Home / Urban / Suamiku Jadul / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of Suamiku Jadul: Chapter 361 - Chapter 370

528 Chapters

Sejarah Terulang

PoV Nia"Ayahmu sayang padamu, Salsa, tak ada seorang ayah yang ingin anaknya menderita," kata Bang Parlin lagi."Tidak, dia lebih sayang pelacur, aku akan pergi cari jalan hidupku sendiri," kata Salsabila.Salsabila bertekad mengadu nasib di ibukota Jakarta, katanya dia mau jadi artis. Menurut pengakuannya dia sudah pernah ikut casting untuk pemeran sinetron di salah satu Rumah produksi, saat itu ibunya masih hidup, dia menang dan diundang ikut casting lanjutan ke Jakarta, tapi ibunya tidak mengizinkan."Jika ayahku bertanya lagi, bilang saja hilang, Om, aku benci ayahku," kata Salsabila lagi."Apakah kau punya uang?" tanyaku kemudian."Ada, sisa uang beli pedet masih ada seratud juta kita lagi." kata Salsabila."Kamu sudah yakin kah?""Yakin sekali, Tante, satu tahun lagi aku sudah tujuh belas tahun," kata Salsabila.Kami tentu tidak dapat mencegah lagi, sebenarnya kasihan juga Salsabila, tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi, mau kami ajak pulang pun lebih banyak mudharatnya,
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more

Butet Menceramahi Mantan Bupati

Setelah selesai, kami mandi bersama tengah malam itu, baru berbincang-bincang lagi menunggu salat subuh yang waktunya sudah dekat. Salat Subuh berjamaah kemudian tidur lagi.Aku terbangun karena ada ketukan berulang di pintu, saat kubuka ternyata Butet yang sudah berdiri di depan pintu."Ya, ampun, Mak, baru bangun? Gak salat isya, gak subuhan?" kata Butet."Sudah kok,""Hmmm, yang benar?""Udah, Tet, udah," kataku lagi.Aku lalu membangunkan Bang Parlin, rencana mau cari sarapan dulu ke bawah. Kami memilih lontong sebagai sarapan kami. "Udah bagaimana Salsabila ya, Mak?" tanya Butet."Entah, tahan dulu, Tet, gak usah tanya kabar?" kataku kemudian. Lalu ada telepon masuk ke HP -ku, ternyata dari ayah Salsabila, teringat perkataan Salsabila jika ayahnya bertanya bilang saja hilang. Akan tetapi aku segan untuk berbohong, kuberikan pada Bang Parlin HP tersebut, seraya memberikan kode supaya dia hidupkan speaker."Assalamualaikum, Pak, bagaimana kabar Bali," kata Bang Parlin."Belum s
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more

Ucok

PoV UcokSemenjak umur lima belas tahun, aku sudah punya ketertarikan pada wanita. Seleraku tinggi. Di desa kami ini tidak ada yang masuk dalam hitunganku. Gadis yang pertama kusukai adalah Amanda. Gadis cantik yang tinggi besar, dia keturunan Arab. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung. Pokoknya sempurnalah dia di mataku. Aku mulai dekat dengannya saat orang tuannya pindah ke desa.Akan tetapi, cintaku belum terucap, dia harus pergi. Permasalahan orang tuannya di desa membuat dia harus pergi, jauh, jauh sekali. Dia pergi ke Australia melanjutkan pendidikan. Entah kenapa dengan ayahku, kehidupanku selaku dikaitkan dengan kehidupan ayah dulu, kata ayah, kami banyak persamaan. Menyukai wanita yang kebetulan keluarga orang tuanya bermasalah. Saat Amanda titipkan kucing, aku langsung teringat cerita ayah, aku tidak ingin cerita hidupku seperti ayah. Akhirnya kutolak kucing tersebut, biarpun sebenarnya aku suka kucing.Setelah dia pergi, kami hilang kontak, tak pernah berhubungan lag
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

