Share

Ide Brilian

Penulis: Wafa Farha
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-10 15:40:27

"Kang!!" seru Jaya -salah satu komplotan penculik Raudah- pada dua rekannya yang nyaris tertabrak.

Suara klakson sebuah truk memekakkan telinga Darmin dan satu temannya. Mereka sontak mundur. Lalu disusul bunyi klakson lain bersahutan, para pengemudi setelahnya -yang masih belum puas selagi dua orang itu masih berada di badan jalan.

"Jangan cari mati, wei!!" teriak salah seorang pengemudi terakhir yang berhasil memukul mundur lebih jauh Darmin dan rekannya.

"Huft! Hampir saja." Darmin menggumam sambil mengusap dadanya berkali-kali.

"Hati-hati, Kang," ucap rekan di sebelahnya yang ngos-ngosan.

"Halah! Lo bilang ati-ati tapi ya, sama aja mau ketabrak!" Suara Darmin meninggi. Lelah, syok dan kesal bercampur jadi satu. Bawaannya jadi emosi pada siapapun tanpa sebab jelas.

Jaya berlari mendekat pada kedua orang yang masih deg-degan karena hampir bertemu malaikat maut itu.

"Ayo menepi dulu, suasana di sini sangat ramai." Suara Jaya meninggi, melawan suara bising dari mobil yang lalu lalang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Terlalu Lelah

    Fay bergerak mendekati mobil sport yang terparkir di garasi halaman rumah mertuanya. Langkah lebarnya semakin laju, hingga salah satunya mencapai pintu mobil. Dibukanya pintu tersebut dan duduk dengan nyaman di sana.Sebelum memasukkan kunci mobil dan memutarnya, ia ingat sesuatu yang tadi sempat dimasukkan ke kantong sebelum beranjak ke luar kamar. Sebuah amplop berisi rambut Alhesa. Lelaki itu akan merasa aman membawanya dan meletakkan benda tersebut ke dalam dasbord mobil, dengan begitu tak ada yang mengganggu pikiran. Takut kalau-kalau Liana akan menemukannya, yang kemudian membawa pada sekadar kecurigaan atau malah Liana menyimpannya.Pria dengan rambut hitam dan kulit bersih itu masuk ruangan kantor polisi dengan tergesa. Di dalam sana, Indra yang melihat kedatangannya berdiri. Meninggalkan kursi yang terbuat dari kayu memanjang dekat meja dan laptop di depan seorang polisi yang tengah mengetik. Indra melirik sebentar pada polisi itu. Tapi seorang pria yang terpaksa lembur ters

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Ikhlas

    Akan sulit melupakan wanita itu, sebab Liana pergi bukan karena pengkhianatan atau tak lagi mencintainya. Namun, bukankah mereka tak boleh lagi berhubungan seperti dulu, sebab manusia wajib mengikat diri dengan syariah, tidak ada pergaulan pria dan wanita tanpa hak. Seberat apa pun mereka harus mengupayakannya untuk ikhlas.💕💕💕Ubed menyilang tangan di dada, berusaha tenang. Kala mata mengitari sekitar, di mana penjahat-penjahat yang tertangkap ditanyai, sebelum mereka diinterogasi lebih dalam di ruangan khusus. Ruangan kantor polisi terasa sesak. Keberadaan banyak orang di tempat itu mengakibatkan udara sulit menjelajah ke tubuh-tubuh mereka. Hawa yang harusnya dini hari terasa dingin karena fenomena bumi berada di titik aphelion, di mana jarak terjauh antara bumi dengan matahari.Namun, tetap saja tubuh mereka dipenuhi peluh. Tak lama, Indra datang menghampiri. "Gus, apa yang terjadi?" tanya Indra yang sudah berada di sampingnya."Ahm, ya. Mas." Gus Bed meluruskan tangan, ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Fay dan Alhesa

    Fay tampak syok. Seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Perlahan ekspesi itu memudar. Ada kekecewaan terpancar dari sorot mata."Fay? Gimana?" tanya Shinta lagi. Namun, melihat mimik lelaki di hadapannya yang tampak kecewa, wanita itu memiliki firasat buruk. Diraih kertas di tangan Fay lantaran tak sabar.Sementara lutut Fay mendadak lemah, ia jatuhkan bokong ke kursi panjang depan Laboratorium rumah sakit. Pandangan pria itu masih kosong, memandang ujung lorong yang nyaris tak ada aktifitas di sana. Ia tak peduli bagaimana ekspresi Shinta ketika melihat hasil tes DNA tersebut."Eum. Fay, maaf." Shinta mulai bingung akan sikapnya. Ia tak mengerti apa yang bisa membuat Fay terhibur sekarang.Wanita itu pikir tes DNA ulang setidaknya bisa menebus rasa bersalahnya dulu. Namun, justru kini Shinta semakin diliputi rasa bersalah.Mendengar ucapan Shinta, lelaki yang mengenakan kemeja berwarna dongker tergulung setengah siku tersebut, mengusap wajah kasar. "Harusnya hari itu, kamu b

