Semua Bab Ternoda sebelum Malam Pertama : Bab 91 - Bab 100

268 Bab

Rasa Bersalah

Lelaki yang mengenakan jas koko itu segera menyalami seorang wanita paruh baya, begitu kakinya menjejak lantai marmer rumah Kiai Abdullah. "Bagaimana, Bed? Sudah berhari-hari Raudah tak ada kabar." Ummi Aisyah bertanya dengan memasang wajah cemas, begitu Ubed masuk ke dalam rumah dan bertemu dengannya.Ubed mendesah panjang. Ditatap benda pipih di tangan kiri. Berharap nomor yang sebelumnya digunakan Raudah untuk menghubungi, akan meneleponnya lagi, atau setidaknya nomor tersebut aktif dan menjawab semua pesan-pesannya.Lelaki berjambang tipis itu menghela. "Afwan, Mi." Langkah pria itu terus berjalan masuk diikuti sang ibu. "Apa kita minta bantuan teman-teman abah saja, Bed. Umi dengar Raudah sudah berhasil kabur. Siapa tau dia sengaja tidak mau pulang." Umi Aisyah mengutarakan firasat yang dirasakannya beberapa hari ke belakang.Langkah Ubed memelan mendengar pernyataan wanita yang melahirkannya. Ia sama sekali tak berpikir sejauh itu. Apa mungkin Raudah tak mau berkumpul lagi den
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-10
Baca selengkapnya

Memilih Bertahan

"Kamu sudah menikah dengan pria lain, Li! Kamu tidak mencintaiku!"Suara Fay meninggi, ia menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya lantaran emosi Untuk beberapa waktu, dia lupa sesuatu yang buruk bisa saja menimpa Liana setelah tahu semua."Siapa lelaki itu?" Wanita berparas ayu itu menyelidik dengan tatapan menyipit. Mata Liana tampak basah menggenang dan pipi penuh jejak air mata. Tak bisa lagi ia narasikan rasa yang berkelindan dalam hati. Terkejut, rasa bersalah, sedih dan ... takut.Hanya saja ketakutan mendominasi dalam diri, ia terlampau takut kalau-kalau ingatan akan menjauhkannya dari Fay.Lalu sekarang, Liana harus kuat dan mengalahkan rasa takut tersebut jika ingin mendapat jawaban.Perempuan dengan mata sembab itu sangat ingin tahu, lelaki macam apa yang bisa membuatnya jatuh cinta dan melepaskan Fay? Lelaki yang menurutnya seorang kekasih sempurna dari banyak lelaki yang pernah dikenal dan dimilikinya.Pria yang berkali-kali memandang langit-langit kamar itu terdia
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-10
Baca selengkapnya

Korban Brokenhome

Bondan yang tengah memandangi aktifitas orang-orang di bawah sana, menoleh kala seorang wanita berpakaian seksi tiba-tiba datang berdiri di depan pintu kamarnya. Ia tinggalkan teras balkon kamar, dan mendekat pada wanita itu."Ya? Ada apa?" tanya lelaki berbadan gempal, usai melepas asap yang berada di mulut."Polisi itu datang lagi, Tuan." Perempuan dengan senyum mempesona itu menjawab."Hem. Suruh dia masuk, Rebecca!" titah Bondan, dipadamkan rokok ke dalam asbak dengan menekannya hingga hancur. Ia lalu berjalan ke arah almari, melepas pakaian handuk di tubuh, berniat ganti pakaian sebelum bertemu sang tamu."Baik." Rebecca mengangguk kecil dengan seulas senyum di wajah cantiknya. Lalu keluar.Kini langkah pria yang sudah mengenakan pakaian rapi tersebut turut meninggalkan kamar tidur luas dan mewah. Sambil bersiul senang, kaki Bondan menuruni anak tangga satu demi satu. Jalan yang menjadi akses turun itu tampak terang kala terpantul cahaya dari kaca besar di sepanjang tangga.Bond
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-10
Baca selengkapnya

