Home / Romansa / Jerat Cinta Sang Juragan / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Jerat Cinta Sang Juragan : Chapter 271 - Chapter 280

526 Chapters

bab 271

POV Aji. Bandung. Kota yang pernah aku jadikan tempat bernaung selama setahun, menyandarkan harapan dan cita-cita saat pertama menginjak tanahnya untuk mencari ilmu dulu. Banyak perubahan. Namun jalannya masih sama dengan enam tahun lalu, dengan pasti kulajukan kuda besi menyusuri atas aspalnya seperti dulu, syukurlah ayah merawat motor ini dengan baik, meski aku sedikit canggung saat pertama kali mengedarainya lagi. Namun aku pantas berbangga diri, saat masih dengan lincah membawa kendaraan roda dua ini berlari. Berhenti sejenak untuk memandangi tempat kostku dulu, terbayang lagi saat aku tinggal di sana. Juga kelebat kebersamaan dengan teman-teman dan ... Karin. Ah, apa masih Karin menungguku? Sayang aku sudah kehilangan kontak gadis itu, tapi untungnya aku sudah mendapatkan nomor Roni, meski sampai sekarang dia belum membalas pesanku. Nanti akan aku hubungi saja dia, dan mengatakan kalau sekarang di Bandung, sekalian ketemuan juga. Ada rasa bahagia saat melihat siapa yang sed
last updateLast Updated : 2023-01-04
Read more

bab 272

Arya menoleh pada Seruni yang datang menghampiri, tangannya terulur menyambut sang belahan jiwa mendekat. "Habis nelpon siapa?" tanya Seruni begitu bokongnya terhempas lembut di sofa, melirik pada ponsel Arya yang baru diletakan suaminya di atas meja. "Kirim pesan buat Aji, Sayang. Diminta ayah biar dia pilih mobil sama Raja," jawab Arya, tangannya membelai perut buncit Seruni, merasakan gerakan pelan kedua calon buah hatinya di sana. "A Raja? Emangnya Aji ada di mana?" tanya Seruni yang memang tidak mengetahui di mana keberadaan Aji. "Aji lagi ke Bandung, Sayang. Pergi kemarin sama Asep. Katanya mau ketemu sama seseorang yang uwa Denni kenalin. Sepupunya Farhat, suami Khadijah." Kening Seruni mengernyit heran atas jawaban Arya. "Kenalan?" "Iya. Maksudnya, mau dicomblangin. Siapa tahu jodoh." Deg! Seruni membuang tatap, sementara Arya menatap lekat wajah istrinya yang jelas terlihat berubah air mukanya. "Kenapa?" tanya Arya ingin tahu apa yang Seruni rasakan atas kabar yang ba
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

bab 273

Aji melajukan kuda besinya menuju kediaman Raja, lelaki yang sangat nyaman dijadikan tempat curhat itu sedang santai katanya, dan menunggu Aji datang setelah kaget mengetahui kalau Aji ada di rumah Denni, karena tak satupun dari anggota keluarganya itu mengatakan tentang keberadaan Aji di sana.Cahaya yang sudah diberitahukan akan kedatangan Aji, segera membuka pintu saat terdengar suara deru motor yang memasuki pekarangan rumahnya, Dhaka yang menyusul di belakangnya, langsung berteriak girang sambil melompat senang melihat kedatangan saudara ayahnya itu."Yeayy! Om Aji datang!" pekik Dhaka menerbitkan senyuman di wajah Aji atas sambutan darinya."Halo, Dhaka!" seru Aji setelah mematikan mesin motor, tersenyum dengan mengangguk pada Cahaya yang berada di belakang Dhaka yang sedang melompat-lompat."Assalamua'aikum," salam Aji begitu mencapai teras."Wa'alaikumussalam," jawab Cahaya dan Dhaka serentak."Kenapa Aruna tidak diajak, Om?" tanya Dhaka setelah menyalami Aji yang mengusap kep
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

