Home / Romansa / Jerat Cinta Sang Juragan / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Jerat Cinta Sang Juragan : Chapter 301 - Chapter 310

526 Chapters

bab 301

Dua jam kemudian mereka sudah sampai di hotel. Sepanjang perjalanan tadi perbincangan di dominasi oleh duo ibu yang duduk mengapit Aylin, kedua wanita itu menguasai calon pengantin Aji dengan bertanya banyak hal, tentang hubungan mereka tentunya. Mukta menjadi penerjemah, sekaligus penyambung lidah pertanyaan Sukma juga jawaban yang diberikan Aylin. Dari obrolan itu Aylin tahu, kalau Mukta juga meninggalkan negaranya untuk mengikuti lelaki yang dicintainya, menetap di negara orang hanya untuk mengabdikan hidupnya bersama Denni, yang sudah dipilih hatinya sebagai pendamping hidup. Pantas saja Aylin melihat Mukta terlihat berbeda, ternyata memang wanita itu bukan berasal dari negara calon suaminya. Aylin akan bertanya banyak pada Mukta nanti. Bagaimana kiat-kiat memikat hati mertua berbeda bangsa, yang tentunya perbedaan cara didik juga budaya, akan mempengaruhi kehidupan rumah tangganya. Beruntung sepengetahuan dia, Sukma--sang calon ibu mertua, terlihat sangat baik dan bersikap sang
last updateLast Updated : 2023-01-17
Read more

bab 302

Dug! Kaki Aji terantuk lagi. "Sayang!" pekik Aylin panik saat melihat Aji sedikit limbung. Aji tertawa yang langsung menular pada Aylin, hingga lambaian tangan Aji menghentikan sikap absurd-nya. Aylin menggeleng dengan senyuman yang tak pudar terukir. "Ehem!" suara deheman terdengar di belakang tubuh Aylin, saat berbalik nampak Fatima sedang mengulum senyum menatapnya. "Mama," ujar Aylin malu sambil mendekat. "Tunggu dua hari lagi," goda Fatima. Aylin menggandeng tangan ibunya masuk. "Bagaimana harimu?" tanya Fatima begitu mereka sudah duduk. "Menyenangkan," jawab Aylin dengan berbinar. "Syukurlah. Mama sangat bahagia melihat kamu bahagia Aylin. Keinginanmu dikabulkan, harapanmu tercapai. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu." "Aamiin, semua atas restu dan doa Mama juga." "Mama hanya meminta semua agar keinginan kamu tercapai, Nak. Dan keinginan kamu bersama Seta sudah Allah wujudkan. Jaga cinta kalian, setelah menikah bukan hanya yang indah terlihat, semua kejelekan dia
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

bab 303

"Ini ... apa, Wa?" tanya Aji tanpa menyentuh amplop itu. "Ambil dan bukalah. Tadinya mau kasih paket untuk kalian bulan madu, tapi dipikir lagi orang-orang pada ke Turki untuk bulan madu, jadi setelah berembuk dengan uwa-mu, akhirnya kami sepakat memberikan itu sebagai tanda kasih sayang buat kamu, Ji. Buat tambah beli kasur pas udah nikahnya nanti. Bukalah," kata Tirta menggeser amplop itu lebih dekat ke Aji. Dengan ragu, Aji mengambil amplop itu. Lalu dengan perlahan dibukanya sampai terlihat apa yang ada di dalamnya. Aji menoleh pada Denni dan Mukta bergantian, tak percaya dengan apa yang tertulis di sana. "Wa, ini ...?!" "Terimalah, Ji, tanda kasih sayang kami," ujar Mukta sambil tersenyum. "Apa isinya, Ji?" tanya Tirta penasaran. Aji menarik isi amplop itu, hingga selembar kertas yang bertuliskan sejumlah uang terlihat di sana. "Cek, Yah," jawab Aji sambil menunjukan, hingga semua orang bisa melihatnya. "Alhamdulillah, rezeki kamu," ucap Tirta tanpa bertanya berapa nomina
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