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Jujur Saja

    Ubed akhirnya kembali ke kantor polisi, sebelum kakinya sempat menjejak teras rumah. Mobil dilajukan dengan kecepatan lebih dari biasa. Seolah tengah bertarung dengan waktu, berharap upayanya bisa membawa Raudah kembali ke sisinya.Padahal niat awal, setelah sampai rumah, Ubed ingin mengajak ummi Aisyah menengok Alhesa di rumah Liana. Namun, meski ia sudah sangat merindukan anak itu, pikirannya tersita dan khawatir karena kasus Raudah.Mobil Gus Bed kembali melaju, membelah jalanan kota. Jarak pesantren ke kantor polisi yang harusnya ditempuh satu jam, kini ia lewati hanya sekitar 30 menit saja. Berharap info belum jelas yang baru diterima dari polisi, adalah jalannya menemukan Raudah.Namun, yang mengganggu pikiran adalah, bagaimana jika maksud polisi adalah Raudah kembali tertangkap dalam pelariannya? Lalu, mereka ingin membuat kesepakatan yang sebenarnya hanya menguntungkan pihak mereka sendiri, tanpa mempedulikan maslahat Raudah dan keluarganya. Termasuk Ubed.Sampai di tempat yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Perasaan Wanita

    "Ju-jur, Kiai?" Mata Fay melebar. Siapa menyangka, bahwa pria bijak yang dia pikir akan terus ada di pihaknya kini menyarankan untuk jujur pada Liana. "Ya? Kenapa? Berat?" Kiai mengangkat dua alisnya ke arah Fay. Pria itu tahu betul apa yang kini dirasakan tamunya. Seorang pemuda yang mulai dekat dengannya, lantaran masalah yang membelit. Lalu Fay tersadar bahwa hanya dengan taat pada Islam, ketenangan hidup itu bisa diraih. Sebab dosa itu membawa pada kegelisahan, was-was dan nista.Sementara lelaki itu kini terdiam. Baru membayangkan saja, bagaimana ekspresi Liana yang merasa dibohongi dan disakiti sekaligus, sudah membuat Fay takut. Ini seperti membayangkan bagaimana bumi terbelah kala kiamat datang, dan ia terjatuh ke dasar bumi lalu terbakar magma hingga tak berbentuk lagi."Kalau begitu, Mas Fay harusnya tidak meminta saran pada saya." Lelaki itu tersenyum. Berat.Menjalani hidup dalam kebohongan, akan membuatnya terus dihantui rasa takut kalau-kalau Liana mengingat masa lalun

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Rasa Bersalah

    Lelaki yang mengenakan jas koko itu segera menyalami seorang wanita paruh baya, begitu kakinya menjejak lantai marmer rumah Kiai Abdullah. "Bagaimana, Bed? Sudah berhari-hari Raudah tak ada kabar." Ummi Aisyah bertanya dengan memasang wajah cemas, begitu Ubed masuk ke dalam rumah dan bertemu dengannya.Ubed mendesah panjang. Ditatap benda pipih di tangan kiri. Berharap nomor yang sebelumnya digunakan Raudah untuk menghubungi, akan meneleponnya lagi, atau setidaknya nomor tersebut aktif dan menjawab semua pesan-pesannya.Lelaki berjambang tipis itu menghela. "Afwan, Mi." Langkah pria itu terus berjalan masuk diikuti sang ibu. "Apa kita minta bantuan teman-teman abah saja, Bed. Umi dengar Raudah sudah berhasil kabur. Siapa tau dia sengaja tidak mau pulang." Umi Aisyah mengutarakan firasat yang dirasakannya beberapa hari ke belakang.Langkah Ubed memelan mendengar pernyataan wanita yang melahirkannya. Ia sama sekali tak berpikir sejauh itu. Apa mungkin Raudah tak mau berkumpul lagi den

