ibu khawatir sekali, Aa." "Arya baik. Ibu tenang saja."Sukma memindai seluruh badan Arya, dia baru bisa bernapas lega, setelah semuanya terlihat memang seperti yang Arya katakan. "Itu benjol," tunjuknya pada kening Arya, mengusap perlahan pipinya yang lebam, juga tangan Arya yang baret. "Arya baik-baik saja, Bu." "Iya, syukurlah. Ibu senang mendengarnya." "Bagaimana ceritanya, A?" "Bu ... sudah, nanti saja dibahasnya. Kasihan si aa masih sakit," ujar Tirta yang tidak ingin membahas kronologis kejadian yang menimpa Arya sekarang. "Iya, tapi Ibu penasaran aja, A. Tadi mang Engkos juga Ibu tanya jawabnya nggak jelas gitu.""Nanti Arya jelaskan ya, Bu. Biar semua orang mendengar penjelasan dari Arya dan tidak memperpanjang kesalahpahaman," ujar Arya membuat Sukma mengernyitkan keningnya. "Maksudnya, A?" "Nan
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

bab 360

"Bawa kemana, Pak?" tanya yang mengangkat tandu Arya. "Kamar ini, Pak, sudah disiapkan." Lastri menunjuk kamar tamu, tak lama Sukma masuk dan langsung ke kamar Seruni saat mendengar suara tangisan kedua cucunya. "Bu, Aa kenapa?" tanya Seruni saat melihat Sukma masuk. "Arya baik-baik saja, Runi. Sini, Aisha sama, Nenek. Kok, malah pada nangis gini," ujar Sukma menutupi perasan iba pada Seruni yang sudah bersimbah air mata, meski belum melihat kondisi Arya. "Runi mau lihat aa, Bu." kata Seruni setelah Aisha berpindah gendongan pada neneknya. "Sebentar, Ibu panggil Rara dulu. Aruna di mana?" tanya Sukma menanyakan keberadaan Aruna. "Sama Zahra. Mungkin main di halaman belakang." Seruni perlahan bangun, namun segala pemikiran tentang Arya membuatnya seakan tidak bertenaga. Tubuhnya lemas seakan tidak bertulang saja. "Rara! Sini, Ra!" panggil Sukma. Tak menunggu lama, Rara pun datang dengan wajah dibuat sebiasa mungkin, tadi baik Soleh maupun Lastri sudah memintanya tak menunjukkan
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more
PREV
1
...
3435363738
...
53
DMCA.com Protection Status