bab 274

"Jemput dia segera, Ji! Atau setidaknya yakinkan dia dengan hubungan kalian dulu. Minta dia menunggu, lebih cepat kamu kembali ke Turki untuk mengatakan perasaan kamu, itu lebih baik. Tak perlu banyak berpikir lagi. Kamu pasti sudah mengenalnya dengan baik, bahkan lebih dari kamu mengenal Seruni. Waktu kamu juga lebih banyak bersama dengan dia, dibandingkan kebersamaanmu dengan seseorang yang sudah membuat kamu patah hati itu," kata Raja mencoba membuka pikiran Aji lagi. Memberikan dukungan juga semangat, agar Aji sekarang ini benar-benar fokus untuk menata masa depannya. Memulai satu hubungan dengan gadis yang benar-benar bisa memalingkan hatinya dari istri kakaknya."Baiklah, A, Aji akan coba bicarakan hal ini dengan ayah dan ibu dulu, apa mereka setuju kalau ber-menantukan orang Turki," kekeh Aji, membayangkan dia dan Aylin terikat satu hubungan saja tidak pernah melintas dalam benaknya. Namun setelah mereka jauh terpisah, justru kini ada keinginan seperti itu."Bicarakan saja dulu
last updateLast Updated : 2023-01-07
Read more

bab 275

Perjalanan tak terasa dilewati Aji, gapura yang menjadi penanda desanya sudah terjangkau, menyambut kedatangan. Laju motornya melambat saat akan melewati gang yang akan menuju rumah Arya, bahkan dia meminggirkan motornya untuk berpikir apakah akan datang mampir atau tidak. Dulu dia pernah datang ke sana saat pembangunan rumah itu, berarti sudah sangat lama dia tidak bermain ke sana. Tidak ada salahnya kan, kalau sekarang dia mampir sebentar untuk menyapa juga melihat secara langsung, kebahagiaan lain yang menaungi hidup seseorang yang dulu dia janjikan cinta suci? Aji melihat penunjuk waktu yang melingkari pergelangan tangan kirinya, menghitung waktu apakah sudah Arya ada di rumah atau tidak. Dia tentu tak ingin berkunjung saat kepala rumah tangga itu sedang di luar, namun mengingat kebiasaan Arya setelah beberapa hari dia kembali, selepas makan siang Arya selalu pulang, dan tidak kembali ke rumah ayahnya lagi. Itu artinya, sekarang pun Arya pasti ada di rumah, apalagi di jam tiga s
last updateLast Updated : 2023-01-07
Read more

bab 276

Sementara Aruna terus menarik Aji ke belakang rumah untuk menunjukkan kolam ikan miliknya, Seruni mencari ponsel untuk menghubungi Arya untuk mengabari kalau Aji datang ke rumah, Seruni tidak ingin Arya kembali meragukan cintanya. "Teh," panggil Zahra mendekat. "Aruna mana? Maaf tadi Zahra sedang di kamar mandi," ujarnya, sejak hubungannya dengan Robi terbuka, Seruni memintanya memanggil dengan panggilan yang sama dengannya adiknya itu. "Iya, nggak apa-apa. Kamu susul Aruna ke belakang, bawa buku yang sudah tak terpakai untuk dibuat perahu. Ada Aji bersama Aruna," titah Seruni. "Ada den Aji?" Seruni mengangguk, "Iya. Sudah kamu susul Arun sana. Nanti Teteh juga ke sana, mau nelpon Aa dulu." "Baik, Teh." Zahra berlalu dengan membawa apa yang Seruni titahkan tadi. Agak lama Seruni menunggu panggilannya diangkat Arya, hingga kemudian terdengar suara suaminya menjawab. "Halo, Sayang?" "Ayah di mana?" tanya Seruni langsung. "Lagi di desa sebelah bareng ayah. Kenapa, Sayang? Kamu b
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

bab 277

"Ehem, katanya tadi di Bandung, Ji?" Seruni membuka percakapan. Tak biasa, hanya dia mencoba bersikap akrab, tanpa membawa semua romansa masa lalu keduanya."Iya, Teh. Langsung ke sini, Aji kira aa sudah pulang," jawab Aji menatap sekilas."Tadi selepas makan siang pergi lagi, ayah mau beli tanah di desa sebelah, jadi butuh ditemankan." Seruni menjelaskan alasan Arya tidak ada di tempat."Oh, ya? Sawah atau kebun?" tanya Aji yang tentu tidak mengetahui hal itu."Kurang tahu, Ji. Aa tadi belum bilang. Barusan Runi juga sudah nelpon aa, bilang kalau ada Aji datang," ujar Seruni yang secara tidak langsung mengatakan pada Aji, kalau keberadaannya sudah diketahui oleh kakaknya."Iya, Teh. Salah Aji juga sih, nggak nelpon aa dulu untuk memastikan dia ada di rumah atau tidak. Kalau tahu lagi pergi, mungkin Aji mampir ke sini nanti lagi kalau aa ada," kata Aji merasa kalau Seruni tidak nyaman dengan kedatangannya."Nggak apa-apa, Ji. Main saja kalau mau main, Aruna kadang bosen main sama Zahr
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

