Home / Romansa / Jerat Cinta Sang Juragan / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Jerat Cinta Sang Juragan : Chapter 281 - Chapter 290

526 Chapters

bab 281

Aji Seta[Apa kabar, Aylin? Kukira kamu sengaja tidak membalas pesanku, tapi ternyata aku yang kurang teliti tidak mengirimkan balasan atas pesanmu yang terdahulu. Maafkan. Semoga harimu selalu menyenangkan setelah kepergianku, terus bahagia, dan penuh warna.] Tulis Aji dalam pesannya untuk Aylin, dia sempat tertegun melihat nama Sabilla ada diurutan ketiga teratas dalam aplikasi percakapan tersebut. Sedikit merasa bersalah, kemarin malam dia begitu antusias berkenalan, tapi langsung meredup begitu melihat, dan berhadapan langsung dengan sosok itu. Bukan tidak tertarik, hanya bayangan gadis lain yang membayangi pandangan Aji saat melihat Sabilla, dan Aji tidak menyukai itu. Kini hati Aji sudah yakin, Aylin lah yang dia inginkan, meski terlambat hatinya mengakui itu setelah mereka berjauhan. Tak ada kata terlambat untuk mencoba bukan? Aylin mencintainya, dan dia akan berusaha membalas cinta itu, menumbuhkan rasa yang sejak kecewa oleh Seruni, tak pernah rasa itu singgah menyambangi
last updateLast Updated : 2023-01-11
Read more

bab 282

"Apa tadi sempat lihat-lihat mobil dulu, Ji?" tanya Tirta setelah dirasa cukup percakapan mengenai rencana Aji, yang akan kembali ke Turki untuk menemui Aylin."Belum, Yah. Nggak jadi.""Loh, kenapa?" "Aji sebentar lagi butuh uang yang banyak buat melamar Aylin, kalau dia mau itu juga. Jadi kan nggak malu kalau minta kurangnya sama Ayah," jawab Aji diakhiri kekehan. Sukma dan Tirta saling melempar senyum, jelas terlihat kalau Aji tidak main-main dengan apa yang diucapkannya tadi. Ini adalah Aji yang baru, yang sudah dengan berani meminta izin untuk melamar seseorang untuk dijadikan pasangan hidupnya. Mana bisa Tirta menolak? Kecuali gadis itu sendiri yang tidak mau ikut ke Indonesia, sesuai syarat yang diberikan dia dan Sukma tadi. "Jadi namanya Aylin," kata Tirta menggoda, Aji yang tadi kelepasan bicara terlihat salah tingkah, dia sendiri tak menyangka akan selepas itu dia membicarakan tentang Aylin pada kedua orang tuanya. "Iya, Yah. Aylin. Hehehe ...." "Ayah serasa mimpi liha
last updateLast Updated : 2023-01-11
Read more

bab 283

"Siapa yang cantik?" Tirta menyahut dari ambang pintu. "Eh, Ayah!" "Yang nyusul sama yang disusul sama saja, malah nggak ada yang datang." Tirta menggerutu sambil memasuki kamar Aji. "Rupanya sengaja nggak mau berbagi sama bapak tua ini," cebik Tirta. "Hehehe, maaf, Yah. Tadi coba panggilan video sama Aylin, eh nggak diangkat. Sini, lihat calon mantunya. Cantik banget!" Sukma melambaikan tangan agar Tirta mendekat, ponsel Aji sudah dalam kuasanya, Aji menggeser bokongnya memberi ruang pada Tirta untuk duduk di antara dirinya dan Sukma. "Hmm, cantik. Dah, deal susul secepatnya, sebelum diambil orang!" putus Tirta setelah melihat wajah Aylin. Aji mengangguk dengan senyum terkulum. "Eh, Ji! Dia kirim pesan," pekik Sukma mengangsurkan ponsel Aji begitu ada pesan masuk dari Aylin. "Boleh Ibu baca?" tanyanya. Aji yang tadinya akan melarang tiba-tiba iseng ingin mengerjai Sukma. "Baca saja, Bu."Setelah mendapat persetujuan dari Aji, Sukma pun membuka ruang chat Aylin, namun kegembira
last updateLast Updated : 2023-01-11
Read more