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Memilih Bertahan

    "Kamu sudah menikah dengan pria lain, Li! Kamu tidak mencintaiku!"Suara Fay meninggi, ia menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya lantaran emosi Untuk beberapa waktu, dia lupa sesuatu yang buruk bisa saja menimpa Liana setelah tahu semua."Siapa lelaki itu?" Wanita berparas ayu itu menyelidik dengan tatapan menyipit. Mata Liana tampak basah menggenang dan pipi penuh jejak air mata. Tak bisa lagi ia narasikan rasa yang berkelindan dalam hati. Terkejut, rasa bersalah, sedih dan ... takut.Hanya saja ketakutan mendominasi dalam diri, ia terlampau takut kalau-kalau ingatan akan menjauhkannya dari Fay.Lalu sekarang, Liana harus kuat dan mengalahkan rasa takut tersebut jika ingin mendapat jawaban.Perempuan dengan mata sembab itu sangat ingin tahu, lelaki macam apa yang bisa membuatnya jatuh cinta dan melepaskan Fay? Lelaki yang menurutnya seorang kekasih sempurna dari banyak lelaki yang pernah dikenal dan dimilikinya.Pria yang berkali-kali memandang langit-langit kamar itu terdia

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10
  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Korban Brokenhome

    Bondan yang tengah memandangi aktifitas orang-orang di bawah sana, menoleh kala seorang wanita berpakaian seksi tiba-tiba datang berdiri di depan pintu kamarnya. Ia tinggalkan teras balkon kamar, dan mendekat pada wanita itu."Ya? Ada apa?" tanya lelaki berbadan gempal, usai melepas asap yang berada di mulut."Polisi itu datang lagi, Tuan." Perempuan dengan senyum mempesona itu menjawab."Hem. Suruh dia masuk, Rebecca!" titah Bondan, dipadamkan rokok ke dalam asbak dengan menekannya hingga hancur. Ia lalu berjalan ke arah almari, melepas pakaian handuk di tubuh, berniat ganti pakaian sebelum bertemu sang tamu."Baik." Rebecca mengangguk kecil dengan seulas senyum di wajah cantiknya. Lalu keluar.Kini langkah pria yang sudah mengenakan pakaian rapi tersebut turut meninggalkan kamar tidur luas dan mewah. Sambil bersiul senang, kaki Bondan menuruni anak tangga satu demi satu. Jalan yang menjadi akses turun itu tampak terang kala terpantul cahaya dari kaca besar di sepanjang tangga.Bond

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10

Bab terbaru

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Pernikahan Alhesa

    Administrasi sudah selesai dilaksanakan oleh Alhesa. Ketika kembali ke kamar dilihatnya semua barang bawaan sudah bersih tidak ada, faqih begitu tangkas dan cekatan akan hal ini, lalu abi dan uminya sudah siap untuk kembali ke pesantrennya.Faqih membantu membopong abinya dari samping dan umi menggandengan tangan alhesa dari belakang. Jika hal ini dilihat orang mereka seperti sudah menjadi keluarga asli. Dimana menantu bersama sang mertua laki-laki dan putrinya bersama sang ibu dari belakang.Sesampainya di mobil kyai ubed yang duduk disamping faqih banyak berbincang mengenai perhelatan politik yang sedang terjadi. Dirinya bersama umi berbincang mengenai model gamis yang saat ini sedang tren. Sudah sangat seperti keluarga yang menyatu dari mereka.Sesampainya dirumah para santri sudah berjejer di sepanjang jalan untuk menyambut sang guru yang sudah sehat. Iringan hadroh dan sholawat saling bersahutan, di saat itu juga kyai ubed menitikan air mata karena pesantren yang selama ini dilind

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Faqih juga Melamar

    “Baiiklah kyai, saya memahami semua itu. Tapi saya sebagai laki-laki yang sudah sangat jatuh hati dengan putri kyai berusaha untuk mencoba bisa mempersunting putri kyai. Alasan saya mempersuntingmu bukan hanya sekedar paras yang memang cantik, tapi perilaku, kepribadian dan kecerdasannya yang membuat saya luluh untuk jatuh hati yang pertama kalinya. Karena selama ini saya belum pernah merasakan yang namanya jatuh hati kepada wanita. Apapun hasilnya nanti, saya sudah menyiapkan diri dengan segala kemungkinan. Jika kyai berkenan al hess saya sunting saya akan berjanji membuat dirinya bahagia, aman dan nyaman seumur hidup. Tapi sebaliknya jika Alhesa sendiri yang sudah memiliki tambatan hati, dirinya merasa bahagia bersama orang tersebut maka saya akan menerimanya. Bagi saya kebahagiaan Alhesa yang terpenting bagi saya.” Ujarnya kepada nabinya.“Baiklah, saya ucapkan terimakasih atas niat baikmu dan saya juga yakin kamu memang orang yang baik,amanah, dan bisa bertanggung jawab. Tapi kam

