Semua Bab Jerat Cinta Sang Juragan : Bab 161 - Bab 170

526 Bab

bab 161

Waktu keberangkatan Aji sudah ditentukan, malam nanti lelaki muda yang memiliki rupa hampir sama dengan Arya itu, akan bertolak meninggalkan Indonesia dengan dalih pendidikan, padahal sebenarnya bersembunyi dari segala bentuk pertemuan dengan istri kakaknya.Meski bingung untuk mengajukan penolakan atas ajakan Arya dan juga kedua mertuanya, karena Seruni yakin Aji pastinya tidak mengharapkan bertemu dengannya dulu. Tapi mengatakan tidak mau pun, pastinya akan membuat semua orang curiga.Arya dan Seruni sedang bersiap untuk pergi ke Bandung, sedang Sukma dan Tirta sudah pergi lebih dulu, untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan si bungsu.Arya bisa melihat keengganan yang ditunjukkan Seruni lewat sikapnya, namun dia tetap memaksa agar Seruni mau ikut, selain ingin membuat Seruni dan Aji membiasakan bertemu hanya sebagai ipar, Arya juga ingin meyakinkan semua perasaan Aji pada istrinya. Benarkah Aji sudah benar-benar melupakan semua rasa yang pernah mengisi hatinya? Atau han
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-21
Baca selengkapnya

bab 162

Rumah Denni yang kini menjadi tujuan Arya, karena di rumah itulah Tirta dan Sukma diminta Aji untuk datang. Sementara tempat kos Aji sudah dikosongkan, semua barangnya pun sudah dipindahkan ke rumah Denni sejak dua hari lalu. Aji melakukan semuanya sendiri, dia benar-benar menyibukkan diri dengan mengurus apapun yang terkait dengan rencana kepergiannya. Denni saja sampai kaget, saat Aji meminta izin untuk menitipkan semua barang dari tempat kosnya. Meski sebagian sudah diberikan pada temannya, menurut pengakuan Aji. "Mau beli makanan?" Arya menoleh sebentar pada Seruni, lalu kembali menatap lurus ke depan. Keramaian lalu lintas, membuatnya harus fokus mengendarai kendaraan roda duanya. "Apa, ya?!" Seruni balik bertanya, dia belum merasa lapar. "Malah balik nanya." Arya terkekeh, diusapnya punggung tangan Seruni yang erat memeluk perutnya. "Belum lapar soalnya. Aa?" "Sama. Tadi sarapan banyak," jawab Arya mengingat sarapan tadi yang dirasa sangat nikmat, hingga dia harus meminta
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-21
Baca selengkapnya

bab 163

Aji membelokkan motornya memasuki halaman luas rumah Denni. Sudah ada dua mobil dan satu motor yang sangat dikenalnya terparkir di sana. Aji menghela napas panjang, Arya sudah datang, dengan Seruni sebagai istrinya pasti sekarang. Dia mencoba menata hati, membangun tembok yang semakin tinggi dan rapat, agar jangan sampai rasa yang coba dia hempas, tak menyusup keluar saat berhadapan dengan mantan pengisi hati. Dengan mencoba tersenyum tulus, Aji melangkah memasuki teras rumah, hingga pekikan Danu terdengar bersamaan dengan sosok mungil itu keluar dari balik pintu. "Om Aji!" "Danu!" Danu langsung menghambur minta digendong. Dengan senang hati Aji mengangkat tubuh Danu tinggi, lalu menyimpan di pundak. Danu tergelak puas, lengkingan suaranya membuat Aji merasakan kupingnya berdenging. Raja menyusul keluar, lalu tersenyum melihat Danu yang begitu senang. Mereka memasuki rumah bersama. Dengan hati Aji yang semakin berdebar kencang, menghitung mundur saat dia harus berhadapan denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-21
Baca selengkapnya

