Semua Bab Jerat Cinta Sang Juragan : Bab 121 - Bab 130

526 Bab

bab 121

"Seta keluar dari tadi pagi, A. Ada jam 8 deh kalau nggak salah. Masuk dulu, A." Roni melebarkan pintu. "Aa datang sendiri?" lanjutnya. "Nggak usah, makasih. Aku datang sama ibu, tapi ibu nunggu di mobil karena lihat sepi banget di sini. Jadi Seta pergi, ya? Kira-kira kemana dan sama siapa? Tahu nggak?" tolak Arya atas tawaran Roni. "Seta nggak bilang, tapi emang setahu aku dia lagi sibuk, A." Roni merasa tak nyaman karena harus berbicara di depan pintu. "Masuk deh, A.""Beneran nggak papa. Emm ... sibuk apa, ya? Apa benar kampus mengadakan beasiswa ke luar negeri? Apa kamu pernah dengar gitu, Seta ikut program tersebut?" Arya mulai mengorek keterangan, kalau benar Aji tidak berbohong, pasti Roni akan menjawab iya. "Iya, bener, A, ta--""Oh, berarti benar, ya?!" Arya memotong penjelasan Roni, dia cukup puas dengan jawaban yang diberikan Roni. Berarti memang Aji pergi bukan untuk menghindari dia dan Seruni. "Iya, i--" "Kalau biasanya Aji keluar lama nggak? Dan sama siapa?" "Terga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-06
Baca selengkapnya

bab 122

"Pasti pusing karena tadi keganggu tidur ya, Runi? Ibu sih tadi pakai teriak pas manggil Karin." Tirta malah membuat Seruni semakin kesal saat nama gadis yang sudah menatap suaminya disebut, Seruni tersenyum masam, untung Tirta tidak melihat itu. Tapi Arya bisa melihat kekesalan yang ditahan oleh istrinya itu."Iya, Ibu minta maaf ya, Runi. Nanti di rumah Raja sambung lagi tidurnya." Sukma menimpali, menyentuh pundak Seruni membuat menantunya itu menoleh dan terpaksa tersenyum manis."Eh, nggak papa, Bu. Runi baik-baik saja. Tapi memang sedikit pusing, sih." Apalagi saat nama itu disebut, kepala aku makin pusing aja!Arya tidak salah lihat, Seruni jelas sedang kesal sekarang. Tapi pada siapa? Pada dia? Memangnya apa yang sudah dilakukannya, hingga Seruni sampai memendam kekesalan?Atau seperti yang dikatakan Tirta, Seruni kesal karena tidurnya terganggu oleh suara Sukma yang tadi memanggil Karin? Tapi itu bukan sikap biasa yang ditunjukkan Seruni. Selama dua minggu menjadi suaminya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-06
Baca selengkapnya

bab 123

Melihat perlakuan manis Raja pada Cahaya, Seruni bisa melihat cinta yang begitu besar di antara pasangan yang ada di depannya itu. Dia berharap, Arya pun memiliki cinta sebesar itu padanya. Bukan seperti tadi, malah tersenyum manis untuk gadis lain. Menyebalkan! Seruni memalingkan muka saat teringat Arya yang tersenyum pada Karin tadi, berbarengan dengan Arya yang melihat padanya, Arya semakin merasa heran atas sikap istri kecilnya itu. "Emang nggak langsung, Ya?" Arya mencoba abai dengan sikap Seruni, dia memilih mencari celah untuk membalas ejekan Raja. "Jangan bilang, Sayang! Rahasia! Pamali!" Raja membekap mulut istrinya agar tak membuka mulut. Bisa habis dia diejek Arya kalau sampai sepupunya itu tahu, dia baru melewatkan malam pertama dengan Cahaya, setelah tiga bulan pernikahan mereka. Cahaya tertawa, dia puas melihat Raja ketakutan. Tak urung memorinya berputar, pada masa yang sudah dilaluinya dengan lelaki yang begitu ngotot meraih cintanya. Cinta yang dipertemukan saat
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-07
Baca selengkapnya

