Beranda / Urban / Suamiku Jadul / Bab 331 - Bab 340

Semua Bab Suamiku Jadul: Bab 331 - Bab 340

528 Bab

Romantis Ala Bang Parlin

Aku bisa bernafas lega malam itu, dua masalah serius bisa teratasi dalam satu hari. Dalam hati aku salut sama suamiku itu, dia rela menyisihkan waktunya yang tak seberapa membantu masalah orang, yang bahkan bukan saudara. "Bang, itu Tugirin kok berubah drastis?" tanyaku saat kami berduaan di kamar."Abang juga tidak ngerti, Dek, yang Abang ajari dia sekaligus praktekkan mengembalikan miliknya yang hilang," kata Bang Parlindungan."Kok bisa berubah ya, tiba-tiba dia talak istrinya talak tiga," kataku kemudian."Zikir juga bisa menghilangkan pengaruh jin, Makin kita berzikir, setan akan makin menjauh," kata Bang Parlin."Apa hubungannya?""Gini lo, Dek, ilmu pelet itu lewat bantuan jin jahat, jadi zikir obatnya, orang yang selalu menjaga zikirnya, tidak bisa dipelet," "Maksud Abang Tugirin dipelet bininya?""Ya, begitulah kira-kira," "Wah, itu sekali zikir dua hasil, pelet pudar, istri kembali," kataku lagi."Ya, tepat sekali, tapi Abang jadi khawatir, Dek," kata Bang Parlin."Khawat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-08
Baca selengkapnya

Peselingkuh Diselingkuhi

Kami justru ditinggalkan di rumah tersebut bersama Salsabila. Sebelum pergi, Mantan bupati itu masih berpesan pada anaknya supaya menuruti perkataan kami. Jadilah kami tinggal di rumah tersebut."Ini bisa menghemat pengeluaran kita, Bang, gak lagi bayar hotel," kataku pada Bang Parlin. Saat itu kami lagi memperhatikan Salsa dan Butet yang lagi belajar didampingi guru."Iya, juga, ya," sahut Bang Parlin."Bang, kira-kira Butet selepas ini nyambungnya sekolah di mana?" tanyaku kemudian."Entahlah, Dek, Butet ini terlalu pintar, sekolah pun payah dapat yang cocok," kata Bang Parlin."Benar juga ya, Bang, asal pakai terlalu, gak ada yang Bagus, terlalu pintar saja jadi begini," kataku lagi."Iya, Dek, cuma satu terlalu yang baik," "Apa itu, Bang,""Kamu itu terlalu gemuk,""Ish, Abang,""Itu pujian lo, Dek, ada ungkapan beginil, jangan mengaku sebagai suami sukses, jika belum bisa membuat istriy gemuk," kata Bang Parlin."Hahaha," di luar dugaan, guru Salsa dan Butet ternyata mendengar p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-09
Baca selengkapnya

Saat Anak Jadi Beban

PoV MerryDitalak tiga justru membuat aku senang, ini saatnya bisa merdeka, setelah selama ini merasa terkungkung dengan banyaknya aturan suami. Akan tetapi anakku, ini akan jadi beban untukku, jika kutinggal bersama Salsa, bagaimana jika mereka tahu rahasia yang sebenarnya.Aku lalu teringat, Bang Parlin, dia orang yang selalu bisa dimintai bantuan. Dengan naik motor matic serta bawa anak, aku nekat pergi tengah malam. Paginya baru sampai, dari jauh sudah kulihat Nia hendak berangkat bersama anaknya. Aku memilih menunggu Bang Parlindungan sendiri. Bicara dengan Nia selalu tidak mengenakkan.Setelah Nia pergi aku langsung datangi rumah Bang Parlin, dia malah tak membiarkanku masuk rumah. Aku malah dibawa ke warung sarapan.Sambil sarapan, aku minta tolong pada Bang Parlin, akan tetapi dia kali ini tidak bisa bantu. Entahlah, aku makin kesal karena Nia datang ke warung tersebut. Gagal sudah rencana.Aku akhirnya pergi dari tempat tersebut. Saat di jalan, aku dapat telepon dari Wisnu."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-10
Baca selengkapnya