Mengambil Sikap

'Hewan saja bahkan punya naluri keibuan untuk anaknya, tapi aku ....' Liana mengutuk diri sendiri. Liana menciumi pipi Alhesa yang kemerahan, tak peduli batita itu terganggu dan menangis. Ia juga tak peduli pada reaksi dua orang lain di kamar tersebut."Maafkan, umi, Sayang."Namun, bukannya gadis itu tenang berada dalam dekapan sang ibu, yang merindukan dan menyesali keadaannya. Ia yang seharusnya merasakan naluri dan getaran seorang ibu kala bertemu dengan sang anak. Sosok mungil itu justru menangis lebih kencang lantaran terganggu tidurnya.Indra mendesah beberapa kali. Inilah yang harusnya terjadi. Lambat laun Liana pasti tahu, dan memang ia harus tahu bahwa ada Alhesa yang membutuhkan sosok ibu di sampingnya. Sosok kecil yang perlu didekap dan diberi ketenangan. Bukan hanya pengasuhan fisik, buah hati dengan pernikahan pertamanya itu memerlukan kasih sayang yang menjaga emosinya.Fay mendekat menyerahkan botol susu yang baru dibuat, karena botol sebelumnya telah habis tak bers
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-10
Baca selengkapnya

Tak Waras karena Cemburu

"Fay?" Suara itu meluncur begitu saja dari lisan Kiai Abdullah, kala menatap ponakannya yang berdiri di depan pintu bersama Liana. Wanita itu tampak tak nyaman, persis seperti saat masih tinggal di rumahnya dulu. Mungkinkah Liana sudah ingat semua, Hingg memutuskan datang pada mereka?Kenyataanya jantung Liana memang berdebar hebat. Bahkan sejak nama Ubed disebut oleh Fay, dan mereka berencana menemuinya. Sang suami yang sadar dengan itu, menggenggam tangan Liana hingga membuat wanita itu sedikit tenang.Lelaki tua itu sontak menatap pada Ubed, ingin tahu bagaimana reaksi puteranya. Ubed pasti tak enak dengan suasana ini. Benar saja, lelaki tampan itu tengah mengalihkan pandangan lain. Tak mau jika tatapannya menjadi panah-panah iblis yang menyeretnya pada zina mata. Lantaran jelas-jelas meski ikhlas ia belum bisa melupakan Liana."Eum. Ya, masuklah, Fay," ucap kiai, setelah menyerahkan tangan yang diraih oleh Fay untuk dicium punggungnya."Bagaimana kabarmu, Fay?" tanya kiai, yang d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-10
Baca selengkapnya

Wanita Bercadar

"Apa mereka juga mengatakan apa yang Kang Fay lakukan sebelum kita menikah dulu?" Dua mata Ubed menyorot. Semua orang sangat terkejut dengan pertanyaannya.Meski tak berani secara langsung menatap ke arah Liana. Ia masih cukup tahu diri, siapa wanita di hadapan. Seseorang yang tak pantas dilihat berlama-lama apalagi dengan menyimpan rasa dalam hati. Ia tak akan berani menoreh dosa yang disengaja dan akan hadir kala menikmati wajah Liana, yang membuat rasa dalam dada bergemuruh.Ubed tak menyerah begitu saja. Kalau saja Liana tahu, dulunya wanita itulah yang memaksanya menjatuhkan talak. Dan ia mengucap hanya karena emosi sebagai seorang manusia biasa. Tidak bisakah itu dimaklumi? Bahkan semua itu hanya karena salah paham. Bukan karena dirinya yang benar-benar bersalah.Dan kini, ia yang berusaha ikhlas melepas Liana, harus berhadapan dengan ancaman jauh dari Alhesa. Satu-satunya yang tersisa dari seluruh cintanya selama ini. Kenapa pula Fay seolah tak mau memahami itu, dan malah mendu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-10
Baca selengkapnya

Masa Lalu dan Luka

Liana sudah mencari namanya ke setiap sudut hati, dan tak menemukannya. Namun, ketika nama pria itu disebut ... ia bisa merasakan kehangatan yang menjalar ke hati. 💔💔💔"Em, afwan, Mbak saya gak bermaksud buat Mbak sedih begini." Raudah jadi tak enak hati. Sambil membenarkan posisi bayi di gendongan, wanita dengan pakaian lebar itu mengusap pundak mantan istri pertama suaminya.Meski wanita bercadar itu sudah menenangkannya, dan Liana tersenyum, tetap saja hatinya teremas sakit. Hingga membuat matanya terasa pedih. Digerakkan pundak kanan menjauh dari tangan yang terbalut handshock hitam nyaris menutup seluruh tapak tangan, dan hanya tampak jari-jari yang bersih keputihan.Liana menggeleng, menatap pada Raudah dengan mata yang dipenuhi kaca-kaca. Mata sayu itu seolah menjadi bendungan yang tengah menahan genangan agar tak tumpah. Namun, mau dibendung sekuat apapun air mata itu menitik juga meninggalkan jejak di pipi. Ia hanya tak mengerti, sekelam apa kisahnya dengan Fay sampai
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-10
Baca selengkapnya