bab 124

Langkahnya terseok, hampir saja lelaki yang berhasil merebut hati kekasihnya melihat dia tadi, untung lah di sisa kewarasannya dia sempat menarik diri, dan menempelkan tubuhnya rapat di tembok pagar. Kalau tidak, berakhir sudah pelariannya hari ini.Badannya lemas, hatinya hancur. Sakit tak berperi.Matanya sudah memanas, bagai seorang pencundang, dia melangkah pergi meninggalkan l rumah Raja setelah menyimpan begitu saja, hadiah yang sudah dibungkus manis di dekat pagar.Hatinya belum kuat untuk bertemu Seruni, dengan status gadis itu yang sudah berganti menjadi istri kakaknya. Kakak iparnya. Aji belum sanggup. Dan dia menyerahkan pada waktu, pada kebaikan masa, agar suatu saat nanti, saat raga, mata, dan juga kakinya harus berada tepat di depan Seruni, dengan senyuman tulus memanggil gadis itu dengan sebutan kakak.Mentari memilih bersembunyi sejenak, kala gumpalan awan bergerak mendekat. Memberikan waktu pada angin, agar mampu mengurangi panas juga peluh yang mengucur di balik keme
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-07
Baca selengkapnya

bab 125

Tanpa sadar Seruni mengusap perutnya, Arya yang duduk disampingnya menoleh, karena dia juga punya pemikiran yang sama dengan Seruni. Menginginkan apa yang sudah ditaburnya kemarin juga tadi malam, bisa membuktikan ketangguhannya sebagai seorang pria. Bisa membuat istrinya hamil, dan dia berganti peran menjadi seorang bapak. Tatapan keduanya tertaut, Seruni lupa akan kekesalannya pada Arya, dia tersipu karena terpergok oleh Arya sedang mengusap perutnya. Melihat itu Arya gemas sendiri, dia mendekatkan wajahnya, berbisik di telinga Seruni yang tertutup jilbab. "Semoga akan segera ada buah cinta kita, Sayang."Seruni mengangkat wajahnya, rona merah terlihat jelas di sana. Kembali mereka bertukar pandangan, dengan senyum manis yang membuat keduanya ingin segera kembali ke kamar. Sayang, kini mereka sedang ada di rumah Raja. Hingga suara deheman Raja memutus momen mereka. "Tatap terus. Anggap nggak ada orang!" "Hahaha!" "Ya, seperti itu lah mereka. Lagi panas-panasnya!""Nggak sadar
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-07
Baca selengkapnya

bab 126

Raja segera turun dari motornya, setelah memberikan alasan yang bisa diterima, dia langsung menuju ke tempat kos Aji. Sengaja Raja menggunakan motor agar lebih cepat sampai, di jam sibuk pulang kerja seperti sekarang, kemacetan tidak bisa dihindarkan. Pintu tempat kos Aji tertutup rapat, tapi beberapa orang tengah berkumpul di sebelah kamar kosnya. Raja menderap langkah, berharap kali ini aji tidak sedang menghindari siapapun dengan kembali pergi. "Assalamua'aikum, Seta ada nggak, ya?!" tanya Raja. Roni dan indra yang kebetulan ikut bergabung melihat ke arah kamar kost Aji, dengan isyarat mereka saing bertanya. "Sepertinya ada deh, A. Tadi emang sempet keluar tapi udah balik lagi. Coba aja telepon," kata Roni yang sempat melihat Aji datang dengan penampilan berantakan. Bahkan saat dia tanya pun Aji mengacuhkannya. "Hp-nya nggak aktif. Tapi aku coba ketuk deh. Makasih, ya?!"Raja mendekat ke pintu kamar Aji, tampak sedikit gelap di dalam, hordeng yang tersingkap sedikit, membuat R
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-07
Baca selengkapnya

bab 127

Sukma mengernyitkan keningnya, Raja tergesa menelepon dan memintanya untuk segera datang ke tempat Aji, apa yang dimaksud pergi ada kepentingan yang tadi Raja katakan, adalah pergi ke kosan Aji?"Kenapa, Bu? Siapa yang nelpon?" tanya Tirta melihat pada istrinya yang terlihat bingung. Mukta dan Denni juga ikut menatap Sukma."Raja. Katanya kita ditunggu di kosan Aji. Ibu jadi khawatir, ada apa dengan Aji? Apa yang terjadi padanya?"Cahaya ikut merasa cemas, dia ikut bersuara meminta Sukma segera pergi menyusul Raja."Ditengok dulu saja ke sana, Bi.""Memangnya Raja pergi ke kosan Aji, Ya?" tanya Tirta curiga."I-iya, Paman. Tadi--""Ada yang tidak aku ketahui, Ta?" tanya Denni menatap adiknya. Melihat dari raut wajah adik juga iparnya, Denni yakin ada yang tidak baik-baik saja. Aji terutama.Tirta menggeleng, bukan menyangkal, hanya dia sendiri tidak yakin dengan apa yang sekarang ini sebenarnya terjadi.Denni menghela napas, melihat gelagat adiknya ada hal yang cukup serius harus sege
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-08
Baca selengkapnya

