Home / Romansa / KEKASIHKU SUPERSTAR / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of KEKASIHKU SUPERSTAR: Chapter 1 - Chapter 10

107 Chapters

KABAR BAIK

“Lunaa... how lucky you are, aku punya kabar baik untukmu.” Vania berkata dengan girang saat ia baru saja tiba di rumah kontrakan Luna. Luna yang masih sibuk di dapur dengan alat penggorengan hanya menanggapi dengan gumaman tanpa antusias, ia paham tingkah sahabatnya yang selalu berlebihan. Jadi ia tidak mau ikut ke dalam euforianya sebelum ia tahu kejelasannya. Terlebih lagi, Luna takut kehebohan Vania masih ada sangkut paut dengan Jeremy seperti bulan lalu, Luna masih trauma soal itu. “Kamu yakin tidak ingin mendengar kabar apapun dariku?” Luna sibuk mencicipi masakannya sebelum ia berkata, “Bicaralah kalau itu tidak menyangkut apapun soal laki-laki itu.” Vania menghela nafas tanpa daya, ia paham Luna seperti itu karena kebenciannya pada laki-laki blasteran Jerman – Bali itu sangat tinggi hingga ke ubun-ubun. “Ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan Jeremy, baiklah baiklah aku akan to the point. Aku mendapat pekerjaan untukmu.” Luna yang baru saja selesai menuangkan tumisa
Read more

DIKIRA KEKASIH BARUNYA

Luna baru tiba di Aaron Management dan langsung disambut hangat oleh Daren di depan pintu utama.Luna merasa sedikit lega dan seketika rasa gugupnya hilang begitu melihat Daren.“Hy Lun, long time no see you dan kamu semakin perfect,” komentar Daren yang menilai Luna dengan angka sempurna.Luna hanya menyematkan senyuman malu-malu.“Perfect apanya Dar? Tambah kurusan iya, banyak begadang nemenin Xander soalnya,” kilah Luna.“Tidak apa-apa, yang penting kamu sehat,” balas Daren yang seketika membuat hati Luna menjadi hangat dan mengingatkannya pada sosok mendiang Louis.“Kamu tahu? Aku benar-benar gugup sekarang, lihatlah tanganku sampai keringat dingin,” celoteh Luna kemudian yang langsung disambut tawa kecil Daren.“Wajar sih karena ini hari pertamamu bekerja di sini, tapi percayalah kamu pasti akan terbiasa nantinya.”Luna mengangguk-angguk mendengarkan perkataan Daren sembari berjalan beriringan bersama menuju pintu lift tanpa memperhatikan sekitar.Jadi dia tidak tahu kalau kedata
Read more

DIMANA SUAMIMU?

*** Luna tiba di basement dengan nafas tersengal, hingga Zacky dan Reno berebut memberinya minum. Luna memelototi mereka dan akhirnya Reno si asisten perlengkapan Gavin yang mengalah, mungkin dia paham Zacky lebih senior. “Kamu baik-baik saja Lun? Wartawan itu tidak ada yang menyakitimu kan?” Tanya Zacky. Luna hanya menggeleng sambil mengusap bekas air minum pada sudut bibir ranumnya dengan jari-jarinya yang ramping, pemandangan itu membuat jantung Reno dan Zacky bertabuh riuh dan mereka tiba-tiba gugup. “Kapan Mas Sean kembali?” suara Luna baru menyadarkan mereka. “Aku tidak tahu, tapi kamu jangan pikirkan Mas Boss, dia senang meladeni wartawan.” Luna terkekeh pelan sambil menyilangkan kaki jenjangnya yang mulus, dan ia menyandarkan bahunya pada posisi yang lebih nyaman. Gerakan itu juga tak lepas dari mata Zacky dan Reno, setiap gerakan Luna sedikit saja membuat mereka terkagum. “By the way Lun, kenapa kamu tidak memilih jadi artis saja? Semua orang mengira kamu artis baru,
Read more