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Alex yang Melamar

    Alhesa kembali terbangun dan merasakan sakit dikepalanya. Dirinya diam sejenak dan meratapi apa yang sedang terjadi padanya. Dirinya tidak menyangka akan menerima mimpi yang sangat aneh baginya. Seolah-olah mimpi itu sangat nyata adanya. Lal dilihat jam yang berada di dinding kamarnya, dirinya melihat waktu sedang menunjukkan pukul empat dini hari. Akhirnya dirinya menuju ke kamar mandi untuk buang air kecil dan sekalian mengambil air wudhu.Dilaksanakannya sholat malam dan diri nya terlihat sangat khusuk di setiap rakaatnya. Selain itu dirinya mengucapkan dzikir di setiap untaian tasbih yang terjadi putranya. Dirinya memohon petunjuk mengenai permasalahan yang sedang dihadapinya. Tapi sebelum itu dirinya memanjatkan rasa syukur akhirnya dirinya dan keluarganya bisa hidup tenang tanpa ada rasa takut dan penuh tekanan dari para penjahat yang selma ni menegurnya. Sang nabi juga sudah kembali normal dan umi puns sangat bahagia dengan keadaan nabi yang sekarang.“berilah hamba jodoh yang

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Bantuan Bude

    Sesampainya di kamar Alhesa, dirinya langsung mandi dan menyalakan shower air hangatnya. Dipakaikan sabun yang memberikan aroma terapi yang menenangkan isi kepalanya yang sedang berkecamuk. Dirinya harus bagaimana agar perjodohan itu tidak terjadi. Jujur dalam waktu yang diluar duanya saat ini ada laki-laki yang mendekat tanpa terduga.Alex yang begitu berkharisma dan entah mengapa dirinya begitu nyaman saat bercerita dengannya. Bukan tangisan yang biasanya dirinya sembunyikan dikeluarkan seketika kepadanya.Tapi saat ditelusuri kepada alex, hantianya hanya sebatas berteman seperti biasa. Tidak ada rasa jatuh hati sedikitpun, dirinya merasa nyaman dan aman menjadi teman alex. Lalu laki-laki yang ditemuinya hari ini adalah ustadz faqih yaitu laki-laki yang membuatnya cukup berdebar hatinya sejak pertama kali masuk ke ruangan tdi. Entah mengapa rasa aman dan terlindungi langsung terkuak saat melihatnya. Apalagi tadi terjadi sedikit obrolan yang membuatnya cukup untuk semkai penasaran den

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Perjodohan Lagi

    “anakku Alhesa ini dirinya masih senang berpetualang dan mencari wawasan. Entah kapan dirinya memikirkan pesantren dan nasib keturunanku.”“y amlaah baik tp kyai, dirinya begitu demi membangun pesantren sang ayah untuk menjadi lebih baik lagi dan inovatif. Karena kau dengar kalau Alhesa juga menulis banyak buku dan aksi sosialnya membela pernikahan untuk tidak buru-buru. Harus matang secara spiritual, sosial dan finansial. Bukan begitu nak?” Tanya sang kyai kepada Alhesa.“hee betul kyai!” Jawabnya kepada sang kiai.Setelah semuanya terasa nyaman, dan tenang sang kyai yang undur diri dan berkata sesuatu yang membuat Alhesa mengerutkan keningnya. “nanti ku tunggu jawabanmu terhadap Alhesa ya!” Sambil bersalaman dan cipika-cipiki layaknya tradisi para kyai yang demikian. Alhesa hanya mampu diam dan berpura-pura tidak tahu akan hal yang membuat hatinya tidak enak hati.Semuanya berpamitan termasuk dengan faqih yang tadi cukup berbincang dengannya dan bisa nyambung dengan pemikirannya me

