"Stop being this cute, Anara."-Daver Negarald***"Gue lagi males, Van.""Ayo, lah. Gak setia kawan, lo.""Hadeh, Jupardi."Mata Evan bersinar saat melihat Daver akhirnya mau membuka aplikasi PUBG setelah dipaksa berkali-kali. "Yey, baik banget, Gantara."Seperti itu persahabatan mereka. Nama orangtua selalu menjadi nama panggilan."Ah, lupa, kuota gue sekarat." Evan melempar ponselnya ke meja. Ia mengacak rambutnya dongkol."Lo yang ngajak, bodoh. Pake wifi sekolah," aju Daver memberi ide."Lemot tau!"Daver malas mengurusnya. Ia memilih untuk keluar dari aplikasi PUBG. "Gak usah, lah, udah."Evan berdecak kecewa. "Padahal lagi pengen gua."Daver menoyor kepala Evan. Ia tertawa melihat wajah sahabatnya yang kecewa hanya karena tidak bisa mabar dengannya. "Makanya modal dikit.""Gue lupa kuota gue tinggal seratus mb. Daripada gue paksain terus ngadet, kan." Evan membela diri. Selalu."Eh, iya, heh!" Daver berseru langsung. Ia memukul lengan Evan membuat cowok itu kebingungan.Daver t
Read more