"Fay?" Suara itu meluncur begitu saja dari lisan Kiai Abdullah, kala menatap ponakannya yang berdiri di depan pintu bersama Liana. Wanita itu tampak tak nyaman, persis seperti saat masih tinggal di rumahnya dulu. Mungkinkah Liana sudah ingat semua, Hingg memutuskan datang pada mereka?Kenyataanya jantung Liana memang berdebar hebat. Bahkan sejak nama Ubed disebut oleh Fay, dan mereka berencana menemuinya. Sang suami yang sadar dengan itu, menggenggam tangan Liana hingga membuat wanita itu sedikit tenang.Lelaki tua itu sontak menatap pada Ubed, ingin tahu bagaimana reaksi puteranya. Ubed pasti tak enak dengan suasana ini. Benar saja, lelaki tampan itu tengah mengalihkan pandangan lain. Tak mau jika tatapannya menjadi panah-panah iblis yang menyeretnya pada zina mata. Lantaran jelas-jelas meski ikhlas ia belum bisa melupakan Liana."Eum. Ya, masuklah, Fay," ucap kiai, setelah menyerahkan tangan yang diraih oleh Fay untuk dicium punggungnya."Bagaimana kabarmu, Fay?" tanya kiai, yang d
Terakhir Diperbarui : 2022-08-10 Baca selengkapnya