All Chapters of Ternoda sebelum Malam Pertama : Chapter 81 - Chapter 90

268 Chapters

Maaf

Suasana di luar memang bising. Percakapan dari banyak ibu-ibu hamil yang mengantri. Namun, di sini ... di dalam ruangannya, Shinta hanya berdua dengan satu pasien. Seorang wanita mengeluh dengan memegangi tengkuk. Rasa berat seakan menghimpit bagian belakang lehernya, hingga rasa sakit di kepala tak luput menyerang. Menyebabkan tubuh wanita hamil itu tak bebas dalam bergerak." .... bagian sini juga, Bu." Dipegangi lengan "Kadang juga mual. Duh, rasanya gado-gado. Mau ngapa-ngapain gak enak," keluh pasien Shinta yang tengah mengandung empat bulan tersebut.Shinta menatap ibu muda di depannya. Namun, pikirannya sedang tak berada di sana."Bu!" panggil pasien yang merasa tak dihiraukan."Ahm, ya?" Perempuan yang tengah memakai pakaian putih-putih itu terhenyak. Sadar. Sedari kemarin, ia tak bisa fokus pada pekerjaan."Maaf. Bisa Ibu jelaskan lagi?"Pasien tersebut mendesah. Kecewa. Panjang lebar ia menjelaskan keadaannya. Namun, bidan yang menanganinya malah melamun.Shinta mulai tak t
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Dayyuts

"Ada tiga orang yang Allah haramkan masuk surga yaitu: pecandu khamar, orang yang durhaka pada orang tua, dan orang yang tidak memiliki sifat cemburu yang menyetujui perkara keji pada keluarganya." [HR. Ahmad]šŸ’•šŸ’•šŸ’•"Apa?!" Fay tak menyangka jika Shinta bisa berlaku licik untuk perkara sebesar itu. Lagipula bukan kah tindakannya itu ilegal?Shinta sedikit menunduk, menghindari tatapan Fay yang menghunus dan mengintimidasi ke arahnya. "Maaf, Fay." Shinta tak berani mengangkat kepalanya. Meski begitu ia merasa punya alasan melakukan kesalahan besar tersebut. Bukan kah dulu lelaki di depannya itu punya perangai sangat buruk, yang berpotensi merusak rumah tangga Liana. Siapa yang mengira, jika langkah yang ditempuh Shinta justru membuat Liana makin menderita. Dia yang berpikir Ubed akan menerimanya dan bahagia bersama anak mereka, justru yang terjadi berkebalikan. Gus Ubed tetap saja sulit memaafkan, bahkan tega menyiksa Liana dengan rumah tangga keduanya. Kehadiran Raudah lah yang ja
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Spionase

Fay melihat angka yang menunjukkan waktu di layar, sebelum kembali meletakkan ponsel ke atas dasbord mobil. Angka menunjukkan pukul 20.15 WIB. Tak terasa pembicaraan seriusnya dengan Shihta memakan waktu lebih dari 30 menit."Lama juga. Huft." Fay meniup berat. Mengurungkan niat awal meletakkan ponsel ke dasbord. Tadinya pun ia enggan membalas pesan dari Liana karena kondisi hatinya yang sedang diliputi mendung. Cemburu. Namun, ia perlu memberi alasan pada sang istri karena harus pulang terlambat, dan bukan saatnya untuk menurutkan perasaan. Walau bagaimana, Ubed akan tetap menjadi bagian hidup Liana, meski hanya masa lalu.[Ya, Sayang. Kemungkinan agak malam, ya. Atau aku pulang aja dulu ....]Baru saja mengetik, Fay menghapusnya. "Kalau kubilang pulang dulu, dia akan bertanya-tanya, memangnya selama dua jam ini aku ke mana?"Fay mendesah. Diketik ulang pesan yang akan ia kirim untuk istri tercintanya. Ini lebih baik ketimbang harus berbohong. Lelaki dengan wajah berbentuk ovale itu
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Kebahagiaan Liana