NAMA YANG BAGUS

“Kami sudah tidak bersama lagi,” balas Luna dengan senyum getir yang menghiasi wajah cantiknya. Pada saat itu, mobil tiba di depan rumah kontrakan Luna. “Aku pulang dulu, bye semuanya, sampai jumpa lagi besok.” Ucapnya dipenuhi dengan senyuman yang lebih tepatnya sangat ia paksakan. Tanpa menunggu jawaban dari ketiganya, ia membuka mobil dan segera turun. Sean merasa bersalah telah bertanya hal itu pada Luna, jadi dia ikut turun menyusul Luna. “Luna tunggu!” Luna berbalik dan menatap Sean terkejut. “Ada apa Mas Sean?” “Emm, aku minta maaf.” Ia tersenyum sebelum berkata, “It’s okey.” Sean tersenyum lega dan dengan canggung berkata, “Salam buat baby kamu, aku pulang dulu.” Luna mengangguk dan tersenyum dengan lembut, membuat jantung Sean berdegup kencang mendapat senyuman seperti itu dari Luna. Ia berbalik dan kembali ke mobilnya. Reno dan Zacky berlomba berdehem menggoda Sean, tapi Sean bersikap cuek dan dengan dingin berkata, “Zacky, ayo kita pulang!” Meski begitu di dalam
Read more

JANGAN BILANG KAMU MENCINTAINYA

“Kita putar balik ke jalan Bougenville, Zack!” “Baik Mas Bos.” Di seberang sana, Aura langsung lega mendengarnya dan ia dengan senang berkata. “Terimakasih Sean, aku tahu kamu sangat peduli padaku.” Hanya gumaman pendek yang keluar dari mulut Sean dan dia kemudian langsung menutup teleponnya. Luna pura-pura tidak mendengarnya dan dia menatap nanar pemandangan di luar jendela, sementara Daren ia pamit turun dan ikut mobil yang ada di belakang. Luna ingin ikut turun bersama Daren, tapi Sean mencegahnya.“Kamu semobil saja denganku, nanti aku akan meminta asisten Aura untuk ikut mobil yang di belakang bersama Daren, Reno dan lainnya.” Luna sebenarnya malas satu mobil bersama Aura, tapi jika Sean yang memintanya ia tidak bisa tidak menurutinya, jadi dia hanya mengangguk seolah dia tidak keberatan sama sekali. Mobil kemudian kembali melaju dan putar balik ke jalan Bougenville untuk menjemput Aura. Tak lama, mobil tiba dan Aura langsung bersemangat. Ia bahkan tidak segan menyuruh L
Read more

MENGADU

“Halo Tante.”“Ya Aura, ada apa? bukannya kamu lagi syuting di Bogor dengan Sean?”“Emm iya Tante, baru saja sampai. Tante sibuk?” Aura berbasa-basi.“Lagi perawatan di salon, ada apa Sayang?”“Tante sudah tahu soal asisten pribadi Sean yang bernama Luna?”Di seberang sana, Helena Aaron tampak terkejut, “Asisten pribadi Sean bernama Luna? Setahu Tante asisten Sean bernama Tisa.”Aura menyeringai dan dia melanjutkan aksinya, “Jadi Sean belum bicara sama Tante soal Luna? Dia bahkan digosipkan kekasih baru Sean oleh para wartawan kemarin, Tante juga tidak tahu soal berita itu?”“Apa? kekasih baru Sean? bagaimana mungkin? Kalian akan bertunangan dua minggu lagi, media mana yang berani membuat berita murahan itu Aura?”Aura menaikkan salah satu alisnya dengan ekspresi jahat di wajahnya, dia tahu kepada siapa harus mengadu agar Luna segera enyah dari pekerjaannya.“Iya Tante, Luna itu fans Sean yang tidak suka dengan hubungan kami, jadi dia merayu Daren agar bisa bekerja sebagai asisten pri
Read more

PECAT SAJA DIA

“Aku hanya ingin membantu Daren Ma, dia bilang temannya membutuhkan pekerjaan, jadi...”“Jangan alasan kamu Sean!” Helena langsung menyelanya dengan marah.“Pokoknya kamu harus pecat asisten baru kamu itu, kalau tidak! Lupakan soal pulau impianmu di Swiss.” Ancam Helena sungguh-sungguh.Tapi Sean hanya menyeringai dan dia dengan tegas menolak, “Sayangnya aku tidak akan memecat Luna, Ma!”“Sean!” teriak Helena marah.“Ma, Luna itu baik dan dia pintar memasak, aku pastikan asam lambungku tidak akan kambuh lagi karena aku akan memperbaiki jadwal dan pola makanku. Jadi please Ma, jangan ikut campur soal urusan satu itu!”Helena terdengar menghela nafas tanpa daya, selama ini bahkan dirinya saja sangat susah mengatur jadwal dan pola makan Sean, tapi perempuan yang bernama Luna itu kenapa dengan begitu mudah membuat Sean memastikan itu?Helena bimbang dan ia ingin sekali berpihak pada putranya, bagaimanapun selama ini dia selalu khawatir jika Sean keluar masuk rumah sakit hanya karena sakit
Read more