Butet dan Pedet

Butet akhirnya selesai juga ujian kesetaraan tersebut. Kami mendampingi Butet setiap hari sampai selesai. Setelah selesai ujian, kami rencananya mau pulang. Karena sudah hampir seminggu Ucok sendirian di rumah. Akan tetapi Ayahnya Salsa belum pulang."Sepertinya masih lama ini, uangku sudah terlanjur dikuras orang itu, butuh waktu untuk mengurusnya." Begitu jawaban Ayah' Salsa saat kutelepon."Tolong jangan tinggalkan Salsabila di rumah sendirian ya," kata pria itu lagi."Iya, Pak," kataku akhirnya.Aku selalu heran pada Salsabila ini, ayahnya mantan bupati, ibunya mantan anggota DPRD, tentu banyak saudaranya. Kenapa selalu ke kami dititipkan. Padahal rumah lama mereka masih ada, ada ART-nya lagi. "Kita bahwa ke desa saja Salsabila, Dek?" tanya Bang Parlin."Sebenarnya bukan tidak mau, Bang, tapi Ucok?" jawabku kemudian.Memang aku selalu khawatir dengan Ucok dan Salsabila jika berada dalam satu rumah. Ucok sudah jelas menunjukkan kesukaannya pada Salsabila, aku selalu khawatir setan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-11
Baca selengkapnya

Ketika Nia Pe Em Es

Memang selalu ada saja hal yang terjadi yang sampai mengaitkan dengan Rara, kuakui itu, akan tetapi sungguh aku tidak suka cara Bang Parlin bilang cewek cantik. Kadang jadi ingin juga membalas Bang Parlin, akan tetapi entah kenapa mantanku semua bak hilang ditelan bumi, tak ada hal yang membuat aku teringat, tak ada juga yang pernah menghubungi. Padahal mantanku sebelas orang. Sedangkan Bang Parlin cuma satu, itu pun tak layak disebut mantan. Menurut cerita yang sering kudengar, mereka tidak pernah jadian. Bang Parlin masih diam, biasanya dia akan melancarkan jurus ngelesnya, akan tetapi kali ini dia diam."Mantanku sebelas orang lo, Bang, tampan semuanya, pasti juga punya kenangan semua, akan tetapi tidak ada yang kukenang, tidak ada yang terbayang-bayang, karena apa, Bang? Karena sudah ada Abang," kataku kemudian."Udah, Dek, gak usah cerita mantan," kata Bang Parlin."Abang yang duluan, segala yang terjadi selalu dihubungkan dengan Rara sudah meninggal pun orangnya masih terus d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-11
Baca selengkapnya

Hamil?

Aku hamil? Ah, tidak mungkin, usiaku sudah empat puluh delapan tahun, akan tetapi aku mulai ragu setelah Bang Parlin bilang "doaku terkabul" berarti Bang Parlin memang berusaha dan berdoa membuat aku hamil lagi. Teringat perbincangan kami tempo hari, saat itu Bang Parlin bilang ingin punya bayi lagi, aku hilang iya karena merasa gak mungkin lagi bisa hamil.Tak sabar rasanya ingin memastikan apa aku hamil, akan tetapi di desa ini tidak ada apotik, tidak ada yang menjual alat test kehamilan. Satu-satunya tempat untuk periksa adalah rumah bidan. Satu-satunya bidan di desa kami rumahnya agak jauh."Aku ke rumah bidan dulu, Bang, periksa," pamitku pada Bang Parlin."Gak usah dulu, Dek, baru satu Minggu, terlambat dua Minggu baru kita periksakan," kata Bang Parlin."Jangan angkat beban berat dulu, ya, Dek," pesan' dari Bang Parlin lagi.Akan tetapi aku masih tidak percaya jika aku hamil. Coba kubuka internet, mencari tahu apakah wanita empat puluh delapan tahun masih bisa hamil. Ternyata m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-12
Baca selengkapnya

Caper Ala Ucok

Ternyata Butet tak menguping sepenuhnya, dia mungkin hanya mendengar Bang Parlin bertanya soal nama, lalu aku katakan nama-nama nabi. Aku melihat Bang Parlin, dia justru tertawa. Akhirnya kubatalkan memberi tahu kabar ini pada anak-anak. Entah kenapa, aku takut Ucok tidak suka, aku khawatir Butet merasa ada saingan. Butet dan Salsabila punya banyak waktu sebelum mendaftar ke SMA. Mereka sudah selesai ujian, lulus tidaknya jiga belum diketahui. Salsabila justru makin betah tinggal di rumah kami, ia tak pernah menyinggung soal pulang. Tentu saja kami tidak berani mengusir', Ayahnya pun tak pernah menelepon lagi.Pagi itu aku terkejut melihat Butet dan Salsabila pulang bawa rumput yang banyak. Mereka bawakan dengan cara dipanggul. Padahal mereka tadinya permisi mau olahraga.Melihat Salsabila yang penuh keringat dan Butet yang wajahnya memerah aku kasihan juga. Mereka lalu bawa rumput tersebut ke belakang rumah. "Kuat kali yang ini makan, Mak, aku ganti lah namanya, yang ini Samson, y
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-12
Baca selengkapnya

Caper Ala Bang Parlin?

