Home / Romansa / KEKASIHKU SUPERSTAR / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of KEKASIHKU SUPERSTAR: Chapter 41 - Chapter 50

107 Chapters

AKU TIDAK AKAN PERNAH MELEPASKANMU, LUNA

Dia benar-benar sangat muak dengan Jeremy.Kemana saja dia dulu? Dia bahkan mungkin baru tahu kalau nama anaknya adalah Xander.“Oh ya? Kenapa kamu begitu yakin?” suara Jeremy berubah lembut dan dia memiringkan kepalanya untuk mengincar bibir Luna yang sedari tadi begitu menggoda dirinya.Luna sekuat tenaga menghindar. Dia sangat jijik dengan Jeremy.“Lepaskan aku!” teriak Luna dan berusaha mendorong tubuh Jeremy sekuat tenaga.“Aku tidak akan pernah melepaskan kamu Luna, kamu sangat cantik sekarang dan kamu sudah memenuhi standar pasanganku, harusnya kamu bahagia kan? Aku menoleh ke arahmu lagi dan usahamu untuk menarik perhatianku berhasil,” bisik Jeremy dengan suaranya yang terdengar sensual namun justru membuat isi perut Luna merasa sangat mual.Luna terus mendorong tubuh Jeremy, tapi dia benar sia-sia. Jeremy justru merengkuh tubuh Luna dan menguncinya ke dalam pelukannya.“Apa kamu tidak merindukanku Luna?”Jeremy terus berusaha memprovokasi Luna agar dia jatuh kembali ke dalam
Read more

JEREMY AKHIRNYA MEMINTA MAAF

“Aku masih di kantor, ada apa honey?”“Luna... Luna dibawa oleh Jeremy, Dar!”“Ha? Jeremy sudah kembali?”“Iya. Daren Honey, aku mohon tolong Luna, please! Bagaimana kalau Jeremy membunuh Luna?”Vania menangis sejadi-jadinya.“Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu?”Vania menarik nafas dalam-dalam dan memejam matanya sebentar untuk menenangkan dirinya sebelum berkata, “Mereka sudah lama terlibat konflik dan aku tahu kalau Jeremy sangat membenci Luna.”Terdengar helaan nafas berat Daren di seberang sana.“Kamu dimana sekarang?”“Aku masih di parkiran RS. Medika Jaya.”“Baiklah aku ke sana sekarang!”Panggilan terputus dan Vania menyugar rambut pendeknya dengan frustasi, dia berdoa dalam hati agar Tuhan benar-benar menjaga Luna dan menyelamatkannya dari Jeremy.***Luna terbangun saat hari sudah menjadi gelap, dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan dia segera tahu dimana dia berada.Kamar itu tentu saja tidak asing bagi Luna, mengingat dia pernah tinggal di kamar ini saat dia
Read more

TOLONG AKU SEAN

Luna memejam matanya dan dia harusnya tahu konsekuensinya.Dia menghela nafas tanpa daya dan dia tidak berani membantahnya lagi.Jeremy melirik ke arah Luna dan dia menyeringai saat mendapati Luna sudah tidak melawan dirinya lagi. Dia bangkit dari duduknya dan berkata, “Besok aku akan mengambil Xander dan membawanya untukmu.”Setelah mengatakan itu Jeremy pergi dan dia menutup pintu kamar dengan sopan.Luna menarik nafas dalam-dalam dan dia merasa dirinya akan gila kalau sampai dia tidak bisa keluar dari villa ini malam ini.Dan hal yang pertama yang ingin dia lakukan adalah menghubungi Vania. Ya, hanya Vania yang bisa membantunya.Meski dia percaya sejak tadi ia dibawa Jeremy pergi, Vania pasti sudah bersusah payah mencarikan bantuan untuknya agar menemukannya.Tapi...Luna tahu Vania tidak pernah tahu villa Red Rose, jadi dia tidak akan menyalahkan Vania jika sampai berhari-hari pun dia tidak menemukannya.Luna mendesah dalam pemikiran itu dan dia segera menghidupkan layar ponselnya
Read more