bab 278

Seruni mengulum senyum melihat Aruna yang begitu akrab dengan Aji. Diam-diam dia mengarahkan mata kamera ke arah paman dan keponakan itu, dua bidikan dia ambil gambarnya, dan langsung dikirim pada Arya, ada penampakan Zahra juga di sana, seakan menyampaikan pada Arya kalau dia tidak hanya bersama Aruna menemani Aji yang berkunjung ke rumah mereka.Seruni [Arun sangat senang bermain dengan Aji, Sayang. Kapan pulang? Apa masih lama beres urusannya?]Arya yang merasakan getaran ponselnya, sigap mengambil benda itu dari saku celana. Dia tersenyum tipis melihat gambar yang dikirim Seruni, hatinya yang beberapa saat lalu tak tenang, kini terasa sangat lega. Dua orang yang dikhawatirkan akan mengulang romansa masa lalu, ternyata sangat bisa menjaga hubungan keduanya sekarang. Jahat sekali memang rasa cemburu. Tak mengenal siapapun dijadikan alasan untuk merajuk, menyiksa hati dengan sangkaan yang tak pasti. Maafkan aku, Sayang. Masih sempat tak percaya akan hati dan cintamu padaku. Arya
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

bab 279

Rara memijat kakinya yang lumayan pegal, karena seharian ini lebih banyak berdiri untuk mengantre di kantor Disnaker. Kelengkapan berkas pengajuan lamaran kerja yang baru selesai dibuat, mengobati rasa penat yang dilalui Rara hari ini. Dengan memberanikan diri, Rara pergi sendiri atas arahan yang diberikan Robi apa saja yang harus dilakukannya. Robi tak bisa mengantar karena masuk kerja bagian pagi, dan beberapa saat lalu baru kembali. "Lowongan buat aku masih ada kan, Bi?" tanya Rara setelah Robi selesai mandi. "Ada. Aku tadi minta langsung sama Mr. Han agar satu bisa buat aku masukin kamu," jawab Robi ikut duduk melantai di depan kembarannya. "Emang bisa jadi jaminan Mr. Han memberikan kesempatan itu buat aku?" tanya Rara ragu. "Insya Allah, Ra. Aku cukup dekat sama dia. Orangnya baik. Masih muda, ganteng lagi," ujar Robi menjelaskan ciri-ciri orang yang tengah jadi perbincangan mereka. "Ada hubungannya dengan kamu mengatakan kalau dia ganteng?" "Ya enggak. Ngasih tahu aja."
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

bab 280

Tirta dan Aji pulang menjelang magrib, ada drama dulu sebelum keduanya undur diri dari rumah kediaman Arya tersebut, Aruna melarang kakek dan pamannya itu pulang, diajak ikut ke rumah Tirta juga menolak. Jadilah Seruni dan Arya harus pandai membujuk, juga janji dari Aji dan Tirta, kalau mereka akan berkunjung lagi lain waktu. Dengan wajah cemberut yang terlihat menggemaskan, duplikat Arya itu akhirnya mengangguk setuju walau tak rela.Sesampainya di kediaman Tirta, Sukma menyambut dengan heran melihat suami dan anaknya datang bersamaan, meski beda alat transportasi yang digunakan."Bisa barengan gini ya pulangnya?" tanya Sukma begitu Tirta sudah masuk, sedang Aji masih memasukkan motor ke garasi. "Iya. Tadi ketemu di rumah Arya. Aji yang duluan ke sana, Ayah nyusul," jawab Tirta. "Aji ke rumah Arya?" tanya Sukma kaget, "bukannya Arya pergi bareng Ayah lihat tanahnya pak Rusdi?" "Iya. Aji datang ke rumah Arya, dia pikir Arya ada, jadi mampir sepulang dari Bandung," jelas Tirta. "Te
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
53
DMCA.com Protection Status