bab 284

Burung besi itu dengan gagah membelah langit malam, terbang pasti menuju belahan bumi yang Aji tuju untuk menemui calon ratu hatinya.Tak seperti saat kepergiannya dulu yang membawa luka cinta, kini Aji pergi membawa harapan cinta yang begitu berkobar dalam dada. Setiap detik terasa begitu lama, laju pesawat pun terasa sangat lambat, terus bergerak melawan pekat malam yang berhias kerlip bintang, juga cahaya rembulan yang terasa menemani dari luar jendela.Hati Aji semakin riuh dalam ruah rasa yang tak bisa dia gambarkan, jantungnya meronta menunggu pesawat tiba di negara yang telah mempertemukan dia, dengan gadis yang tiba-tiba begitu dia puja.Mencoba mengisi waktu, juga melawan hati yang tak terkendali dalam mabuk cinta yang membuatnya gila, Aji membuka ponselnya, menatap lama photo Aylin yang dia ambil dari profil di aplikasi percakapannya.Bagaimana tidak disebut gila? Senyum Aji terus saja tersungging di bibir, melengkung indah walau sebisa mungkin dia tahan agar tidak terlalu l
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

bab 285

Melihat jam yang melingkari pergelangan tangan kirinya, Aji sedikit kaget begitu waktu menunjukkan jam yang tidak sama dengan bumi yang dipijaknya kini. Melihat pada dashboard di mana ada jam digital di sana, Aji mengatur mundur waktu empat jam dari waktu di Indonesia. Setengah delapan, Aji bisa menebak saat ini Aylin pastinya sudah pergi ke cafe tempatnya bekerja. Dia akan memberikan kejutan, begitu sudah menyimpan kopernya ke apartemen. Biarlah rasa rindu itu dia tahan dulu beberapa jam lagi, hingga waktu yang benar-benar tepat, mengantarnya bertemu seseorang yang dia harap masih menunggunya. Sejam berlalu, hingga tempat yang menjadi tujuannya sudah dia jangkau. Membayar ongkos sesuai yang tertera di argo, Aji kembali masuk ke apartemen yang seminggu lalu dia tinggalkan untuk kembali pulang. Tak menyangka, rencananya yang tidak akan kembali dalam waktu dekat, justru hanya dalam seminggu dia sudah ada di depan bangunan itu lagi. "Hai, Seta!" sapa pengelola tempat itu yang sudah sa
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

bab 286

Sukma dan Tirta bertukar senyuman, dari semalam mereka sudah membahas tentang Aji dan Aylin, hanya soal menempatkan Aji dengan membangun rumah di tanah yang baru dibelinya, ide itu datang tiba-tiba saja. "Aji sedang jalan-jalan menjemput calon istrinya." "Apa?" Arya jelas kaget dengan jawaban Tirta. "Dan Aylin adalah nama calon ipar kamu, A," sahut Sukma melengkapi. Arya semakin bengong, hal sepenting ini dia tidak diberitahu? "Arya nggak paham," kata Arya memandang bergantian orang tuanya. "Aji pergi ke Turki semalam, A. Dia pergi ke sana untuk menjemput calon istrinya." Tirta menjelaskan. Arya semakin kaget mendengar itu. "Aji pergi ke Turki?" Sukma dan Tirta mengangguk. "Menjemput calon istrinya?" lagi kedua orang tuanya menggerakkan kepala ke bawah. Arya menghempas kasar punggungnya pada sandaran kursi, menatap tak percaya karena tak dilibatkan tentang itu oleh Sukma dan Tirta. "Kok bisa Arya tidak diberitahu, Yah, Bu?" ujarnya sedikit kecewa, menekan suaranya agar tak
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

bab 287

Jelas Cemila tidak sedang bermimpi. Itu Seta. Aji Seta Subrata yang dikatakan Aylin tak akan kembali lagi ke negaranya, tapi kini jelas nyata ada di depan mata, berdiri menatap Aylin yang masih merapikan meja, tanpa menoleh siapa pelanggan yang datang membuka pintu cafe tempat mereka bekerja. "Se-ta!" pekik Cemila jelas bisa terdengar oleh Aylin, gerakan gadis itu terhenti sesaat, namun kembali tak peduli karena Cemila memang sering menggodanya. "Tolong layani dulu pelanggan yang baru masuk itu, Cemila," kata Aylin sama sekali tak menoleh ke arah pintu di mana Aji berdiri menatapnya. Cemila beranjak bangun dan menghampiri. "Seta!""Halo, Cemila, aku mengingat namamu kali ini bukan?" sapa Aji pada Cemila yang mengangguk puas, lalu tatapannya kembali teralih pada Aylin yang mendadak kaku, setelah mendengar suara yang begitu dikenalnya. Benarkah Aji ada di sana? Ada di belakangnya saat ini dan tengah berbicara dengan Cemila? Tadi dia sempat memeriksa ponselnya, hingga iseng membaca
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

