Mata Seruni melirik takut-takut pada Maya, rahasianya terbongkar sudah. Dia berpikir untuk memberikan keterangan yang bisa Maya pahami dengan statusnya kini."Oh, iya, Den. Mamang masuk, ya?! Punten.""Iya, Pak, masuk saja."Setengah karung yang dikatakan pembawa kiriman itu adalah berisi buah manggis, dibawa masuk ke ruang tengah. Dari sikapnya yang sangat sopan pada Seruni, semakin menegaskan siapa gadis belia di depan Maya kini. Tentunya, Seruni akan mendapat perlakuan seperti itu dari para pekerja suaminya. Dan haruskah Maya juga bersikap seperti itu pada Seruni mulai saat ini?"Jangan tatap aku seperti itu, May!" kata Seruni dengan kikuk. Tatapan tajam Maya yang meminta penjelasan seakan mengulitinya. "Tunggu sebentar, aku mau menghubungi dulu a Arya.""Suamimu?"Seruni menghela napas panjang."Nanti aku jelaskan. Tunggu sebentar, minum dulu."Seruni melangkah lesu ke kamarnya, tujuannya sekarang adalah menghubungi Arya, selain mengatakan kalau kirimannya sudah sampai, juga ingin
Terakhir Diperbarui : 2022-11-14 Baca selengkapnya