"Bu," Seruni menyapa Lastri yang mengusap kepalanya. "Maafin Runi ya, Bu. Maafin kesalahan Runi," lirih Seruni menahan air matanya."Sudah, yang sabar. Kamu nggak pernah punya salah sama Ibu, kamu selalu jadi anak terbaik Ibu," jawab Lastri, dikecupnya kening Seruni."Terima kasih, Bu, bapak mana?" "Bapak nanti nyusul, Sayang," jawab Arya menyela. "Kamu sudah makan, Runi?" tanya Lastri. "Tadi sudah sarapan, Bu. Sshht," desis Seruni saat merasakan lagi kontraksi yang semakin rapat terasa. Melihat itu, Arya meminta Arun untuk turun dari brankar. "Arun sayang, Arun main sama bi Zahra, ya? Kasian ibu. Bisa?" Aruna menatap wajah ibunya yang meringis, lalu dengan cepat mengangguk. "Iya, Ayah." Arun beranjak bangun, dia mendekatkan kepalanya ke perut Seruni. "Dedek bayi, jangan bikin ibu sakit, ya? Cepet keluar, nanti main sama kakak Arun," ujarnya sambil mengusap sayang perut ibunya, lalu segera turun setelah mencium pipi Seruni. "Arun sayang Ibu." Semua orang yang melihat itu terse
Last Updated : 2023-01-24 Read more