PoV ButetBang Ucok justru terduduk di rumput, aku jarang melihat Bang Ucok menangis, kali ini dia sampai terisak. Aku justru makin merasa bersalah. "Udahlah, Bang, ayo pulang," kataku kemudian.Bang Ucok naik kembali ke motor, kami pun putar arah menuju pulang. Coba kutelepon HP Mamak, gak diangkat, HP Ayah juga sama saja. Mereka pasti sibuk urus adik yang sudah tiada. Ya,, Allah, rasa bersalah itu kembali muncul. Kenapa harus saat seperti itu Mamak mau lahiran? Kenapa aku tak bisa mengalah saja, ayah sudah berulangkali bilang supaya mengalah, tapi aku tetap bersikeras.Sampai di rumah, aku langsung membersihkan rumah. Sofa kupindah ke dapur, ruang tamu ini nanti akan ramai orang yang melayat."Mamak kau mana, Tet?" tanya tetangga sebelah. "Melahirkan, Bu, di rumah sakit,""Alhamdulillah, sudah ada adikmu,""Sudah, Bu, tapi kurang bulan, akhirnya meninggal,""Innalilahi, waina ilaihi Raji'un," kata tetangga tersebut."Akan aku beritahu semua ke tetangga," kata ibu itu.Bang Ucok s
Terakhir Diperbarui : 2023-03-04 Baca selengkapnya