bab 304

Perhatian ketiganya teralihkan pada suara bel. "Itu pasti uwa dan yang lainnya. Mereka pasti sudah lapar. Kita sarapan dulu, ya?" ajak Aji mengalihkan pembicaraan. "Sebaiknya memang kita makan dulu. Bicarakan ini nanti sama a Denni juga." Tirta mengatakan keputusannya. Dua orang yang menjadi tanggung jawabnya itu mengangguk, meski Sukma malas untuk melakukannya. "Sarapan dulu," kata Denni begitu pintu kamar dibuka. "Iya, Wa, mari." Aji mendahului, melangkah paling depan menuju ke lift. Denni, Mukta, dan Raja bisa merasakan ada yang berbeda dengan ketiga orang yang baru keluar kamar itu, sedang Bara dan Asep memilih hanya diam, meski melihat ada yang tidak beres di sana. Memasuki restoran, mereka memilih meja yang bisa menampung enam orang, dan meminta dua orang pekerja ayahnya makan di meja yang berbeda. "Sep, Kang Bara, maaf makannya di meja lain dulu, ya? Ada yang mau kami bahas," ujar Aji membuat Denni, Mukta, dan Raja saling melempar pandang. "Siap, Den." "Iya, Den." Bar
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

bab 305

"Gimana, Ji?" tanya Tirta begitu Aji menyimpan ponselnya di meja. "Alhamdulillah, Aylin sudah bisa menerima andaipun mamanya tidak bisa ikut dengan kami nanti, Yah," jawab Aji dengan wajah terlihat begitu lega. "Alhamdulillah," ucap syukur pun terlafaz dari bibir semua orang, utamanya Sukma, ketakutannya hilang sudah. "Jadi tidak perlu datang ke rumah Aylin sekarang?" Raja menimpali. "Nggak perlu, A. Kan sudah beres," tegas Aji. "Kirain tetep mau ke sana dengan alasan biar yakin, ternyata tidak," ledek Raja. "Emangnya kamu, A, sampai harus ada tragedi jadi langsung terpaksa nikah sama Cahaya," ledek Mukta membuka rahasia yang tidak diketahui yang lainnya.Bagaimana saat itu mereka harus 'terpaksa' menikahkan Raja dan Cahaya, padahal sebelumnya rencana pernikahan itu akan dilangsungkan setelah Cahaya pulang dari Korea. Tapi karena keisengan--lebih tepatnya-- tidak bisanya Raja menahan diri, akhirnya pernikahan itu terjadi setelah bekas bibirnya tercetak di leher Cahaya. Untuk ya
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

bab 306

Aji membawa Aylin mendekat pada Sukma untuk meminta restu, pelukan hangat penuh cucuran air mata mengiringi moment itu. "Selamat, Ji. Selamat. Semoga sakinah, mawwadah, warrohmah. Semoga kalian selalu bahagia," ujar Sukma menciumi keduanya. Lalu memeluk Aji erat, seakan tak rela melepaskan si bungsu yang baru saja bisa menemukan cinta sejatinya. "Aamiin, terima kasih, Bu. Terima kasih untuk semua dukungan Ibu. Menerima gadis pilihan Aji dengan tulus," jawab Aji dengan air mata yang menetes. "Bahagialah, kalian. Berbahagialah." Sukma beralih memeluk menantunya. Aylin hanya mengangguk dengan senyuman yang berbalut tangis haru. Dia yakin, Sukma bisa menggantikan Fatima saat dia mengikuti suaminya nanti. "Terima kasih, Ibu," kata Aylin yang hanya mampu mengatakan kalimat itu. Keduanya berpindah pada Tirta, melakukan hal yang sama meminta restu atas dimulainya hidup baru, sebagai pasangan yang baru saja disatukan Tuhan. "Ayah! Doakan Aji bisa menjadi suami yang baik seperti Ayah. Te
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

bab 307

Rumah itu kembali sepi, sisa acara sudah dirapikan Selma yang sudah kembali ke rumahnya, dan akan kembali nanti setelah subuh.Fatima juga sudah masuk ke kamarnya, meninggalkan Aylin dan Aji yang mendadak kehilangan kata, saat hanya berdua saja di ruangan yang tadi jadi saksi ijab kabul mereka. "Emm, ke kamar?" ajak Aylin gugup. "Mak-maksudnya ... kita istirahat, besok--" "Iya, Sayang. Kita istirahat. Besok takut terlambat." "Iya. Mari," kata Aylin mendahului Aji melangkah ke kamarnya. Dengan jantung yang bertabuh riuh, Aji mengikuti langkah Aylin. Tangan Aylin mendadak dingin, dengan sedikit bergetar dia menekan pegangan pintu, hingga kamarnya yang sudah dihias terlihat oleh Aji.Ceklek! "Masuklah!" Aylin menoleh sebentar, lalu menunduk saat Aji berdiri begitu dekat dengannya. Belum apa-apa saja Aylin sudah merasakan tubuhnya panas dingin. Apa mereka akan menghabiskan waktu bersama setelah ini?"Sayang?" Tiba-tiba saja suara Aji terdengar menakutkan untuk Aylin. Bahkan dia sa
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