bab 128

"A Arya kenapa nggak ikut datang ke sini?" tanya Aji yang tiba-tiba ingin memeluk Arya. Meminta maaf atas semua tuduhan jahatnya pada kakaknya tercinta. Aji rindu. Saat dia pulang kemarin, tak sempat dia memeluk tubuh kakaknya itu. Aji sudah melihat ada jarak yang dibentangkan Arya, begitu melihat dia ada di rumah ibunya. Aji sudah merasa ada dinding yang dibuat Arya menghalangi mereka. Aji yakin itu karena Arya merasa sudah menyakiti hatinya, jadi Arya melakukan itu semua. "Arya pergi dengan Seruni dan Danu ke mall. Mau beli kado buat Dhaka katanya. Tadi pas datang belum sempat, karena bibi sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Dhaka.""Dhaka? Si kecil namanya Dhaka?" Raja mengangguk, dia tersenyum membayangkan sosok mungil yang baru sepuluh hari ini, menjadi anggota baru keluarganya. "Iya, Khamandaka Subrata," ujar Raja bangga. "Nama yang bagus." Aji turut tersenyum melihat kebahagiaan sepupunya. "Terima kasih." Keduanya kembali diam. Suara teman Aji yang tengah berkumpul di
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-08
Baca selengkapnya

bab 129

Danu yang sudah terbiasa datang ke pusat perbelanjaan itu, menarik tangan Seruni menuju arena bermain tempatnya biasa main, menunjuk pada permainan helikopter ingin bermain itu. Seruni yang baru pertama kali ke tempat itu, tentu saja tidak tahu bagaimana cara bermain. Dia melihat sekeliling, memperhatikan para orang tua yang tengah mendampingi anaknya bermain di sana. Ternyata dengan menggesekkan kartu, maka permainan akan berjalan. Seruni bingung harus bagaimana mendapatkan kartu tersebut, sedangkan untuk bertanya dia malu juga, karena terlihat sekali kalau dia baru ke tempat seperti ini. Tak habis akal Seruni bertanya pada Danu yang sudah naik ke mainan helikopter incarannya, bocah itu tinggal menunggu helikoper itu bergerak. "Bibi ayo, gesek kaltunya," rengek Danu yang sudah tidak sabar. Dia melihat pada Seruni yang kebingungan. "Emm, Danu ... kartunya Bibi tidak punya. Tadi Bibi lupa tidak membawanya, Danu tahu tidak, di mana bisa mendapatkan kartu itu?" tanya Seruni dengan se
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-08
Baca selengkapnya

bab 130

Menjelang isya, Keluarga Subrata itu baru meninggalkan tempat kost Aji. Meski sudah dibujuk untuk ikut ke rumah Raja agar bertemu dengan Arya dan Seruni, Aji tetap dengan keputusannya yang belum sanggup bertemu Seruni sekarang ini. Tapi dengan Arya, Aji setuju untuk bertemu dengan kakaknya itu, kapan saja Arya mau.Meski sudah merelakan semua yang telah menjadi suratan takdirnya, Aji butuh waktu melihat Seruni menemuinya bersama dengan Arya.Tak bisa memaksa, akhirnya Sukma menyerah dengan keinginan Aji. Tapi dia berharap, setelah Arya dan Seruni pulang nanti, Aji mau datang ke rumah Raja karena mereka bermalam di sana. Aji pun setuju, dan dia meminta Sukma mengabarinya saat Arya dan Seruni sudah pulang.Sepanjang perjalanan kembali ke rumah Raja lagi, para orang tua itu memilih bungkam tanpa membahas apa yang baru saja terjadi. Tak ingin pembicaraan yang mungkin akan diucapkan, membuat opini baru tentang hal yang baru saja tuntas dibahas.Raja memilih mengawal mobil yang dikendarai o
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
53
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status