Rizal menghentikan motornya di depan kediaman Pak Baron, di belakangnya motor lain juga ikut berhenti. Sosok yang selalu ikut ke manapun Rizal pergi sebagai asisten pribadi kalau Rizal menyebut.Pria itu menatap pantulan dirinya terlebih dahulu di kaca spion motornya, mengambil sisir dari balik saku celananya dan langsung menyisir rambutnya yang sudah klimis. "Sempurna," bisiknya kemudian.Rizal pun langsung turun dari motornya dan berjalan menuju kediaman Pak Baron. "Pak Baron. Oh Pak Baron. Calon mantu datang nih," ujarnya kemduian. Dia bersiul sembari menggerakkan kakinya, juga kedua tangan yang berkacak pinggang.Tak lama, Pak Baron pun keluar dengan senyum lebar. "Ya Tuhan. calon mantu datang," ujarnya bersemangat. Dia berjalan ke arah kursi yang ada di teras rumah. "Ayo duduk-duduk," ujarnya kemudian sembari menarik kursi untuk tempat duduk Rizal.Tunggu. Nggak kebalik itu?"Buk! Buatkan minuman untuk calon mantu kita!" te
Baca selengkapnya