Ucok merajuk, ini sesuatu yang sangat jarang terjadi. Dia masuk kamarnya dan menutupi pintu. Butet dan Salsa hanya berpandangan. "Cok, buka pintu, Cok," aku mengetuk pintu kamar Ucok.Pintu terbuka, wajah Ucok cemberut, dia lalu membenamkan wajahnya di kasur."Cok, ayahmu hanya menjaga kamu supaya tak seperti dirinya, Cok," kataku seraya mengelus rambut anakku tersebut."Aku selaku dituduh caper, Mak," kata Ucok."Iya, Cok, mama ngerti, tapi itu dilakukan ayahmu karena takut kau seperti dirinya, lihat ayahmu, sampai sekarang gak bisa lepas dari masa lalu, dia termakan budi, ayahmu tidak ingin kau seperti itu, berhenti coba ambil hati cewek," kataku lagi."Tapi, kan hanya menolong, Mak, aku pernah dengar cerita ayah, tangannya kena sebetan pisau hanya karena menolong seorang cewek, apa ayah cari perhatian?" kata Ucok lagi."Cok, percaya saja, aturan apapun yang dibuat ayahmu itu untuk kebaikanmu juga," kataku kemudian."Iya, Mak,""Ya, udah, sana minta maaf sama ayahmu," kataku lagi.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-13
Baca selengkapnya

Kejutan Yang Terampas

Hari itu jadi hari yang ramai di rumah kami, tiga anak mantan bupati, ditambah mantan bupati itu sendiri berkumpul di rumah. Anak mantan bupati yang paling besar bernama Candra, katanya sudah lulus S-2, tapi belum ada kerjaan. Yang nomor dua bernama Putra, yang ini HP tak pernah lepas dari tangannya, sambil bicara pun dia sambil main game online. "Susah cari kerjaan jaman sekarang," jawab Chandra saat aku bertanya dia kerja apa, saat itu kami lagi kumpul sambil cerita-cerita."Ada kerjaan jika kau mau," kata Bang Parlin."Oh, ya, pekerjaan apa, Om?""Itu ada lima pedet, mengurusnya lah," kata Bang Parlin lagi."Aku sarjana lo, Om, S-2 lagi," kata Chandra."Berarti kau kalah sama anak baru tamat SMP," kata Bang Parlin."Kok kalah pula?""Itu si Salsa sudah mulai, dia punya tiga sapi sekarang, sapi Limosin, dalam dua tahun, akan jadi sapi limousin besar, harganya bisa ratusan juta," kata Bang Parlin lagi."Hahaha, ini jaman sudah canggih, Om, aku S-2, Om, urus sapi itu untuk yang gsk s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-13
Baca selengkapnya

Kami Mancing Ikan, Orang Mancing Emosi

Perjalanan ke rumah Firman akhirnya sampai juga. Begitu kami sampai sudah disambut Firman di pintu gerbang. Langsung disuguhi minuman nira dan ikan nila panggang. Kami makan dengan lahap.Tempat Firman makin maju saja, lokasi ini dulu dia beli murah. Karena tanahnya yang tidak subur dan berbukit-bukit. Hingga susah untuk ditanami apa pun. Akan tetapi di tangan Firman berubah jadi indah. Sungai kecil itu jadi penambah daya tarik, dia bahkan membuat air terjun buatan di tempat itu."Gak pernah banjir di sini kah?" tanya Bang Parlin."Pernah, tiap tahun," jawab Firman."Wah, kalau banjir bagaimana?""Aku sudah antisipasi, sudah hapal kapan musim hujan, jika musim hujan, ikan akan kami panen semua, baru pergi mengungsi," kata Firman."Wah, gak repot itu,""Tidak juga, Bang, kami anggap liburan, kami sudah punya rumah di kota, tempat mengungsi jika musim hujan."Kami lalu lanjutkan acara mancing. Sebenarnya mancing ini bukan hobby bang Parlin. Menurut Bang Parlin, memancing itu pekerjaan o
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3233343536
...
53
DMCA.com Protection Status