Beranda / Urban / Suamiku Jadul / Bab 381 - Bab 390

Semua Bab Suamiku Jadul: Bab 381 - Bab 390

528 Bab

Prematur

Aku jadi ikutan panik karena mamak terus mengaduh. Aku tidak tahu harus melakukan apa, hanya memegangi mamak dan memberikan semangat. "Bang, cepat!" kata Mamak.Tiba-tiba mobil kami seperti terguncang keras, ternyata ada polisi tidur."Aduh, pelan-pelan lah Yah, mamak sakit' ini," kataku protes."Macam mana?, mamak kau bilang cepat, kau bilang pelan-pelan," jawab ayah.Akhirnya kami sampai juga di rumah bersalin. Begitu mamak turun dari mobil, ada darah di bekas tempat duduk mamak. Ya, Allah, ada apa dengan mamak.Mamak langsung ditangani, hanya Ayah yang menemani di ruang bersalin, aku dan Bang Ucok duduk menunggu di ruang tunggu."Bang, aku takut mamak kenapa-kenapa, aku jadi merasa bersalah," kataku pada Bang Ucok."Kenapa?""Kan ayah sering bilang, jangan cari masalah dulu, mamak hamil, dokter bilang rentan lahirnya prematur," kataku lagi."Aku merasa bersalah, Bang," sambungku lagi."Udah, kita berdoa saja, semoga mamak sehat, adik kita selamat,' kata Bang Ucok.Aku jadi gelisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-03
Baca selengkapnya

Innalilahi

PoV NiaMasalah Butet terus membuat aku kepikiran. Entah kenapa setelah aku hamil selalu saja ada masalah yang menyita tenaga dan pikiran. Padahal dokter sudah mewanti-wanti kehamilan di usia segini sangat berisiko lahir prematur.Akhirnya terjadi juga, saat kami di kantor polisi, aku sudah mulai merasa tak nyaman. Aku diam sambil menunggu mereka berdebat, Butet memang selalu penuh kejutan. Dia membalikkan poin yang akhirnya membuat Kapolsek itu mati kutu. Akan tetapi pembicaraan mereka makin panjang saja. Padahal aku sudah berniat selepas dari sini pergi ke rumah sakit untuk periksa.Aku akhirnya tidak tahan juga, Bang Parlin menuntunku ke mobil, di dalam mobil, aku beberapa kali mengalami kontraksi. Tak ada waktu lagi ke rumah sakit, kami akhirnya ke klinik bersalin.Aku pun segera ditangani, bidan dan perawat pun beraksi, Bang Parlin terus setia menemaniku. dia terus memegang tanganku erat."Remas tanganku saja, Dek, jangan apaku," kata Bang Parlin. Suamiku ini masih membuat aku te
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-03
Baca selengkapnya

Prank Kematian

PoV ButetBang Ucok justru terduduk di rumput, aku jarang melihat Bang Ucok menangis, kali ini dia sampai terisak. Aku justru makin merasa bersalah. "Udahlah, Bang, ayo pulang," kataku kemudian.Bang Ucok naik kembali ke motor, kami pun putar arah menuju pulang. Coba kutelepon HP Mamak, gak diangkat, HP Ayah juga sama saja. Mereka pasti sibuk urus adik yang sudah tiada. Ya,, Allah, rasa bersalah itu kembali muncul. Kenapa harus saat seperti itu Mamak mau lahiran? Kenapa aku tak bisa mengalah saja, ayah sudah berulangkali bilang supaya mengalah, tapi aku tetap bersikeras.Sampai di rumah, aku langsung membersihkan rumah. Sofa kupindah ke dapur, ruang tamu ini nanti akan ramai orang yang melayat."Mamak kau mana, Tet?" tanya tetangga sebelah. "Melahirkan, Bu, di rumah sakit,""Alhamdulillah, sudah ada adikmu,""Sudah, Bu, tapi kurang bulan, akhirnya meninggal,""Innalilahi, waina ilaihi Raji'un," kata tetangga tersebut."Akan aku beritahu semua ke tetangga," kata ibu itu.Bang Ucok s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-04
Baca selengkapnya