bab 288

"Sentuh aku kalau kamu merasa ini mimpi, Sayang. Rasakan kehadiranku," Aji mengulurkan tangannya untuk Aylin sentuh. Padahal bukan itu yang Aylin tidak percayai. Aylin mengusap pipinya, lalu menyelipkan tubuh tinggi rampingnya di antara meja, yang kursinya sudah Aji tarik untuknya. Aji tersenyum--tepatnya tak berhenti tersenyum, karena sejak tadi kedua sudut bibirnya terus tertarik ke atas, menyeringai manis menyuguhkan pemandangan tak bosan ditatap Aylin yang begitu memujanya. Cemila datang mendekat bersama teman Aylin yang lainnya, membawakan kopi, teh, dan makanan manis yang terlihat menggugah selera. "Kopi hitam tanpa gula seperti kesukaanmu biasanya, Seta. Dan ini, makanan manis yang akan menambah manis pertemuan kalian kali ini. Untuk Aylin teh hijau tanpa gula juga, karena yang manisnya sudah ada di depan mata," goda Cemila membuat Aylin tersipu, sedang Aji menggeleng. "Kamu salah, Cemila, mulai sekarang aku minta kamu menambahkan sedikit saja gula dalam kopi pesananku lai
last updateLast Updated : 2023-01-13
Read more

bab 289

Aylin mengangguk pasti, berulang untuk mengatakan dia mau. "Iya, Seta. Aku mau!" "Sungguh?" Aji tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Tak sia-sia perjalanannya kali ini."Tentu, Seta. Aku mau menikah denganmu. Aku mau," jawab Aylin menerbitkan kelegaan di wajah Aji. "Alhamdulillah, Sayang. Terima kasih," ujar Aji dengan lega. "Aku yang harusnya mengatakan itu, Seta. Terima kasih sudah mau menerima cintaku, karena aku yang lebih dulu mengatakan tentang perasaan itu, bukan kamu." Aylin menunduk malu, teringat bagaimana dengan beranjak dia mengatakan cinta pada Aji. Aji terkekeh, "Tak penting siapa yang mengatakan perasaannya lebih dulu, Sayang. Justru dari keberanian kamu itu, aku jadi tahu, kalau ada seseorang yang menganggap aku begitu istimewa, Sayang." "Aylin, Seta, waktu kalian sudah habis!" terdengar suara Cemila dari pengeras suara, Aylin dan Aji menoleh bersamaan ke arah Cemila yang nyengir tanpa dosa dari balik kaca. "Mengganggu saja," decak Aji membuat Aylin tertawa.
last updateLast Updated : 2023-01-13
Read more

bab 290

Kaki Aylin tidak terarah ke tempat di mana Aji berada, setelah meminta izin pada Cemila agar dia pulang saja, sahabatnya itu langsung meng-iyakan keinginannya. Lagi pula percuma Aylin tetap bekerja, kalau fokusnya sudah terpecah karena masalah yang baru dihadapinya.Aylin memilih menemui Fatima, ingin mendengar seperti apa perkataan Aji, saat mengutarakan niatnya melamar dirinya pada sang ibu.Fatima tentu saja kaget Aylin pulang saat jam masih di angka sebelas kurang. Apa Aji tidak datang ke tempat kerja Aylin tadi?"Sudah pulang?" tanya Fatima dengan menatap lekat wajah Aylin yang terlihat sedih. "Ada apa?" lanjutnya dengan khawatir."Ma," panggil Aylin lalu memeluk ibunya erat, perlahan mulai terisak saat membayangkan dia harus pergi jauh meninggalkan wanita itu.Dilema. Antara cinta atau baktinya sebagai anak.Fatima dan Selma saling pandang. Kalau tadi dengan berbinar Fatima bercerita tentang siapa pemuda yang datang untuk melamar anaknya, kini gadis yang membuat pemuda dari nega
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
53
DMCA.com Protection Status