AKU LUPA MEMBAWANYA

“Apa yang terjadi?” Sean bertanya dengan panik. Luna refleks melepas tangannya di dada dan menggigit bibirnya, ia tidak mungkin menceritakan sakitnya pada Sean, terlebih lagi itu terjadi pada bagian tubuhnya yang tidak seharusnya ia ceritakan pada seseorang laki-laki yang baru kenal seperti Sean, jadi dia gelagapan sendiri menjawabnya.“Emm, tidak apa-apa Mas Sean, aku pamit ke kamar sebentar.” Luna buru-buru keluar dari kamar Sean sambil mendesis menahan sakitnya.Beruntung jarak kamarnya dari kamar Sean tidak jauh, jadi dia dengan segera mencapai kamarnya dan menguncinya. “Ya Tuhan, ini sakit sekali.” Desisnya. Luna mondar-mandir di kamar hotelnya sambil sibuk mencari wadah untuk ASInya, mau tidak mau dia harus memerah menggunakan tangannya sendiri meski ini baru pertama kalinya.Setelah lama mencari akhirnya ia menemukan wadah yang cocok dan dia tersenyum senang, dia baru saja membuka kancing bajunya dan mulai memerah saat seseorang mengetuk pintu kamar hotelnya. Luna tahu it
Read more

AKU BISA MEMBANTUMU

Sean menelan salivanya dengan gugup dan dia tidak percaya Luna akan mengatakan itu padanya, lalu apa yang akan dilakukannya?Apa dia harus membantu Luna?Tapi...Sean gugup sendiri dan pikiran nakalnya langsung menguasai dirinya. Bagaimana tidak, Luna sangat cantik dan sexy, meski dia selalu memakai pakaian yang sopan tapi tetap saja keseksian tubuhnya yang sempurna masih terlihat. Memikirkan hal itu, sesuatu di celana Sean langsung sesak tatkala ketika membayangkan dada Luna yang padat berisi itu menyembul di depannya dan dia membantu menyesapnya. Ah...Sean gila sendiri dengan pemikiran itu.Padahal dia jelas seorang aktor terkenal, menjadi lawan main perempuan sexy mana saja dia pernah, bahkan pernah juga melakukan adegan ciuman yang begitu intim di beberapa filmnya, tapi tetap saja Sean tidak pernah segugup ini dan biasa saja. Tapi, kenapa dia begitu deg-degan hanya karena Luna berbicara jujur dengan keadaanya? Sean menggeram dalam hati dan mencoba senormal mungkin di depan L
Read more

HOT KISS

Alih-alih berkata sedikitpun pada Sean, dia hanya memilih memejamkan mata sampai dia merasakan bibir lembut Sean menyentuh putingnya dan mulai menghisapnya. Detik itu juga Luna merasa tubuhnya seperti terkena sengatan listrik kenikmatan yang luar biasa hingga dia menggeliat dan tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengeluarkan suara desahan sensual yang justru memicu gairah Sean. Luna sudah lama tidak menerima sentuhan apapun dari lawan jenis sejak mengandung Xander, jadi dia merasakan gejolak yang luar biasa di tubuhnya. Terlebih lagi seseorang itu kini menghisap putingnya dengan lembut seolah dia adalah bayi yang penurut. Rasa sakit di dada Luna akhirnya berubah menjadi rasa nikmat yang luar biasa, sehingga Luna tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengelus rambut Sean dan menekan kepalanya ke dalam dadanya. Sementara Sean, dia rasanya sudah tidak bisa mengendalikan dirinya lagi, dia ingin melakukan sesuatu yang lebih pada Luna. Jadi dia mengulurkan tangannya satu lagi untuk
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status