Shinta meregangkan tubuh dari lelah yang mendera. Akhirnya setelah berjam-jam, selesai juga tugasnya di klinik. Diraih sebotol mineral dari kulkas kecil di pojok ruangan. Lalu duduk dan meminumnya. Memberi kelegaan pada kerongkongan yang telah kering selama beraktifitas."Bu Shinta," panggil asistennya yang datang dari luar. Ia telah menyelesaikan tugasnya. Mengarsipkan semua data bersama dua rekan lain, dan membersihkan sisa-sisa keramaian yang sempat tercipta lebih dari lima jam di dalam klinik."Ya?" Shinta menyahut. Meletakkan botol lalu memperhatikan wanita yang kini berdiri di depannya."Saya pamit." "Oya, silakan." Bidan tersebut tersenyum. "Terimakasih," ucapnya kemudian."Eum, Bu. Tadi saat Mbak Andini pulang ... em." Yuki mengucap ragu. Shinta mengerutkan dahi karenanya.Apa yang akan perempuan itu katakan? Shinta pikir Yuki hanya akan pamit, tapi malah seperti akan bercerita sesuatu yang penting."Nah, iya, nih. Kok tadi pas aku datang gak ada Andini gak ada.""Yah, dia a
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Ide Brilian

"Kang!!" seru Jaya -salah satu komplotan penculik Raudah- pada dua rekannya yang nyaris tertabrak.Suara klakson sebuah truk memekakkan telinga Darmin dan satu temannya. Mereka sontak mundur. Lalu disusul bunyi klakson lain bersahutan, para pengemudi setelahnya -yang masih belum puas selagi dua orang itu masih berada di badan jalan."Jangan cari mati, wei!!" teriak salah seorang pengemudi terakhir yang berhasil memukul mundur lebih jauh Darmin dan rekannya."Huft! Hampir saja." Darmin menggumam sambil mengusap dadanya berkali-kali."Hati-hati, Kang," ucap rekan di sebelahnya yang ngos-ngosan."Halah! Lo bilang ati-ati tapi ya, sama aja mau ketabrak!" Suara Darmin meninggi. Lelah, syok dan kesal bercampur jadi satu. Bawaannya jadi emosi pada siapapun tanpa sebab jelas.Jaya berlari mendekat pada kedua orang yang masih deg-degan karena hampir bertemu malaikat maut itu."Ayo menepi dulu, suasana di sini sangat ramai." Suara Jaya meninggi, melawan suara bising dari mobil yang lalu lalang.
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Terlalu Lelah

Fay bergerak mendekati mobil sport yang terparkir di garasi halaman rumah mertuanya. Langkah lebarnya semakin laju, hingga salah satunya mencapai pintu mobil. Dibukanya pintu tersebut dan duduk dengan nyaman di sana.Sebelum memasukkan kunci mobil dan memutarnya, ia ingat sesuatu yang tadi sempat dimasukkan ke kantong sebelum beranjak ke luar kamar. Sebuah amplop berisi rambut Alhesa. Lelaki itu akan merasa aman membawanya dan meletakkan benda tersebut ke dalam dasbord mobil, dengan begitu tak ada yang mengganggu pikiran. Takut kalau-kalau Liana akan menemukannya, yang kemudian membawa pada sekadar kecurigaan atau malah Liana menyimpannya.Pria dengan rambut hitam dan kulit bersih itu masuk ruangan kantor polisi dengan tergesa. Di dalam sana, Indra yang melihat kedatangannya berdiri. Meninggalkan kursi yang terbuat dari kayu memanjang dekat meja dan laptop di depan seorang polisi yang tengah mengetik. Indra melirik sebentar pada polisi itu. Tapi seorang pria yang terpaksa lembur ters
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Ikhlas

Akan sulit melupakan wanita itu, sebab Liana pergi bukan karena pengkhianatan atau tak lagi mencintainya. Namun, bukankah mereka tak boleh lagi berhubungan seperti dulu, sebab manusia wajib mengikat diri dengan syariah, tidak ada pergaulan pria dan wanita tanpa hak. Seberat apa pun mereka harus mengupayakannya untuk ikhlas.šŸ’•šŸ’•šŸ’•Ubed menyilang tangan di dada, berusaha tenang. Kala mata mengitari sekitar, di mana penjahat-penjahat yang tertangkap ditanyai, sebelum mereka diinterogasi lebih dalam di ruangan khusus. Ruangan kantor polisi terasa sesak. Keberadaan banyak orang di tempat itu mengakibatkan udara sulit menjelajah ke tubuh-tubuh mereka. Hawa yang harusnya dini hari terasa dingin karena fenomena bumi berada di titik aphelion, di mana jarak terjauh antara bumi dengan matahari.Namun, tetap saja tubuh mereka dipenuhi peluh. Tak lama, Indra datang menghampiri. "Gus, apa yang terjadi?" tanya Indra yang sudah berada di sampingnya."Ahm, ya. Mas." Gus Bed meluruskan tangan, ber
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Fay dan Alhesa

