Hay pagi, sapalah hati yang telah menemukan teduhnya kini. Dulu pernah kami terluka, patah, bahkan pecah. Namun gulir waktu tak menyerah, mempertemukan kami di atas roda bus yang memutar. Setelah itu, aku tak pernah lagi merasa sendiri. Dia yang asing perlahan masuk, menempati ruang hati. Dia yang dingin justru menghangatkan kesepianku sendiri. Aku jatuh cinta pada sikapnya padaku, namun ternyata, dia yang jatuh hati denganku lebih dulu.Pagiku, terimakasih. Kau satukan kami dibawah terikmu kini, aku sudah tak lagi sendiri. Kini kutemukan belahan jiwaku yang sejati.Sah!Kalimat itu terdengar bagai alun lagu yang merdu. Aku telah resmi menjadi nyonya dari seorang prima bernama Perkasa Yuda Manggala. Lelaki yang keras dan tangguh sebagai perajurit negara, namun lembut merengkuh sebagai suami dan ayah.Kucium takzim tangan lelaki yang kini kusebut suami. Dia mengusap pucuk kepala ini dan menciumnya hangat."Alhamdulillah dek, terimakasih" Ucapnya untuk pertama kali menjadi suamiku.
더 보기