Bantuan Terakhir Untuk Salsabila

PoV NiaDugaanku benar, kami belum bisa lepas dari urusan Salsabila dan keluarganya, saat kami hendak mengambil surat kelulusan Butet, Ucok menelepon supaya surat milik Salsa diambil juga."Cok, ngapain lah kau urusi Salsa, ayahnya saja gak peduli," kataku protes."Jika tidak ada yang peduli, bagaimana lagi Salsabila, Mak, siapa lagi yang peduli, bukankah peduli sesama itu ajaran Mamak dan Ayah?" begitu Ucok berargumen. Sehingga membuat aku tidak bisa menjawab lagi."Ya, udah, kami ambil," kataku kemudian.Kami berangkat sore itu, setelah ada surat tersebut, Butet sudah bisa mendaftar, rencananya akan didaftarkan di sekolah Ucok saja. sesuai keinginan Butet. Akan tetapi ketika kami meminta surat tersebut, pihak dinas pendidikan tidak mau memberikan, kecuali ada surat kuasa dari orang tua Salsabila. Ini sudah terlalu banyak urusan, aku tidak mau lagi. Kami biarkan saja. Sementara Butet lulus dengan nilai yang bagus."Mungkin jika kita telepon orang tua Salsabila, bisa kita ambil surat
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

Kutukan Generasi

Aku coba terus panjat ke atas, ternyata Salsabila terus mengirim chat untuk Ucok. Isinya kebanyakan bercerita tentang kegiatan sehari-hari. Akan tetapi aku kesal tentang tidur bareng. Aku yakin ucok tidak ada melakukan apa-apa dengan Salsabila. Aku percaya anakku, serta bukti yang mendukung. Jika mereka melakukan tindakan tak senonoh tidak mungkin pintu terbuka sedikit. Pakaian mereka juga masih lengkap. Aki geram, harus marahi Ucok atau Salsabila. Tidak tahu harusnya berbuat apa, akhirnya kutelepon Salsabila, kubawa HP,-nya ke dapur."Tumben nelepon, Bang Ucok," kata Salsabila dari seberang."Ini Tante, aku bilang sekali saja, jangan chat anakku, jangan pernah ajak dia jadi artis, jangan!" kataku dengan suara tegas."Kami hanya teman, Tante, aku sayang Bang Ucok, hanya dia yang mau dengar keluh kesahku," jawab Salsa."Heh, kau sudah di Jakarta, segudang cowok ganteng di situ, pokoknya jangan anakku," kataku kemudian."Tapi, Tante ...""Tidak ada tapi- tapi," kataku seraya mematikan
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

Ucok Vs Butet

Ucok mengaduh karena perutnya kucubit, aku benar-benar geram. Ini pikirannya sudah melenceng, entah dari mana si Ucok kami ini dapat ajaran begitu. "Pegang dulu motonya, mamak mau pingsan dulu," kataku seraya menyerahkan motor padanya. Lalu mencari tempat duduk di pinggir jalan "Udahlah, Mak, ayo pulang," kata Ucok."Mamak gak bisa tenang jika begini, " kataku.Ucok lalu menyandarkan motor matic tersebut, lalu dia duduk di dekatku."Aku hanya tidak mau melakukan kesalahan yang sama dilakukan Ayah," kata Ucok seraya merangkul bahuku."Apa pula kesalahan ayahmu?""Itu tadi, Mak, karena suka sama perempuan, perempuan yang disukai hidupnya berantakan, keluarganya berantakan. Akhirnya jadi bahan pertengkaran seumur hidup," kata Ucok."Pertengkaran bagaimana?""Mamak dan ayah selalu bertengkar karena nasib Bu Rara, dia cerai, mamak dan ayah bertengkar, dia sakit, mamak dan ayah yang bertengkar, aku tidak mau seperti itu nanti setelah menikah, makanya kucegah dari sekarang," kata Ucok."Ya
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

Remaja Labil

Aku masih ingin rasanya menasehati Ucok, akan tetapi dia sudah iya iya saja dari tadi. Apakah dia sudah sadar, atau hanya karena sudah lelah berdebat.Pemikiran anakku ini benar-benar di luar logika, dan berbalik- balik. Katanya orang yang dia sukai akan berantakan hidupnya, tapi dia terus terima chat Salsabila. Katanya dia meniru ayahnya, tapi tak ingin bernasib sama seperti ayahnya. Ah, apakah ini yang namanya remaja labil?Ucok membantu ayahnya pindahan sapi, anak sapi lima ekor akan dipindahkan ke kebun. Bang Parlin memang sudah banyak pekerjaan, dia merasa tidak mampu lagi mengurus sapi tersebut.Urus sapi memang bukan pekerjaan mudah. Bila pekerjaan lain masih bisa libur atau cuti, tidak dengan urus sapi. Jika kita libur alamat sapinya tidak makan. Jadi mengurus sapi itu tak mengenal tanggal merah, bahkan kita lagi sakit' pun harus tetap kerja."Mak, ini si Salsa sudah berikan nomornya rekening, kapan kita transfer?" kata Butet seraya menunjukkan HP -nya."Besok lah, Tet, itu
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more