Fay tampak syok. Seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Perlahan ekspesi itu memudar. Ada kekecewaan terpancar dari sorot mata."Fay? Gimana?" tanya Shinta lagi. Namun, melihat mimik lelaki di hadapannya yang tampak kecewa, wanita itu memiliki firasat buruk. Diraih kertas di tangan Fay lantaran tak sabar.Sementara lutut Fay mendadak lemah, ia jatuhkan bokong ke kursi panjang depan Laboratorium rumah sakit. Pandangan pria itu masih kosong, memandang ujung lorong yang nyaris tak ada aktifitas di sana. Ia tak peduli bagaimana ekspresi Shinta ketika melihat hasil tes DNA tersebut."Eum. Fay, maaf." Shinta mulai bingung akan sikapnya. Ia tak mengerti apa yang bisa membuat Fay terhibur sekarang.Wanita itu pikir tes DNA ulang setidaknya bisa menebus rasa bersalahnya dulu. Namun, justru kini Shinta semakin diliputi rasa bersalah.Mendengar ucapan Shinta, lelaki yang mengenakan kemeja berwarna dongker tergulung setengah siku tersebut, mengusap wajah kasar. "Harusnya hari itu, kamu b
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Jujur Saja

Ubed akhirnya kembali ke kantor polisi, sebelum kakinya sempat menjejak teras rumah. Mobil dilajukan dengan kecepatan lebih dari biasa. Seolah tengah bertarung dengan waktu, berharap upayanya bisa membawa Raudah kembali ke sisinya.Padahal niat awal, setelah sampai rumah, Ubed ingin mengajak ummi Aisyah menengok Alhesa di rumah Liana. Namun, meski ia sudah sangat merindukan anak itu, pikirannya tersita dan khawatir karena kasus Raudah.Mobil Gus Bed kembali melaju, membelah jalanan kota. Jarak pesantren ke kantor polisi yang harusnya ditempuh satu jam, kini ia lewati hanya sekitar 30 menit saja. Berharap info belum jelas yang baru diterima dari polisi, adalah jalannya menemukan Raudah.Namun, yang mengganggu pikiran adalah, bagaimana jika maksud polisi adalah Raudah kembali tertangkap dalam pelariannya? Lalu, mereka ingin membuat kesepakatan yang sebenarnya hanya menguntungkan pihak mereka sendiri, tanpa mempedulikan maslahat Raudah dan keluarganya. Termasuk Ubed.Sampai di tempat yan
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Perasaan Wanita

"Ju-jur, Kiai?" Mata Fay melebar. Siapa menyangka, bahwa pria bijak yang dia pikir akan terus ada di pihaknya kini menyarankan untuk jujur pada Liana. "Ya? Kenapa? Berat?" Kiai mengangkat dua alisnya ke arah Fay. Pria itu tahu betul apa yang kini dirasakan tamunya. Seorang pemuda yang mulai dekat dengannya, lantaran masalah yang membelit. Lalu Fay tersadar bahwa hanya dengan taat pada Islam, ketenangan hidup itu bisa diraih. Sebab dosa itu membawa pada kegelisahan, was-was dan nista.Sementara lelaki itu kini terdiam. Baru membayangkan saja, bagaimana ekspresi Liana yang merasa dibohongi dan disakiti sekaligus, sudah membuat Fay takut. Ini seperti membayangkan bagaimana bumi terbelah kala kiamat datang, dan ia terjatuh ke dasar bumi lalu terbakar magma hingga tak berbentuk lagi."Kalau begitu, Mas Fay harusnya tidak meminta saran pada saya." Lelaki itu tersenyum. Berat.Menjalani hidup dalam kebohongan, akan membuatnya terus dihantui rasa takut kalau-kalau Liana mengingat masa lalun
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more
PREV
1
...
7891011
...
27
DMCA.com Protection Status