KAMU MENCURI HARTA BERHARGAKU

***Di kamar hotelnya, Sean mondar-mandir dan dia tidak tahu apakah harus kabur sekarang juga atau meminta ijin lagi pada sutradara.Dia baru selesai syuting dan menerima pesan seperti itu dari Luna, membuat kepalanya seolah tiba-tiba meledak karena bom atom.“Mas Boss, kenapa?”Zacky mengerutkan keningnya saat mendapati kepanikan Sean yang baru kali ini ia lihat selama bertahun-tahun bekerja dengannya.“Luna diculik.”Mata Zacky membola sempurna.“Aku harus bagaimana Zack? Aku ingin sekali menyelamatkan Luna, tapi besok syuting terakhir. Kabur tidak mungkin, ijin lagi juga bukan ide yang bagus,”Sean terus menggerutu sambil berjalan mondar-mandir seperti setrikaan.Zacky menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan dia memeras otaknya untuk menemukan jawaban yang terbaik untuk Sean.“Oh Zack, apa otakmu berguna?”Zacky mendengus saat Sean mulai mengumpat dirinya.“Aku juga bingung Mas Boss.”Sean menjadi sangat marah.Tidak ada pilihan lain, dia menyambar kunci mobilnya dan keluar dari k
Read more

DIA MEROBEK BAJUKU

Jeremy tertawa terbahak-bahak.“Harta berhargamu mana yang aku ambil? Aku jelas lebih kaya darimu Sean.”Rahang Sean mengeras dan dia mengepalkan tinjunya.“Luna Hart.” Sean terang-terangan.Jeremy menyipitkan matanya dan dia menatap Sean tak percaya.“Dia harta berhargamu?”Sekarang Jeremy yang kebakaran api cemburu.“Tentu saja.”Sean menarik sudut bibirnya ke atas dan dia menyeringai sinis.“Dia milikku sekarang Jer.”“TIDAK! DIA MILIKKU!” Jeremy bersikeras.“NO!”Suara lantang Sean yang begitu keras dan jelas seolah memecah atmosfer malam di villa Red Rose.Luna yang saat ini diikat Jeremy di kamar lantai tiga langsung berteriak sekencang mungkin begitu mendengar suara Sean.“Luna!”Tubuh Sean menegang seketika mendengar teriakan Luna minta tolong dengan begitu menyedihkan.Dia menerobos Jeremy dan hendak menaiki tangga yang lain dengan cepat, tapi lagi-lagi dihalangi oleh Jeremy. Tangan Sean dicengkeram kuat-kuat.Tapi Sean bukanlah orang yang lemah, apalagi dia sudah terbiasa f
Read more

SIAPA YANG MENGGODAMU?

Jadi Sean menepis tangan Luna perlahan.“Tapi aku harus menghubungi Zacky dulu, bagaimanapun dia yang bertanggung jawab padaku di sana.”“Okey.”Sean bangkit dan dia berbalik untuk menghubungi Zacky.“Mas Boss!”Suara Zacky terdengar penuh semangat begitu Sean menghubunginya karena sejak semalam Sean sengaja menonaktifkan ponselnya.“Aku sudah di Bogor Zack! Tapi beritahu yang lain aku sedang ke rumah sakit untuk mengecek asam lambungku. Jadi tolong ijinkan aku pada sutradara kalau aku bisa ke lokasi syuting jam 08.00.”“Tapi Mas Boss baik-baik saja? Lalu bagaimana juga dengan Luna?” suara Zacky terdengar sangat pelan saat menanyakan hal itu.“Aku dan Luna baik-baik saja, tapi aku mohon jangan sampai ada yang tahu masalah itu. Paham?”“I... iya Mas Boss, aku pasti akan menjaga rahasia Mas Boss dengan Luna.”“Bagus. Aku sangat kelelahan dan aku butuh tidur. Jadi jemput aku sebelum jam 08.00 di alamat yang aku kirim.”“Baik Mas Boss.”Sean menutup teleponnya dan dia meghela nafas, kepal
Read more

TERNYATA...

“Hmm, ingat sutradara sudah menunggumu Sean.”Sean terkekeh pelan dan dia membalikkan tubuh Luna ke arahnya, dia mencium bibir Luna sekilas sebelum dia benar-benar melepaskannya.Begitu Luna keluar dari kamar mandi dengan jubah mandinya, Sean sudah selesai bersiap-siap.“Jarak lokasi syutingku hari ini dan villa ini sangat dekat, jadi aku akan ke sini lagi saat break makan siang, kamu jangan takut, ada Bibi Nancy di bawah, juga villa ini dijaga ketat oleh para pengawalku. Setelah ini kamu harus sarapan yang banyak, Bibi Nancy sudah menyiapkan semuanya untukmu dan ini ponselku yang satunya kamu bisa pakai untuk menghubungi Vania atau Xander, yang penting jangan keluar dari sini sebelum aku kembali okey.”Luna melengkungkan bibirnya membentuk senyuman hangat saat dia mendapat semua perhatian dari Sean.“Siap Mas Boss.”“No untuk Mas Boss,” Sean menyela dan dia meralat, “Mas Pacar.”Luna terkekeh mendengarnya.“Oke Mas Pacar, terimakasih dan hati-hati di jalan.”Sean mengangguk senang da
Read more

SUDUT BIBIRMU...

