Sebelum kepergian Oky, Sully terbangun karena getar ponsel. Oky mengatakan telah menunggunya di teras. Sebelum keluar kamar ia mengecek pesan dan ternyata sudah ada dua pesan Oky yang belum dibacanya. ‘Lis, udah bangun? Setengah jam lagi aku berangkat.’ ‘Lis, sepuluh menit lagi aku berangkat. Kamu enggak mau titip pesan apa-apa buat ibumu?’ Sully melompat dari ranjang dan menoleh ke sebelahnya. Bagian ranjang yang ditiduri pria itu sudah rapi. Walau langit pagi masih gelap, memang tak mungkin Wira belum bangun, pikirnya. Sambil menggulung dan menjepit rambutnya, Sully menyeret langkah ke teras. “Jadi berangkat juga,” ucap Sully saat melihat Oky berdiri dengan pakaian rapi dan tas pakaian di kakinya. “Mata kamu bengkak. Nangis? Berantem sama Rino atau Mas itu?” Oky melihat Wira masuk ke kamar dengan rambut basah. “Kamu enggak abis diapa-apain sama Mas itu, kan?” “Ck, jangan ngaco. Ini masih pagi,” kesal Sully. “Abisnya mata kamu bengkak, Mas Wira keramas.” Oky tertawa kecil, men
Terakhir Diperbarui : 2022-07-10 Baca selengkapnya