Ubed tengah memangku Alhesa di taman belakang rumah, di kursi panjang yang di desain tanpa meja. Bertengger secangkir kopi panas buatan Umi Aisyah agak berjauhan darinya, agar tak mengenai Alhesa. Sambil menikmati udara sepoi pagi, serta hangatnya mentari. Sejauh ini, keberadaan Alhesa seperti sumber mata air yang membasahi hatinya yang tengah gersang. Puteri kecil, buah cinta bersama Liana, yang menjadi pelipur lara.Alhesa terus mengoceh, sementara abinya muroja'ah melantunkan ayat-ayat suci Alquran. Tubuh mungil itu terus bergerak-gerak seiring perkembangannya.Ketika ponsel berdering, Ubed menghentikan bacaan. Mengalihkan perhatian pada benda bergetar dalam saku."Ehm, sebentar ya, Sayang. Abi buka dulu hapenya," ucap pria tersebut sambil berusaha merogoh ponsel di kantong belakang.Merasa kesulitan, dimasukkan mushaf kecil di tangan ke kantong koko, dan meletakkan perlahan tubuh Alhesa ke sampingnya dalam keadaan tengkurap.Nomor kantor polisi tertera di atas layar ponselnya. "
Last Updated : 2022-08-10 Read more