Panik Ala Bang Parlin

PoV Parlin Kelahiran anak-anakku memang selalu penuh drama. Dramanya selalu saja karena aku yang panik. Saat Ucok lahir aku sudah mempersiapkan semua, bahkan mobil Mitsubishi Strada sudah siap sedia terparkir di rumah untuk membawa istri ke rumah sakit. Akan tetapi yang terjadi justru kami pergi ke rumah sakit naik becak. Saat Butet lahir, lain lagi ceritanya, lahirannya di rumah bidan, sehingga bisa kudampingi istri, apa yang terjadi, aku justru diremas istri kuat sekali. Remasannya pun daerah sensitif pula. Entahlah, mungkin ini yang membuat karakter anak-anakku berbeda. Butet jadi sedikit barbar.Kelahiran anakku yang ketiga ini lebih drama lagi, perkiraan kelahiran masih satu bulan lagi, akan tetapi tiba-tiba istri sudah mau lahiran saat kami berdebat di kantor polisi. Entah jadi apa nanti anakku ini, apakah akan jadi tukang debat?Anakku ke-tiga ini perempuan, saat pertama lahir justru tidak menangis, aku jadi sangat khawatir, apalagi setelah Bu Bidan bilang harus dirawat di NI
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-05
Baca selengkapnya

Sebuah Nama Untuk Adik Kecil

Itu obat," kataku setengah berteriak. Hampir satu jam aku berusaha membuat api tersebut, dengan entengnya mereka semprot pakai alat pemadam kebakaran. "Itu apa? bapak yang bakar?" kata seorang pria berpakaian sekuriti."Ya, ya, kamu ini orang mana sampai tidak tau ini apa?" kata Bang Parlin."Maaf, Pak, kami ada laporan di sini ada kebakaran. Terus memang gak boleh bakar sampah di dalam ruangan. Ini rumah sakit, Pak, ruangan ini ber-AC." kata pria itu lagi."Kamu bilang ini sampah, ya Allah,""Jadi apa?""Kamu punya istri, Gak?" tanyaku lagi."Ya, punya lah, Pak,""Ini namanya parsiduduan, ramuan nenek moyang kita, sampai sekarang masih ampuh untuk pemulihan orang baru melahirkan," kataku lagi."Ini rumah sakit, Pak," kata pria itu lagi.Gagal sudah rencanaku buat Parsiduduan untuk istri. Nia justru tertawa ngakak dari tadi, padahal aku lakukan ini semua untuknya. "Tolong, Pak, jangan aneh-aneh, jika mau lakukan pengobatan tradisional, jangan di rumah sakit," kata sekuriti itu lagi.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-05
Baca selengkapnya

Tutor Parsiduduan

Kami semua berkumpul di titik kumpul tersebut. Aku bilang namanya titik kumpul, karena ada tulisan di situ. "Titik kumpul jika terjadi gempa bumi," lokasinya di dekat parkiran mobil. Ada juga rumputnya. Sehingga warga sepertinya nyaman di sini."Bu Kades, kuburan sudah sempat digali lo," kata seorang pemuda."Ya, udah, tutup saja balik," jawab Nia."Aku jadi punya ide nama untuk adik baru itu, Bu Kades," kata pria itu lagi."Apa itu?""Snow white,""Nama apaan itu?" aku ikut bertanya."Itu gadis tercantik di muka bumi ini, dia sempat dinyatakan meninggal, tapi hidup kembali," kata pemuda tersebut."Orang mana itu?" tanyaku penasaran."Orang Amerika?""Oh,""Aku yakin adik baru ini akan jadi wanita tercantik di dunia," jawab pemuda itu lagi.Penasaran dengan nama yang dia sebutkan, kubuka HP, terus ketik snow white di pencarian google. Ternyata film barat. Dasar anak muda."Selamat siang, Bapak-bapak, ibu-ibu, tolong tertib ya, tolong jangan berisik, ini rumah sakit, banyak orang sakit
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-06
Baca selengkapnya

Rasa Yang Bergeser

PoV NiaKarena Parsiduduan yang gagal, Bang Parlin sampai punya ide nyeleneh, katanya aku marsidudu di titik kumpul rumah sakit. Tentu saja aku menolak. Bang Parlin ajak untuk menginap di hotel untuk sementara, akan tetapi hotel tentu sama saja dengan rumah sakit, tidak mungkin mereka membiarkan pembakaran di dalam kamar. Solusinya cuma harus di rumah.Saat seperti itu, datang Ayah Salsabila. Pria bernama unik (Barumun) ini menawarkan tinggal di rumahnya yang kosong.Sejak Salsabila jadi artis di Jakarta rumah mereka memang kosong, dua Abang Salsabila juga tidak tinggal di rumah itu lagi, rumah itulah yang ditawarkan Pak Barumun dulu pada kami. Di rumah itu masih ada perabotan lengkap. Katanya mau dijual sama perabotannya.Sebenarnya aku malas jika harus berhubungan dengan mantan bupati itu lagi, setiap datang, selalu dengan masalahnya. Akan tetapi keinginan Bang Parlin untuk membuat Parsiduduan tak terbendung lagi. Istri muda Pak Barumun ternyata ingin belajar membuat Parsiduduan pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-06
Baca selengkapnya

Butet Ditantang?