bab 164

Semua berjalan sewajarnya. Meski jelas itu sangat dipaksakan untuk Aji dan Seruni. Bersikap seolah tak ada masalah, meski hati mereka menyangkal tanpa kata. Arya juga seakan memberi ruang untuk keduanya, dengan tidak selalu ada di dekat Seruni, agar hati Aji tak terlalu sakit melihatnya terus bersama sang istri.Beruntung ada dua anak Raja yang berhasil membuat riuh suasana. Aksi kocaknya Danu atau tingkah kalem Dhaka saat pipinya yang gembil, menjadi tempat pelampiasan kegemasan seluruh anggota keluarga.Aji bahkan terus menempel Danu agar semua perhatiannya teralihkan. Bersama bocah itu, Aji bebas mengekspresikan segala rasa. Tertawa lepas, atau terisak lirih saat berpura-pura sedih di depan Danu. Meski sebenarnya saat itu memang Aji tengah meluapkan kesedihan hatinya, hanya saja tak seorang pun menyadari, dan menyangka kalau Aji tengah menggoda Danu saja.Waktu merayap pasti, kala matahari terus beranjak meninggalkan peraduannya, menyongsong bulan agar sudi sekedar menampakkan diri
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-21
Baca selengkapnya

bab 165

Semua orang yang mengantar menatap Aji, waktu perpisahan itu kian dekat saja. Sukma sudah sesedih tadi. Hatinya semakin iklas menerima keputusan Aji, keputusan yang sangat besar, yang sudah dengan berani diambil anaknya yang manja. "Koper Aji mana?!" tanya Aji saat melihat kopernya tidak ada. "Ini, Den!" jawab Engkos yang baru menurunkan koper. "Aji pamitan saja ya, Yah. Kasihan Ibu kelamaan nanti," kata Aji meraih tangan Tirta, diciumnya tangan yang dulu begitu kuat menggendongnya. Tangan yang mengantarnya sampai di titik kehidupan saat ini. "Iya,Ji. Jaga diri selama di sana. Jangan lupa untuk menghubungi kami, Sempatkan saat kamu tidak sibuk." Tirta mengusap kepala Aji, menepuk pundaknya memberi dukungan moril. "Terima kasih, Yah, Aji akan menghubungi Ayah dan Ibu setiap hari." Aji memeluk Tirta sebentar, sebelum beralih pada Sukma yang sudah terlihat menahan tangis. "Bu, Aji pergi ya?! Ibu jaga kesehatan, doakan Aji. Jangan terlalu banyak pikiran selama Aji di sana."Sukma mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-21
Baca selengkapnya

bab 166

Seperti sekarang ini, sudah seminggu Seruni telat menstruasi. Awalnya Seruni merasa senang, tapi saat membaca artikel kalau telat datang bulan bisa jadi karena dia sedang stres atau kecapean, Seruni menepis jauh anggapan kalau saat ini dia tengah mengandung calon pewaris Klan Subrata.Apalagi dengan baru selesainya ujian tengah semester, Seruni pikir itu karena dia banyak belajar. Meski Arya pernah mengusulkan untuk melakukan tes urine, Seruni menolak ide suaminya itu. Ditambah beberapa hari ke belakang mereka harus mengurus paspor untuk Seruni, jadi semua pikiran ke arah dia sedang hamil tak masuk daftar pemikiran Seruni.Seruni tidak mengetahui, apa yang sedang Arya rencanakan dengan memintanya membuat paspor. Setiap dia desak, Arya selalu bilang rahasia. Tapi terus saja memastikan kapan libur tiba.Seruni merasa lega sudah bisa menyelesaikan ujian ulang atas nilainya yang kurang. Entah kenapa saat ujian kemarin, Seruni tidak bisa berkonsentrasi penuh. Dia selalu pusing saat akan mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-22
Baca selengkapnya

bab 167

Arya pulang menjelang isya, begitu sampai di rumah, dia tidak menemukan Seruni di ruang TV. Padahal semua orang tengah berkumpul di sana, sambil menikmati kolak pisang yang sengaja dibuat atas permintaan Seruni. Pulang sekolah tadi, Seruni membawa pisang yang dibelinya dari seorang kakek yang berjualan keliling menjajakan. Begitu sampai rumah, Seruni langsung meminta Lastri untuk membuat penganan manis yang biasa dinikmati saat bulan ramadhan, atau saat salah seorang dari mereka menginginkannya. Robi yang membukakan pintu untuk Arya, kembali duduk melantai di depan mangkuk berisi kolak bagiannya. Robi sangat berterima kasih pada Seruni dan Arya, karena sejak ikatan pernikahan terjalin di antara keduanya, dia dan Rara tidak lagi kekurangan dalam hal makanan. Rasa syukur pun selalu dia haturkan pada pemilik kehidupan, yang telah begitu bermurah kasih, memberikan perubahan pada hidup mereka sekeluarga. "A, Runi ada di kamar," kata Lastri tanpa Arya bertanya. Arya mengangguk, namun me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-22
Baca selengkapnya