bab 308

Sementara itu Aylin tersenyum sendiri, menenangkan debaran jantung yang menggedor kencang tadi. Disentuhnya bibir yang sudah terjamah oleh suaminya tadi. Tak sadar matanya memejam lagi, saat kelembutan itu kembali membayang, ditambah pengakuan Aji, kalau dia adalah seseorang yang beruntung mendapatkan cinta, dan sosok Aji utuh pertama kali. "Seta ... aku sangat mencintaimu. Aku bahagia sekali," gumamnya dengan menepuk pipinya yang terus menghangat, karena aliran darah yang memompa cepat ke wajah. Dia ... malu sendiri. "Aku harus cepat mengganti baju sebelum Seta mengetuk pintu, kasian kalau dia harus menunggu lebih lama di luar. Apalagi kalau mama sampai tahu, bisa habis aku diceramahin nanti. 'Aylin, kenapa Seta ada di luar kamar?' dan aku pastikan tak bisa menjawab apa alasannya. Masa aku bilang malu membuka baju di depan suamiku? Sedang Seta saja tadi bilang, tanpa sehelai bajupun aku sudah halal dilihatnya. Duh, bayangin saja aku dah malu banget!" Aylin menggeleng berulang. Lal
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

bab 309

Setelah Aji keluar dari kamar dengan memakai baju semalam, Aylin pun bergegas turun dari tempat tidur, membebat tubuhnya dengan selimut. Mengambil baju dari lemari sembarangan, Aylin segera memakainya lalu merapikan kamarnya dengan sigap. Keluar dari kamar, Aylin melihat melihat Fatima dan Selma sedang membereskan ruangan dari sisa perayaan semalam. "Ma," sapa Aylin mendekat. "Sudah sholat?" tanya Fatima memindai keseluruhan penampilannya Aylin. Matanya menangkap tanda merah di leher anaknya. "Belum, Seta sedang mandi lebih dulu," jawab Aylin sedikit malu. "Oh. Jam berapa akan datang perias?" tanya Fatima mencoba abai dengan apa yang matanya temukan pada Aylin pagi ini, sedang Selma mengulum senyuman, karena seperti Fatima, dia juga melihat tanda itu, sebab Aylin mengikat asal rambutnya. "Jam enam paling telat." "Sayang," panggil Aji dengan rambut basah yang sedang berusaha dikeringkannya dengan handuk, sementara baju semalam kembali membungkus tubuh tegapnya, yang sudah Aylin
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

bab 310

"Ayah, itu siapa yang bareng nenek sama kakek?" celetuk Aruna saat melihat bocah perempuan cantik ada di antara Sukma dan keluarga yang lain. "Tidak tahu, Sayang. Coba tanya om Raja," jawab Arya. "Om juga belum tahu namanya, Arun. Dia anak temannya om Aji," jelas Raja tanpa menunggu Aruna bertanya. "Coba Papa tanyain sama anaknya," timpal Dhaka pada bapaknya. "Iya, Om, coba tanyain," balas Aruna setuju dengan perkataan sepupunya. "Ini bocil kenapa fokus sama anaknya teman Aji, sih?" Raja terkekeh geli. "Bibitnya ini mah." Cahaya menyahut. "Bibit apa maksudnya, Sayang?" Raja kurang paham. "Dah, lah, jangan dipikirin. Lanjut mideo lagi saja, Pa."Raja pun menurut. Kembali mengambil gambar dengan baik. Berita pernikahan Aji sudah sampai ke telinga Lastri. Ada rasa lega yang membuncah, meski ada perasaan khawatir juga dengan hati Rara saat mendengar kabar ini nanti. Meski begitu Lastri senang atas pernikahan Aji yang harus dilangsungkan sangat jauh hari ini, dengan cepat Aji meni
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
53
DMCA.com Protection Status