Semua Tergantung Kamu

"Ke Pesantren? Ke-kenapa ke sana?" Dahi Fay berkerut-kerut karena bingung.Ia tak mengerti kenapa dengan ekspresi itu Liana memintanya ke pesantren. Padahal baru saja mereka ngobrol di pesawat, liburan kali ini rumah mamanya yang akan dituju lebih dulu. Karena mereka berusaha adil antara orang tua Liana dan mamanya. Sebab selama ini mereka selalu tinggal di rumah Liana, saat berada di Indonesia, jadi akan sangat adil jika rumah sang mama yang dituju. Setidaknya untuk satu malam.Namun, sekarang Liana dengan wajah sembabnya mengatakan ingin langsung ke pesantren saja. Ada apa sebenarnya? Pasti terjadi sesuatu.Liana membeku, ia tak tega mengatakan bahwa nama Ubed sangat mengganggunya sekarang. Lagi pula mana pantas seorang istri, menyimpan perasaan untuk pria lain. Wanita itu tak mengerti, apakah harus menyalahkan Fay dan semua keluarganya, atau menyalahkan takdir yang membuat keluarganya enggan bercerita mengenai masa lalunya.Jika keduanya adalah hal yang salah ... itu artinya ia ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-10
Baca selengkapnya

Mengaku

"Jadi apa keputusanmu?" Fay berusaha tenang. Meski deru dalam dada mengganggunya. Lelaki bermanik kelam tersebut tak ingin terlihat bodoh dan egois di hadapan sang istri. Walau bagaimana Liana berhak tahu, dan berhak mengambil keputusan tanpa tekanan dari siapapun termasuk Fay. Suami yang menikahi kala wanita itu kehilangan ingatan.Liana menatap mata Fay dalam-dalam. Sebuah tatapan yang menelisik untuk tahu apa yang dirasa lawan bicara. Ia mendesah. Tak ada kebohongan dalam mata lelaki itu. Suaminya selama ini sudah bicara, bahwa ia diam bukan tak mau bercerita, hanya saja belum siap mengungkap semua. Perempuan itu membuang pandang, mengalihkan tatapan ke luar rumah. Matanya mampu menangkap pemandangan taman hijau dan warna-warni bunga lantaran pintu besar kayu berukir sedang terbuka.Lagi, Fay pasrah. "Apa Kak Fay akan mengatakannya sekarang?" Liana bicara datar, dingin dan pelan. Tanpa menoleh pada lelaki yang menatap lurus ke wajahnya.Pertanyaan itu datang seperti guntur yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-10
Baca selengkapnya

Keputusan

Berapa banyak kamu pernah bersedih? Lalu berapa banyak pula kebahagiaan yang pernah kamu rasa? Mungkin kita akan merasakan sakit, meski sebenarnya semua kesedihan dan kebahagiaan yang datang adalah kebaikan di sisi Allah. Kita tidak tahu ... kala kita bahagia, ada orang yang menangis dan bersedih karenanya. Dan saat kita bersedih ... rupanya yang kita sedihkan adalah kebahagiaan untuk orang lain. Maka bersabar dan berhentilah membenci ... lantaran kebahagiaan dan kesedihan bagi seorang muslim sejatinya sama saja di dunia yang sebentar ini. ❤❤❤"Apa? Kak Fay benar-benar melakukan itu?" Suara Liana serak dan menekan. Menatap tajam pada Fay yang tampak membisu setelah pengakuannya. Lelaki itu mengangguk kecil dengan tatapan meredup. Sementara Liana menghela setelah mendengar pengakuan kedua Fay, lalu memejam mata, menahan sakit dan berharap hal tersebut bisa membuat airmatanya tak lagi keluar, meski itu sia-sia."Jadi aku harus bagaimana sekarang?" Liana menutupi wajah, dengan jar
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
27
DMCA.com Protection Status