bab 168

Seruni mencium satu persatu baju yang akan dipakai Arya, dan entah mengapa semua aroma pelembut baju di pakaian Arya, sangat tidak disukainya. Padahal dia sendiri memilih aroma tersebut untuk pelembut bajunya dan Arya, tapi kenapa sekarang baunya jadi berbeda? Dia menjadi mual saat menciumnya."Loh, mana bajunya?" tanya Arya saat Seruni tidak jadi mengambil baju lain untuknya."Baunya sama dengan baju yang Aa pakai sekarang. Apa Runi sudah bosan mungkin ya sama bau do**y yang itu? Nanti kalau belanja harus beli yang aroma lain berarti." Seruni mencoba mencari jawaban dari ketidakcocokannya atas aroma itu.Arya mengangguk, "Bisa jadi. Nanti kita ganti kalau gitu,""Beli sekarang, yuk?""Eh? Sekarang?""Iya, sekarang. Runi besok pulang kuliah mau nyuci. Jadi kalau nggak beli sekarang, gimana besok nyucinya?""Tapi aku nggak ada kendaraan, Sayang. Besok saja sekalian ke kampus, bisa kan mampir ke minimarket sebentar buat beli," ujar Arya mencoba memberi penolakan. Tidak ada kendaraan di
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-22
Baca selengkapnya

bab 169

Ade hanya bisa mengusap dada saat menerima telepon dari Arya. Dia jelas tidak bisa menolak perintah majikannya, untuk segera datang mengantarkan mobil. Sang Ratu sudah menurunkan titah, dan Sang Raja yang begitu tergila cinta, jelas tidak bisa menolak permintaannya. Sukma mengernyit heran, saat melihat orang kepercayaan Arya ada di depan pintu rumahnya, apalagi jelas Ade juga terlihat tak nyaman saat melihat Sukma yang membukakan pintu untuknya. "Mang Ade? Ada apa?" tanya Sukma sambil melebarkan pintu. "Gan," kata Ade dengan sopan, tubuhnya sedikit merunduk sungkan, "ini diminta den Arya ambil mobil. Katanya den Runi mau ngajak pergi," sambung Ade cepat. "Mau kemana katanya?" "kurang tahu, Gan. Tapi katanya mau ada yang dibeli." Sukma mengangguk, "Ambil saja, kuncinya di tempat biasa." "Loh, Ade?" Tirta datang melihat siapa yang datang setelah sebagian pekerjanya pulang. "Iya, Gan. Diminta bawa mobil," jelas Ade. "Iya, sok ambil saja. Nanti langsung kunci lagi saja," kata Tir
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-22
Baca selengkapnya

bab 170

"Loh, kalian mau kemana?" tanya Lastri saat melihat Seruni dan Arya keluar kamar dengan membawa tas ransel, yang sudah dipastikan berisi baju, sedangkan Seruni membawa tas yang biasa dipakai ke kampus.Sepasang suami istri beda usia ini terlihat sedang tidak saling bertegur sapa dengan baik, terbukti dengan Seruni yang memilih berjalan lebih dulu, dibanding Arya yang mengekor di belakangnya. Jangan lupakan wajah Seruni yang ditekuk kesal, juga bibir yang rapat mengatup.Sebenarnya Arya malu keluar dari kamar dengan Seruni yang masih saja merajuk, keinginan Seruni untuk menginap di rumah ibunya yang tiba-tiba, jelas membuat Arya bertanya-tanya, dan bukannya menjelaskan dengan baik, Seruni justru mengira Arya lagi-lagi tak mau menuruti keinginannya."Padahal Runi cuma mau nginep di rumah ibu Sukma, kenapa Aa nggak mau nurutin, sih? Sejak kita nikah, bisa dihitung berapa kali Aa ajak Runi ke sana. Coba aja ingat sama Aa, berapa kali ajak Runi ke rumah ibu? Baru pas ada wanita bekas tunan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
53
DMCA.com Protection Status