PoV ButetAdikku yang sudah sempat diberitakan meninggal kemudian hidup lagi jadi trending topik di desa. Ada yang bilang, adikku adalah bayi ajaib. Ada yang bilang, adikku adalah satu-satunya manusia yang sudah pernah ke sorga, karena menurut mereka bayi yang baru meninggal langsung masuk sorga tanpa dihisab. Mamak justru tidak memperbolehkan kami datang menjenguk adik. Kami disuruh menunggu saja. Sampai hampir semua warga dari desa sudah pergi ke rumah sakit. Tinggal aku dan Bang Ucok yang tidak pergi.Hari itu aku pergi sekolah seperti biasa, diantar oleh Bang Ucok. "Supergirl lewat!" kata seorang siswa saat aku lewat di pintu gerbang. Semenjak kejadian tempo hari, aku dapat julukan baru, yaitu: Supergirl, ini lebih lumayan dari pada julukanku yang lama, Muka boros. Sekarang tidak ada lagi yang berani menyebut muka boros padaku.Aku berpapasan dengan Agnes dan gengnya saat hendak ke kamar mandi pagi itu. Teman Agnes tak berani' lagi menatapku. Sedangkan Agnes masih bersikap sok
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-07
Baca selengkapnya

Kata Sandy

Aku terpancing? Aku justru tidak tertarik dengan perkataannya aku sudah terpancing. Aku lebih tertarik untuk mengetahui siapa dia."Siapa kamu sebenarnya?" balasku kemudian."Sudah kubilang, aku penggemar rahasiamu," balasnya kemudian."Aku tahu siapa kamu?" Pesanku lagi."Kamu tidak tahu,""Tahu, dari mana kamu bisa tahu tentang lomba makan, kami bahas melalui surat," aku coba memancing."Aku tahulah,""Karena itu aku tahu kamu siapa?""Siapa coba?""Rahasia,"Dia balasan dengan emoticon ngakak. Aku balas lagi dengan emoticon sedih."Jika kamu sudah tahu, coba bilang; siapa?" "Cukup aku saja yang tahu, oh, ya, terima kasih bantuanmu, tolong jangan di-share dulu videonya ya, " pesanku lagi."Ok, siipp!"Sebenarnya aku tidak tahu, hanya pura-pura tahu, akan tetapi dugaanku dia salah satu teman Agnez yang berkhianat. Hanya aku dan Bang Ucok yang tahu serta Agnez dan gengnya. Akan tetapi geng Agnes ada sekitar tujuh orang, dua orang yang selalu mengikuti Agnes.Keesokan harinya, ketika
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-07
Baca selengkapnya

Anak Kalah Lomba, Mamak Yang Ditahan

PoV NiaMenumpang ambulans ternyata enak, jalan selalu lancar jaya, kendaraan lain minggir saat kami lewat. Perjalanan pun tidak ada hambatan. Akan tetapi ketika sudah mau sampai, kami lewat di depan Polsek daerah kami. Sepertinya ada razia kendaraan. Mobil yang kami tumpangi di-stop."Selamat siang, Pak, boleh tunjukkan SIM dan STNK," kata polisi seraya menghormat. Saat itu aku sudah duduk di depan, bayiku kugendong karena sudah mau sampai, sedangkan Bang Parlindungan di belakang."Boleh, Pak," supir ambulans tersebut mengambil dompetnya lalu memberikan surat yang diminta polisi tersebut."Apakah mobil ini bawa jenazah?" tanya polisi tersebut."Tidak, Pak,""Bawa orang sakit sudah pasti tidak ya, karena di arah sana tidak ada rumah sakit," kata polisi itu lagi. "Menjemput orang sakit pun sepertinya tidak, karena bapak bawa keluarga," sambungnya polisi itu lagi."Benar, Pak," "Terus kenapa bunyikan sirene, apakah Anda tidak tahu jika ambulans kosong yang tidak bawa jenazah atau ora
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3738394041
...
53
DMCA.com Protection Status