Orang Tua Ikan Gabus

Kami berempat tetap di pinggir sungai, ini adalah hari pertama sapi Butet dibawa ke luar kandang. Biasanya makanannya yang diantar ke kandang. Bang Parlin memperhatikan sapi itu merumput di sawah yang baru habis panen. Sedangkan aku, Ucok dan Butet duduk di pondok. Tiba-tiba mataku tertuju ke pohon kelapa. Kenapa muda hijau itu tampak menggiurkan."Bang!" teriakku kemudian."Apa, Dek," jawab Bang Parlin."Aku pengen kelapa muda," Bang Parlin langsung bergegas, sapinya dia ikatkan ke pohon kecil. Akan tetapi Bang Parlin sepertinya ragu ketika hendak memanjat."Kenapa, Bang?""Abang sudah setengah tua, lo, Dek, masih sanggup kira-kira manjat kelapa ini," kata Bang Parlin sambil melihat ke atas."Biar aku aja, Yah," kata Ucok kemudian."Gak usah, Cok, nanti kamu jatuh, gak usah," kataku kemudian. Biarpun Ucok sudah lama di desa ini, akan tetapi aku tidak tega melihat dia harus manjat pohon kelapa."Ish, mamak," kata Butet."Kenapa, Tet?""Jadi kalau ayah yang jatuh gak apa-apa gitu?" k
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more

Bupati tahan Malu

Mantan bupati dan istri mudanya akhirnya pergi juga. Tak habis pikir dengan mantan bupati ini, baru saja istrinya ditangkap, kini sudah ada lagi gantinya, perempuan muda lagi. "Cok, kamu bela Salsabila sampai segitunya karena apa?" aku coba interogasi Ucok. Gak rela rasanya dia sampai ngatain orang tua ikan gabus. "Karena Butet diam, Mak," kata Ucok. "Lo, kok aku, apa hubungannya dengan aku?" kata Butet. "Biasanya mulutmu yang cepat kali laju, Tet, polisi sampai Kapolres pun kau lawan, ini kok diam?" kata Ucok. "Abang ini cari alasan saja," "Memang gitu kenyataannya, Tet," "Aku bilang saja ya abang sampai segitunya karena cinta, hanya cinta yang membuat orang nekat dan berani, cie, cie, cinta," Butet malah menggoda abangnya. "Sok ngomongin cinta kau, Tet, belum cukup umur kau, ada punya kau yang kek gini?" kata Ucok seraya menunjukkan KTP -nya. "Cinta memang membuat orang kehilangan logika," kata Butet lagi. "KTP pun dipamerin," sambung Butet lagi. "Heh, Tet, dari mana kau bi
last updateLast Updated : 2023-02-26
Read more

Salsa Jadi Artis

Dunia memang berputar, pria yang dulu termasuk orang paling disegani dan paling kaya di kabupaten ini kini duduk di depanku dengan wajah lesu. Mengaku bangkrut dan tak sanggup menafkahi istri mudanya. Kini mengemis utangan pada kami, yang mau diutang pun tidak tanggung-tanggung, yaitu lima puluh juta."Banyak kali lima puluh juta, Pak?" tanya Bang Parlin. Kutatap tajam Bang Parlin, dugaanku dia mau menawar jumlah utangan, kelemahannya yaitu membantu orang, memang sulit dia hilangkan."Segitu biaya kami dua bulan, Bang Parlin," kata Ayah Salsabila, " itu pun sudah menghemat itu," sambungnya lagi.Aku terkejut, biaya hidupnya dua bulan lima puluh juta? Artinya dua puluh lima juta sebulan, kira-kira delapan ratusan ribu satunya hari. Itu pun masih menghemat , Luar biasa. Akan tetapi aku kemudian ingat, dia mantan pejabat. "Kami tidak bisa bantu, Pak, maaf saja," kataku kemudian, kulihat Bang Parlin sudah mulai berpikir.Bang Parlin lalu manarik tanganku masuk rumah," maaf, kami berundin
last updateLast Updated : 2023-02-26
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
53
DMCA.com Protection Status