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Bertemu Faqih

    Korean melihat Alhesa sudah merasa sedih dirinya tidak ingin melanjutkan perbincangan mengenai perjodohan tersebut. Lalu dialihkannya topic mengenai masa depannya itu, dan tak lama kemudian datanglah pesanan mereka berdua. Alhesa juga memesankan bungkusan nasi kepada umminya agar mati usai makan dirinya tidak usah menunggu lama lagi.“ayuk makan” ujar Alhesa yang melihat alex terlihat melamun.Suasana makna pun tras ahneing. Alhesa terbiasa untuk tidak bicara saat makan, selain itu alex juga tidak ingin membuat suaan aman tidak nayamanapalagi Alhesa makan dengans edikit menahan gerak karena luka yang ada di lengannya.Setelah selesai makan bersama. Akses menuju ke kasir untuk membayar semua tagihannya, alex yang berada disampingnya membantu membawakan nasi bungkus untuk sang ummi.Setelah menyelesaikan pembayaran alex pamit ke para temannya untuk mengantarkan Alhesa kembali. Sebenarnya Alhesa menolak untuk diantarkan, tapi alex berkata kalau dirinya tidak tega dan tidak enak dengan ky

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Kasih Sayang

    Alex yang baru saja keluar ruangan seketika langsung melenggang tanpa menengok ke belakang. Dirinya kaget ketika Alhesa mengantarkannya sampai pada pintu ruangan.“hati-hati” ujarnyaAlex langsung berhenti dan mengobrol dengannya seketika.“kamu begitu menyayangi kedua orang tuamu ya, sampai-sampai berkata pun tidak keluar tadi.”“ya begitulah, mereka yang membesarkanku susah payah terutama suamiku yang aku tahu perjuangannya yang tidak mudah. Jadi di hari tua nanti aku ingin mereka damai tanpa memikirkan apapun. Hidup nyaman dan aman. ““keren ah kamu ini, gimana kalau makan bareng ya? Kamu kan juga belum makan sama sekali?” Tanya alexAlhesa tampak berpikir sejenak dan menengok ke belakang. Akhirnya dia setuju tapi harus minta izin kepada abi dan uminya.“oke, sekalian beliin ummi sepertinya beliau juga belum makan, aku izin dulu ya. Tunggu!”Alex hanya menganggukkan kepalanya dan Alhesa langsung masuk ke dalam lagi.“abi, ummi , alhesa beli makan dulu ya baeng sam alex. Nanti sek

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Alhesa Membuka Hati

    “Tentu saja tidak, melihat abi yang terus dalam bahaya. Lalu ummi yang begitu khawatirnya aku selalu diam dan mengatasinya sendiri.”“Kalau seperti tadi aku tidak datang kau mati disini juga tidak masalah kalau keluargamu juga tidak tahu?’’“Ya mungkin saja begitu, toh juga abi sudah siuman.” Jawabnya dengan enteng.Alex hanya terkagum dengan wanita yang sedang dibopongnya ini. Karena dari depan yang terlihat anggun, kalem dan cuek dirinya memiliki sikap kokoh dan sangat berprinsip.Alhesa tidak sadar bahwa dirinya sedang dibopong oleh laki-laki asing yang itupun pertama kalinya. Karena dirinya tengah asyik ngobrol panjang lebar. Sedangkan alex yang sadar akan tindakannya hanya berpura-pura diam hingga Alhesa sadar dan dirinya jika thu minta turun seketika akan diturunkan seketika.Di saat itu juga seluruh tim mleihat kemesraaan dan keindahan pemandangan sang big bos dan wanita yang meman ayu dan terlihat sangat cerdas.‘cantik bener rek, kayak yuki kato. Tahu begini ya benar saja bos

  • Ternoda sebelum Malam Pertama    Menyelamatkan Alhesa

    Alex langsung pergi ke kantor rahasianya untuk mengirim beberapa senjata yang harus dikirimkan oleh para tim ke tim yang berada di lapangan. Seketika juga dirinya pergi tanpa pamit karena kondisi sangat tepat untuk melangkah maju ke strategi selanjutnya.Setelh sampai di lokasi dirinya memilih baju-baju dan senjata yang harus dibawa ketika nanti ke tahap strategi selanjutya. Karena di tahap itu seharusnya ada ranah-arah yang harus segera diwaspadai karena dirinya juga berada di titik vital. Saat strategi sudah berjalan dengan sangat baik. Dirinya merasa ada insting tidak enak, karena sesuatu yang mudah di awal pasti akan ada hal yang diluar dugaan. Tapi dirinya terus fokus dan meneliti setiap step agar bisa menjaga sisi rawan-rawan tertentu.Tiba-tiba ada telepon dari penjaga di rumah sakit bahwa Alhesa tidak kunjung ada di rumah sakit. Dan dari tim yang berada di sasaran kembali menelpon bahwa sedang melihat seorang wanita berkerudung dibawa masuk ke lokasi.Dan alex langsung menangk

DMCA.com Protection Status