“Jadi sejak aku diusir, Bibi juga pergi?”Bibi Nancy mengangguk.“Lebih tepatnya Bibi ingin mencari Nona Luna, tapi Tuhan tidak mempertemukannya waktu itu. Bibi akhirnya bekerja di keluarga Aaron dan baru beberapa bulan terakhir dipindah ke sini untuk merawat villa ini, tapi justru di sini Tuhan mempertemukan kita Non, skenarioNya luar biasa.”Luna menatap orang tua asuhnya itu dengan berlinangan air mata sebelum akhirnya dia memeluknya kembali dalam waktu yang lama.Bibi Nancy membalas pelukan Luna dan mengusap-usap punggungnya untuk menguatkannya.“Bi, aku ingin kita selalu bersama sekarang, karena aku merasa Bibi satu-satunya keluarga yang aku miliki selain keluarga Vania.”Bibi Nancy melepaskan pelukan Luna dan dia mengerutkan keningnya saat nama ‘Vania’ tidak asing di telinganya.“Vania?”“Iya, Bibi mengenalnya? Dia sepupu Sean.”“Ah iya, Bibi berkali-kali melihatnya ketika Non Vania berkunjung ke rumah keluarga Aaron.”“Selama ini aku tinggal bersama mereka, Bi.”Bibi Nancy mend
Read more

DISERBU WARTAWAN

Ya, dua hari yang lalu dia membayar seseorang paparazzi untuk bekerja sama dengannya.Tapi sayangnya semalam, paparazzi itu tidak berhasil mengikuti Sean sampai ke villa Red Rose karena Sean sadar dia diikuti oleh mobil lain dan dia membuat ferrarinya seolah melayang agar tidak bisa diikuti.Untungnya Sean bukan hanya handal soal fight, tapi dia juga menguasai balapan mobil dengan sangat baik.“Jadi kamu tidak tahu Sean pergi kemana semalam?” Aura menekan suaranya agar tidak terdengar yang lain, meski dia sudah pergi ke sudut yang jauh dari kerumunan.“Maafkan saya Non Aura, Sean mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat. Sepertinya dia tahu saya mengikutinya.”Aura mendengus marah.“Dasar sampah tidak berguna! Jika kamu gagal lagi, lupakan saja bonus yang aku janjikan.”“Itu tidak akan terulang lagi, saya janji.”Aura tidak tahan lagi dan dia langsung menutup teleponnnya, Jane memanggilnya untuk menyelesaikan beberapa scene terakhir di film itu.“Kamu sudah lebih baik Sean?”Sean ter
Read more

KAMU SEPERTI MAGNET BAGIKU

***Begitu pintu kamar terbuka, kelegaan menghampirinya. Luna meringkuk di tempat tidurnya seperti seekor anak kucing, bernapas dengan pelan dan menikmati tidurnya yang nyenyak.Sean berjalan menghampirinya dan duduk di sampingnya, menatap wajah cantik Luna yang terpahat sempurna dengan begitu dekat, dan dia tidak bisa menahan diri untuk membiarkan pipi putih Luna yang sehalus bayi itu untuk dibiarkan saja, dia mengecup pipi Luna berulang kali seolah-olah dia telah meninggalkan Luna bertahun-tahun.Luna terbangun karena ciuman Sean di pipinya yang kemudian berpindah ke bibirnya sekilas, dia membuka matanya perlahan dan mengubah posisinya menjadi telentang sambil meregangkan tubuhnya.Gerakan itu justru memicu Sean dan dia langsung menjatuhkan tubuhnya di atas Luna, hingga wajahnya berjarak begitu dekat dengan Luna.“Sean, kamu baru pulang?”Sean mengangguk dan dia menyingkirkan sejumput rambut di wajah Luna, membawanya ke belakang telinga, lalu membelai wajahnya dengan tatapan yang be
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status